Kerangka pemikiran Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

3. Penulis Membandingkan antara teori yang telah didapat di perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya di perusahaan tersebut, dan juga menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan terutama mengenai SAP

1.4.2 Kegunaan Praktis

a. Bagi pihak perusahaan diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan masukan dalam mengimplementasikan software SAP sehingga Software SAP dapat berjalan dengan optimal. b. Bagi pihak karyawan atau user diharapkan dapat menjadi informasi yang berharga sehingga menjadi pembelajaran untuk mengoptimalkan sistem yang sudah ada.

1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

Dibawah ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang dilakukan di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten:

1.5.1 Kerangka pemikiran

Dalam melakukan Standarisasi proses bisnis di PLN melalui sistem “back office” yang terpadu dan dapat berkembang PLN mengimplementasikan sebuah sistem informasi yang dapat mendukung aktifitas bisnis yang dilakukan oleh PLN. Dalam bentuk yang kompleks sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi sistem informasi. Sebuah sistem informasi membutuhkan sebuah software yang dapat dijadikan penghubung antara user dengan sebuah sistem informasi. Jadi sebuah sistem informasi dapat berhasil diimplementasikan ditentukan oleh pemahaman user terhadap software dari sistem informasi tersebut. Hal-hal yang bisa dikerjakan oleh software tentu saja terkait dengan kualitas yang dapat dimilikinya. seperti yang diungkapkan oleh McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 dalam Roger 2002:611. Pada dasarnya McCall menitikberatkan faktor- faktor tersebut menjadi 3 tiga aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan : Tabel 1.3 Faktor kualitas Mccall Product Operation Product revision ProductTransition - Corretcness - Reliability - Efficiency - Integrity - Usability - Maintainability - Flexibility - Testability - Portability - Reusability - Interoperability Dari faktor kualitas di atas Hewlett-Packard membuat faktor-faktor kualitas yang disingkat FURPS yaitu: functionality, usability, reliability, performance, suportability faktor-faktor kualitas tersebut yang di gunakan penulis untuk mengukur kualitas software SAP yang di sesuaikan dengan modul PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten untuk lebih jelas nya dapat dilihat penjelasan di bawah ini: 1. Functionality, dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan keseluruhan sistem. 2. Usability, dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi. 3. Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure MTBF, kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program. 4. Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi. 5. Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program ekstensibilitas, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan atribut-atribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih umum- maintainability, serta testabilitas, kompatibilitas kemampuan untuk mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak, kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana masalah dapat dilokalisasikan. Adapun Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia 2007:72 dimensi penilaian kinerja, yaitu : 1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. 2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan- tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain sesama anggota organisasi. 6. Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan. 7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya. 8. Personal quality yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan dan integritas pribadi. Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN,dan meningkatkan kinerja dan produktifitas karyawan maka diperlukan solusi Software SAP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT PLN ITMP dimana Software SAP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive Oleh karena itu PLN menggunakan Software SAP yang dapat mengintegrasikan sebagian besar proses bisnis yang dilakukan oleh PLN. Pengertian SAP menurut wawan dhewantoro falahah 2007:171: “SAP adalah sebuah software yang terdiri dari 10.000 tabel dan beberapa modul yang saling terintegrasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses-proses yang berjalan di dalam perusahaan.” Dengan menggunakan software SAP diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat yang menguntungkan bagi perusahaan, fungsi utama yang terdapat pada SAP menurut Wawan Dhewanto Falahah, 2007:11 adalah: a Akuntansi biaya: General ledger, account receivable, account payable, dan lain-lain. b Akuntansi Manajemen: Cost centers, profitability analysis dan sebagainya c Penjualan. d Distribusi. e Manufaktur. f Perencanaan produksi. g Pengadaan. h Sumber daya manusia. i Penggajian . Dengan fungsi yang bisa dilakukan oleh SAP akan berdampak semakin baik kualitas suatu perusahaan dan akan berdampak pada semakin kompetitif nya perusahaan dalam persaingan global. Disamping itu juga dari manfaat yang diberikan SAP akan berdampak juga terhadap kinerja pegawai dan produktivitas perusahaan, dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan citra perusahaan di mata pelaku bisnis global. Seperti yang terdapat dalam Modul PLN tentang SAP 2008 tentang pengaruh Software SAP terhadap kinerja karyawan sebagai berikut: “Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN dan meningkatkan kinerja dan produktifitas pegawai, maka diperlukan solusi ERP yang menggunakan software SAP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT PLN ITMP dimana SAP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive.” Sedangkan pengertian kinerja menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati,2007:76 yaitu: “kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini” Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan teori keterkaitan antara variabel X yaitu Software SAP dengan Variabel Y yaitu kinera Pegawai menurut modul manual SAP diatas, maka dapat dirumuskan paradigma mengenai pengaruh Kualitas software SAP berdampak terhadap kinerja karyawan pada PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN, seperti yang terlihat pada gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1. Paradigma kerangka pemikiran Menurut Jon Arvid Borretzen, mengenai dampak dari penggunaan pemakai kualitas software terhadap kinerja. Penggunaan dalam pengembangan SAP merupakan adalah aplikasi untuk ERP yang terdiri dari beberapa modul dengan kemampuan mendukung berbagai transaksi yang dibutukan dalam proses bisnis. Transaksi ini sifatnya terintegrasi antar modul.untuk melakukan: a Otomatisasi dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnisnya b standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis c akses informasi secara real- time. Modul SAP PLN 2008 Kinerja Pegawai Variabel Y kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini. faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu: - Quantity of work - Quality of work - Job Knowledge - Creativeness - Cooperation - Dependability - Initiative - Personal qualities Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati, 2007:76 sebuah softwareprogram aplikasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai, karena penggunaan penggunaan softwareprogram aplikasi merupakan perilaku dan aktivitas dalam mengembangkan sebuah softwareprogram aplikasi agar memiliki tujuan yang jelas dari softwareprogram aplikasi tersebut. Gambar 1.2 Teori Penghubung antara Kualitas Software Terhadap Kinerja Pegawai

1.5.2 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Peranan Sap (System Aplication Processing) Dalam Pelaporan Piutang Pada PT. Mestika Mandiri Medan

0 74 65

Analisa Penerapan System Application And Product In Data Processing pada PT.Indosat SRO

0 16 81

Analisa Atas Prosedur Pembayaran Pegawai Dengan System Application And Produck In Data Processing (SAP) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung

14 142 98

Penggajian Karyawan Dengan program SAP (System Application and Product In Data Processing) Pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

2 51 60

Prosedur Pembayaran Gaji Pegawai Dengan System Application And Product In Data Processing (SAP) Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribus

0 4 1

Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasaan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

1 38 150

Program aplikasi pengolahan data perpustakaan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Bandung

0 4 90

Pengaruh Program Aplikasi Sap Terhadap Prestasi kerja Di Pt.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

0 14 129

Program aplikasi pengolahan data jaringan apda PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

0 4 73

Analisis Kualitas Software Systems Applications Product In Data Processing (SAP) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

1 30 187