Parikan Wangsalan Singir Geguritan Saloka Sanepa

25 warga masyarakat, mampu berhubungan dengan orang lain secara wajar, memahami apa yang baik dan apa yang buruk dan memiliki kata hati untuk dapat menentukan sendiri mana yang baik yang harus dilakukan, dan mana yang buruk harus tidak dilakukan sesuai dengan norma ynag ada. Mengacu pada penjelasan tentang jenis-jenis nilai pendidikan pelestarian cangkriman mempunyai nilai pendidikan social atau kemasyarakatan, nilai pendidikan religi atau ketuhanan, nilai pendidikan kesusilaan atau budi pekerti dan nilai pendidikan moral.

2.2.1.2 Parikan

Parikan adalah puisi tradisional Jawa yang mempunyai kesamaan bentuk dengan puisi tradisional Melayu pantun. Puisi ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sampiran dan bagian isi Prabowo et al. 2002:7

2.2.1.3 Wangsalan

Wangsalan adalah ungkapan dalam kalimat yang disamarkan mirip dengan teka-teki, jawabannya tersirat pada kalimat berikutnya tetapi hanya diambil suku katanya saja Poerwadarminta dalam Saputra2001:82 Wangsalan itu tak lain hanyalah sebuah teka-teki. Sebuah kalimat atau susunan kata merupakan teka-tekinya, lalu dalam jawabannya menandung isi kalimat itu, kemudian dari isi itu dibuat sebuah sugesti suara untuk membuat suatu ucapan atau kalimat. Tetapi kata-kat penting dalam kalimat itu mempunyai suara yang sama dengan jawaban teka-tekinya Darnawi 1964:47 26

2.2.1.4 Singir

Singir adalah puisi Jawa yang berasal dari lingkungan pondok pesantren. Yang berarti perasaan. Singir sama dengan puisi tradisional Melayu yang berasal dari kesusastraan Arab syair. Singir selalu bersajak a,a,a,a dan setiap lariknya mempunyai jumlah suku kata yang tetap Prabowo et al. 2002:12.

2.2.1.5 Geguritan

Puisi jawa modern, yang sering disebut geguritan atau “puisi bebas”, merupakan bentuk terakhir dalam babakan perkembangan puisi Jawa dan mulai muncul pada akhir dasawarsa abad XX Saputra 2001:42. Ras dalam Saputra 2001:42 memperkirakan puisi Jawa modern mulai muncul pada tahun 1929 di majalah Kejawen. Geguritan digunakan untuk menyebut jenis puisi bebas atau puisi Jawa modern. Nama tersebut juga digunakan untuk menyebut jaenis puisi Jawa secara umum Prabowo et al. 2002:12.

2.2.1.6 Saloka

Saloka adalah ungkapan dalam bahasa Jawa dengan menggunakan kata-kata tertentu atau sudah pasti, sehingga tidak dapat diganti dengan kata lain Prabowo, dkk 2007:256

2.2.1.7 Sanepa

Sanepa adalah ungkapan perbandingan yang tetap susunannya dan terdiri atas kata keadaan bersambung dengan kata benda Prabowo, dkk 2007:260. Di dalam sanepa terkandung makna penyangatan atau 27 perlawanan yang melebihi keadaan barang atau kata bendanya.Tritono, dkk 1988:10.

2.2.1.8 Isbat