Pengertian Perpajakan LANDASAN TEORI

Merupakan simpanan dari data. Langkah-langkah penyusunan DFD: 1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem. 2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar. 3. Gambarkan terlebih dahulu suatu diagram context. 4. Gambarkan bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di system terlebih dahulu. 5. Gambarkan sketsa DFD untuk overview diagram level 0 berdasarkan proses di bagan berjenjang. 6. Gambarkan DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level satu dan seterusnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya. 7. Setelah semua level DFD digambar, berikutnya adalah menggambar DFD untuk pelaporan manajemen yang digambar terpisah. Setelah semua level DFD dan DFD untuk pelaporan manajemen digambar, maka semua DFD ini dapat digabungkan dalam satu diagram.

2.5 Pengertian Perpajakan

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sector pajak dianggap pilihan yang tepat karena jumlahnya relative stabil dan masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembiayaan pembangunan. Disamping untuk meningkatkan penerimaan Negara, pajak juga bertujuan untuk menumbuhkan dan membina kesadaran serta tanggung jawab warga Negara, karena pada dasarnya pembayaran pajak merupakan perwujudan pengabdian dan peran serta warga Negara dalam membiayai keperluan pembangunan nasional. Peran pajak bagi Negara Indonesia berfungsi sebagai alat penerimaan Negara budgeter dan berfungsi sebagai pengatur regulatory atau sebagai penyelaras kegiatan ekonomi pada masa yang akan datang. Fungsi pajak yang pertama inilah yang akhirnya menempatkan pajak sebagai andalan pemerintah untuk menghasilkan penerimaan setinggi – tingginya dari sector pajak. Salah satu jenis pajak yaitu pajak penghasilan. Pajak penghasilan adalah suatu pungutan resmi yang ditunjukan kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak, untuk kepentingan Negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. System pemotongan dan pemungutan pajak di Indonesia, khususnya pajak penghasilan, menganut self assessment system yaitu system perpajakan yang member kepercayaan dan tanggung jawab kepada masyarakat wajib pajak penerima penghasilan untuk menghitung, mebayar, dan melaporkan sendiri berapa jumlah pajak yang harus dibayar, termasuk dalam pngertian ini adalah pemberian kepercayaan dan tanggung jawab kepada pemberi pekerja untuk menghitung, memotong, menyetor, dan melaporkan besarnya pajak harus dipotong dan disetor atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan. Namun dalam pelaksanaan pemungutan pajak di Indonesia self assessment system masi didampingi dengan withholding tax system. withholding tax system system pemungutan pajak yang memberikan wewenang pada pihak ke tiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang. Pihak ketiga yang telah ditentukan tersebut selanjutnya menyetor dan melaporkannya kepada fiskus. Pihak ke tiga yang dimaksud dalam system ini adalah wajib pajak badan. Badan usaha yang bertindak sebagai pemberi kerja, setelah memenui persyaratan tertentu yang diwajibkan pada umumnya akan disebut sebagai pihak yang ditunjuk untuk melakukan pemotongan pajak.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Gambaran umum KPP Pratama Bandung Cibeunying

Sejarah pajak mula – mula berasal dari Negara perancis pada jaman pemerintahan Napoleon Bonaparte, yang pada jamannya beliau terkenal dengan nama “Cope Napoleon”. Pada masa itu Negara belanda dijajah oleh Negara perancis. Sistem pajak yang diterapkan Perancis kapada Belanda diterapkan pula oleh Belanda kepada Indonesia pada saat Belanda menjajah Indonesia, yang pada saat itu dikenal dengan “Oor Logs-Overgangs Blasting”Pajak Penghasilan. Konsep pajak itu kemudian dibuat pada tahun 1942 di Australia disaat Indonesia masih diduduki tentara Jepang. Dengan surat keputusan Menteri keuanga Republik Indonesia nomor : 443KMK.012001, Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cibeunying dipecah menjadi 2 dua kantor pelayanan pajak yaitu Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cibeunying dan Kantor Pelayanan pajak Bandung Cicadas. Adapun wilayaah Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cibeunying meliputi : 1. Kecamatan Cidadap 2. Kecamatan Coblong 3. Kecamatan Bandung Wetan 4. Kecamatan Sumur Bandung 5. Kecamatan Cibeunying Kaler 6. Kecamatan Cibeunying Kidul Dan sejak bulan agustus 2007, KPP Bandung Cibeunying dimodernisasi dan brubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying. Dengan modernisasi ini KPP Pratama Bandung Cibeunying melayani pelayanan perpajakan dengan konsep one stop services, dimana segala pelayanan berbagi jenis pajak mulai dari PPN, PPh, PBB dan BPTHB dilayani disini. Karakteristik dari KPP Pratama small Taxpayers Office yang telah mengalami modernisasi antara lain : 1. KPP Pratama merupakan penggabungan dari tiga unit kantor KPP, KPPBB, dan Karipka 2. Struktur organisasi sama dengan struktur organisasi KPP WP besar, dengan penambahan satu seksi yaitu seksi Ekstensifikasi Perpajakan 3. Sistem Administrasi perpajakan yang digunakan merupakan penggabungan SI DJP dan SISMIOP 4. Mengadministrasikan seluruh jenis pajakPPh, PPN, PBB dan BPHTB 5. Account Representative ditugaskan untuk mengawasi wilayah tertentu yang berada dalam wilayah kerja KPP yang bersangkutan.