1. Bekerja sebagai Petani
Pada umumnya petani mengolah tanahnya dengan cara menanam padi atau bersawah. Sampai saat ini desa Tubanan masih dikenal sebagai daerah
lumbung padi. Mengingat setiap tahunnya bisa menghasilkan: 2000 ton per tahun. Menurut informan: jenis padi dari Tubanan banyak diminati masyarakat
sekitarnya, karena butirannya besar, baunya harum, tidak mudah pecah bila digiling, dan rasanya “ magleg” maksudnya makan sedikit saja sudah cepat
kenyang dan tidak terasa “ampang”. Tanaman padi yang paling diminati adalah “padi ngrunti” sejenis padi “rojo lele”. Ada juga yang menanam jenis C-4 dan IR.
Setelah adanya program reboisasi “ ANEMER “ untuk mengamankan hutan dari penjarahan orang yang tidak bertanggung jawab, pihak PERHUTANI bekerja
sama dengan masyarakat petani sekitarnya melalui pembudidayaan di sekitar sela- sela tanaman jati. Hal ini dimanfaakan untuk menanam jenis padi “gogo rancah”
Jenis padi ini tidak banyak membutuhkan air. Cukup dari air hujan sebagai tanah tadah hujan. Hanya saja petani harus betul-betul biasa memprediksikan waktu
hujan dengan sebaik-baiknya. Masa tanam padi jenis “gogo rancah” hanya membutuhkan 90 sampai 100 hari. Jenis tanaman ini dijadikan cadangan setelah
panen ke-dua dalam satu tahun dengan sistem “gadu”. Menanam jenis padi “gogo rancah” di sekitar tananaman jati tampak sangat
mudah tidak seperti umumnya di sawah, tetapi hasilnya tidak jauh berbeda. Memang di sekitar hutan banyak humus sehingga hara tanah membuat tanah menjadi subur.
Adapun cara menanam padi “gogo rancah” melalui beberapa tahapan. Setelah musim penghujan tiba, mula –mula petani segera membajak tanah, kemudian “ulur padi “
yaitu menanam bibit padi dengan cara menanam langsung biji “ gabah “ yang telah di siram dengan air panas yang didiamkan dalam satu hari satu malam. Tidak perlu
membuat persemaian terlebih dahulu. Biasanya persemaian pada umumnya melalui menabur “gabah” pada petak yang paling subur dan dicarikan lahan yang banyak
menyimpan air. Setelah bibit padi berumur 20 -25 hari bibit padi “didaut” dicabut untuk dipindahkan pada lahan yang telah dibajaknya. Namun menanam
“gogo rancah” di sela-sela tanaman jati tidak perlu melalui persemaian terlebih dahulu, hanya saja agar mudah disiangi pada saat menanam diatur sesuai dengan alur.
Yaitu menggunakan tali raffia yang ditarik untuk membuat garis lurus. Tanaman padi “gogo rancah” tidak perlu diairi lagi, cukup bila ada rumputnya perlu disiangi. Cara
merawatnya tidak memerlukan banyak peralatan yang berteknologi modern , cukup dengan peralatan yang sederhana yaitu “ osrok” . “ osrok” terbuat dari papan dengan
ukuran 10 cm x 15 cm yang dikasih beberapa paku. Dilengkapi dengan sebuah tangkai yang berfungsi untuk mendorong. Fungsi paku mencabut apabila ada rumput
di depannya. Para petani untuk menjaga kesuburan tanahnnya menggunakan pupuk, apabila menjaga hama menggunakan obat hama padi. Seperti: Azodrin, Endrin, DDT,
poradan dan lain-lain yang disesuaikan dengan jenis hama padi tersebut. Mengingat jenis tanahnya alluvial yang subur juga ada yang
memanfaatkan untuk menanam semangka. Desa Tubanan disamping dikenal dengan “lumbung padi” juga sebagai daerah penghasil semangka yang terkenal.
Hampir setiap tengkulak semangka di wilayah Kabupaten Jepara pasti mengenal semangka dari desa Tubanan. Selain semangka tidak banyak tanaman yang
sejenis dibudidayakan atau ditanam, seperti buah melon, ketimun, krai dll.
Menanam padi dan perkebunan semangka belum terlihat adanya gejala- gejala akan terjadi perubahan. Meskipun sebagian tanah digunakan proyek
pembangunan PLTU ataupun ada gejala lain bertani akan ditinggalkan sama sekali karena hasil dari bertani dapat untuk mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya.
2. Bekerja sebagai Nelayan