Dari data diatas menunjukan bahwa hasil belajar lompat tinggi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banjaranyar 05 Kec. Balapulang Kab. Tegal
Tahun pelajaran 20122013. Dan dari jumlah seluruh siswa yaitu 32 siswa, 20 siswa dikatakan tuntas sedangkan 12 siswa masih dikatakan belum tuntas.
Sehingga dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dari kriteria ketuntasan minimal KKM hanya 62,5 dan masih belum memenuhi target yang diharapkan
oleh peneliti yaitu 75 siswa tuntas di atas kriteria ketuntasan minimal KKM. Oleh karena itu keberhasilan yang tertunda akan ditingkatkan di siklus kedua.
4.1.1. Hasil Refleksi Pada Siklus Pertama
Setelah melakukan diskusi dengan guru kolaborator, tahap perencanaan pada siklus pertama tidak mengalami hambatan dan berjalan dengan baik, yaitu
RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, persiapan sarana dan prasarana serta sumber pembelajaran, instrument penelitian yang berupa lembar observasi
aktivitas pembelajaran terhadap guru dan siswa yang sudah diberi petunjuk dengan jelas.
62,5 37,5
Diagram Ketuntasan Belajar siklus I
Tuntas Tidak tuntas
Sedangkan pada tahap pembelajaran lompat tinggi dengan pendekatan permainan sederhana peneliti menemukan masih banyak siswa yang belum
mengetahui alur dari permainan tersebut, selain itu kedisiplinan dalam mengelola waktu masih belum tertata rapi. Metode yang digunakan pada siklus kedua harus
efektif dan menarik bagi siswa. Perubahan metode pembelajaran pada siklus kedua yaitu menggunakan kompetisi antar kelompok.
Hasil dari diskusi yang dilakukan dengan guru kolaborator, guru atau peneliti dianjurkan untuk memberikan motivasi dan pemahaman serta penjelasan
permainan tersebut dengan detail dalam pembelajaran bermain untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar lompat tinggi. Selain itu guru atau
peneliti juga harus terampil dalam membimbing siswanya untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Guru atau peneliti juga disarankan untuk meningkatkan
interaksi dengan siswa serta meningkatkan kedisiplinan pada siswa, harapannya tidak ada siswa yang bermain sendiri selama proses pembelajaran berlangsung.
Dan untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan permainan sebaiknya peneliti memberikan penghargaan pada siswa, misalnya berupa pujian
kepada siswa.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran seperti
pada siklus I yang terdiri dari Rencana Pembelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga
mempersiapkan lembar observasi proses pembelajaran penjas dengan