Pengaruh terhadap Peluang Kerja

18 Menurut Rogers dalam Joyomartono, 1991: 62, unsur utama pada alternatif menuju pembangunan model yang baru adalah : a. Pemerataan penyebaran informasi, keuntungan sosial ekonomi, dan sebagainya. b. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan biasanya dibarengi dengan desentralisasi kegiatan- kegiatan tertentu di pedesaan Program pembangunan menurut Sarlita dan Kawan-kawan dalam Sarwono, 1979 : 6 , memiliki unsur-unsur dan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip tertentu. Adapun unsur-unsurnya adalah : a. Program direncanakan dengan fokus pada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh masyarakat yang bersangkutan. b. Mendorong swadaya masyarakat. c. Adanya bantuan dari pihak donor, bisa berupa tenaga ahli, peralatan, bahan atau dana.

2. Pengaruh terhadap Peluang Kerja

Peluang Kerja merupakan semua kegiatan yang menghasilkan uang sebagai penopang ekonomi keluarga. Pada dasarnya peluang kerja dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yang pertama yaitu pekerjaan formal dan yang kedua pekerjaan informal. Pekerjaan formal merupakan jenis pekerjaan yang “resmi” dan diatur berdasarkan Undang-Undang atau peraturan yang lain. Sedangkan pekerjaan informal merupakan suatu 19 pekerjaan yang timbul secara tidak resmi dan tidak terdapat syarat atau perizinan tertentu. Munculnya peluang kerja informal sejak manusia mempunyai kebutuhan. Dan juga bisa muncul yang disebabkan adanya pekerjaan formal. Pekerjaan informal mendukung pekerjaan formal. Sehingga dengan keberadaan proyek pembangunan PLTU masyarakat akan dapat mebrikan seberapa besar peranannya terhadap peluang kerja informal sebagai pekerjaan utama ataupun sambilan. Menurut Joyomartono, 1991 : 62 menyatakan proses proyek pembangunan memungkinkan adanya suatu interaksi sebagai hubungan timbal balik antara agen pembangunan provider dengan masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan sebagai penerima recipient. Agen pembangunan untuk menyesuaikan programnya dengan kebutuhan masyarakat sasaran target, sebaliknya masyarakat penerima akan mau menerima program itu apabila sesuai dengan kebutuhan, dan masyarakat merasa butuh untuk mengadakan perubahan, misalnya dalam menciptakan peluang kerja terutama pekerjaan informal dalam masyarakat pedesaan yang tidak memiliki cukup ketrampilan atau kemampuan dalam beradaptasi terhadap pengelolaan lingkungan terutama pekerjaan formal melalui keterlibatannya dalam kegiatan proyek pembangunan tersebut. Dalam hal ini partisipasi masyarakat sebagai keterlibatan sejumlah besar orang dalam situasi-situasi atau tindakan-tindakan dalam usaha menciptakan peluang kerja untuk meningkatkan kesejahteraan. 20 Selama proyek pembangunan berlangsung memungkinkan banyak terjadinya perubahan pekonomian masyarakat, terutama bagi mereka yang mempunyai kemampuan atau ketrampilan. Dalam hal ini akan dapat memberikan tambahan atau peningkatan penghasilan yang lebih tinggi. Perubahan-perubahan lain yang memungkinkan sekali adanya peluang-peluang lapangan pekerjaan yang diakibatkan dari besarnya jumlah karyawan, terutama karyawan yang datang dari luar daerah ataupun juga dari karyawan-karyawan yang memiliki keterbatasan, seperti karyawan yang tidak memiliki alat transportasi sendiri. Untuk menyediakan barang-barang kebutuhan, baik penyediaan bahan-bahan makanan ataupun barang-barang kebutuhan sehari-hari. Sehingga memungkinkan sekali adanya peningkatan kebutuhan hidup untuk menopang kehidupan sehari-hari Irfan, 1988: 62. Proyek besar membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar jumlahnya. Hal ini berarti untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja atau karyawan tidak menutup kemungkinan berasal dari luar daerah atau luar kota, bahkan mungkin datang dari luar negari. Hal ini memberikan keinginan masyarakat untuk menyediakan sarana ataupun prasarana yang dibutuhkan. Mereka membutuhkan tempat tinggal,perumahan sementara indekos yang berdekatan dengan lokasi pembangunan. Gejala ini secara langsung ataupun tidak langsung dimungkinkan akan mempengaruhi adanya usaha masyarakat untuk lebih bisa menciptakan kesempatan atau peluang kerja. Bersamaan dengan itu memungkinkan 21 pula adanya perluasan dan menciptakan pekerjaan-pekerjan baru dan juga bisa menambah jenis atau macam peluang kerja baru. Kecenderungan ini juga akan didukung adanya hubungan keluarga pendatang dengan masyarakat setempat yang sangat baik, terlihat sekali dalam komunitas atau perilaku dalam kehidupan bermasyarakat antara anggota masyarakat setempat dan masyarakat pendatang, baik melalui hubungan formal pada waktu kedinasan di tempat pekerjaan ataupun non formal di dalam kemasyarakatan. Hubungan antara pendatang dan masyarakat setempat sebetulnya merupakan jembatan untuk mengubah pola kehidupan masyarakat setempat yang masih berada pada saat-saat kritis karena disatu pihak masyarakat dalam tata cara pergaulan dan penghidupan sudah menuju pada masyarakat modern. Tetapi di lain pihak, dalam pola berpikir masih berorientasi pada pola kehidupan lama atau tradisional. Mengalihkan pola pikir dari pola pikir secara tradisional menuju pola pikir modern yang diharapkan proyek pembangunan menjadi perhatian dan rasa tanggung jawab agar berkembang lebih maju, yang jelas pendatang memiliki potensi yang perlu dipertimbangkan untuk ditiru, misalnya mengubah pola pikir dari sikap konsumtif, dengan cara menjadikan masyarakat penabung untuk mendirikan koperasi. Namun pada umumnya kecenderungan untuk meniru pada hal-hal yang baru masih sangat rendah, karena kesiapan untuk menerima hal-hal yang baru tersebut jauh berbeda dengan apa yang telah mereka miliki atau dikenali dalam Sulaiman, 1988 :37 . 22 Perubahan untuk menyediakan pemuas kebutuhan selain barang juga kebutuhan jasa. Proses proyek pembangunan tidak hanya akan berpengaruh pada aspek ekonomi masyarakat yang mampu meningkatkan nilai tambah added value, dengan timbulnya sistem perekonomian baru, bertambahnya pendapatan masyarakat ataupun tumbuhnya ekonomi pasar yang meningkat, namun proses proyek pembangunan memungkinkan sekali adanya perubahan-perubahan yang lain. Kreatifitas dan inovasi terhadap peluang kerja dan kepentingan tertentu yang melakukan alternatif baru. Ataupun perubahan dari directed contact change, apabila ide-ide baru, atau cara-cara baru tersebut dibawa sengaja oleh outsider Rogers 1969 : 5-7. Sudah barang tentu, bila menyangkut sikap atau tanggapan dari individu yang terlibat dalam perubahan termasuk kelompok terbuka terhadap perubahan-perubahan, namun dimungkinkan adanya kelompok yang menolak adanya perubahan. Menurut Schoorl 1980 : 252-253 dikarenakan 1 mereka yang tidak menyetujui keadaan. 2 mereka yang acuh tak acuh. 3. Mereka yang tidak puas 4 mereka yang mengandung rasa dendam dalam Pariyata, 1979 : 67. Namun diharapkan selama dalam proses proyek pembangunan terjadi adanya perubahan-perubahan, walaupun secara lambat ataupun secara cepat, lambat laun akan tercipta suatu peningkatan hubungan terhadap perekonomian masyarakat yang akan memberi manfaat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. 23 Perubahan pada umumnya sebagai perubahan cara hidup suatu masyarakat baik sebagai akibat perkembangan dari dalam masyarakat itu sendiri maupun akibat kontak dengan masyarakat yang memiliki cara hidup yang berbeda, atau istilah Van Baal 1972 : 61 dalam Joyomartono,1991:43 menyatakan perubahan dari dalam Indogen dan perubahan dari luar exogen. Semua ahli antropologi sepakat seperti yang dikemukakan oleh Foster 1973 : 16-18, Keesing dan Keesing 1971: 346-348, atau Suparlan 1985 : 12-19 bahwa tidak ada suatu kebudayaan yang tidak pernah mengalami perubahan, hanya saja tingkat dan arah perubahan yang berbeda-beda termasuk sebelum, dan sesudah adanya proyek pembangunan PLTU Tanjung jati B. 24

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) Dan Tumbuh Kembang Balita Di Kelurahan Simpang Tetap Darul Ichsan Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai Tahun 2009

5 121 110

Studi Deskriptif Kualitatif mengenai Akulturasi Pekerja Tiongkok di PLTU Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu

1 39 167

PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE PERT PADA PROYEK PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 DAN 4 Pengendalian Waktu Dan Biaya Menggunakan Metode Pert Pada Proyek Pltu Tanjung Jati B Unit 3 Dan 4 Kabupaten Jepara.

1 4 10

PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE PERT PADA PROYEK PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 DAN 4 Pengendalian Waktu Dan Biaya Menggunakan Metode Pert Pada Proyek Pltu Tanjung Jati B Unit 3 Dan 4 Kabupaten Jepara.

1 7 14

Pengaruh Abu Terbang (Fly Ash) Limbah Batubara PLTU Tanjung Jati B Jepara terhadap Populasi Nematoda Puru Akar (Meloidogyne incognita)pada Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum).

0 0 4

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLTU Tanjung Jati B Jepara - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLTU Tanjung Jati B Jepara - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

PENGADAAN TANAH UNTUK PLTU TANJUNG JATI B DI DESA TUBANAN KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

DAMPAK PEMBANGUNAN di proyek malang

0 0 8

STUDI PERENCANAAN COAL YARD SECTION DENGAN DAN TANPA ADANYA PERBAIKAN TANAH PADA PROYEK PLTU TANJUNG JATI A, CIREBON, JAWA BARAT

0 14 281