dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu- tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
Dengan cara yang mudah dipahami, resensi adalah suatu paparan ringkas tentang manfaat sebuah buku. Melalui resensi buku, seseorang dapat mengenali
manfaat buku secara cepat Yanti 2007. Resensi merupakan salah satu upaya menghargai tulisan atau karya orang
lain dengan cara memberikan komentar secara objektif Rosidi 2008. Di dalam hal ini harus dihindari sejauh mungkin sifat subjektivitas penulis resensi terhadap
bahan yang akan diresensi atau rasa senang dan tidak senang terhadap seseorang. Selain itu, penulis resensi harus memiliki wawasan yang cukup tentang bahan
yang akan diresensi. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa resensi adalah
kegiatan mengulas atau menilai sebuah karya tulisbuku tentang baik dan buruk kualitas sebuah karya tulisbuku yang diungkapkan secara objektif sehingga dapat
memberi dorongan kepada khalayak untuk membaca bahkan membeli karya tulisbuku yang diresensi tersebut.
2.2.1.2 Dasar-Dasar Resensi
Dasar menulis resensi sangat diperlukan ketika akan menulis resensi buku. Menulis resensi tidak hanya sekadar membaca buku dan memberikan penilaian
atas buku, tetapi peresensi juga harus memperhatikan faktor-faktor lainnya. Keraf 1997:274-275 menguraikan dasar resensi untuk memberi
pertimbangan atau penilaian secara objektif atas sebuah karya atau buku, yaitu
pertama, penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya, dan kedua, ia harus menyadari sepenuhnya apa maksudnya membuat
resensi tersebut. Tujuan pengarang buku dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan buku. Dengan menilai kaitan antara tujuan sebagaimana
ditulis dalam kata pengantar atau pendahuluan serta realisasinya dalam seluruh karangan itu, penulis resensi akan mempunyai bahan yang cukup untuk dapat
menyampaikan sesuatu kepada pembaca. Samad 1997:2-3 menyebutkan empat dasar-dasar resensi, yaitu a
peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku itu; b peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak
meresensi yang akan dibuat; c peresensi memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya: selera, tingkat pendidikan, dari kalangan apa
asalnya, dan sebagainya; d peresensi memahami karakteristik media cetak yang akan memuat resensi.
Syamsul dalam Komaidi 2007:214-215 mengemukakan dasar meresensi antara lain 1 memahami atau menangkap tujuan maksud pengarang dengan
karya yang dibuatnya, 2 memiliki tujuan dalam meresensi buku, 3 harus mengenal atau mengetahui selera dan tingkat pemahaman kadar intelektulitas
khalayak pembaca, 4 hendaknya mempunyai pengetahuan dan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai tolak ukur ketika mengemukakan
keunggulan dan kelemahan buku, 5 hendaknya menjadi pengamat buku atau kolektor buku, hal ini akan memudahkan ketika membandingkan kualitas buku
yang ia resensi dengan buku lain yang sejenis atau setema, atau beda tema dengan penulis yang sama.
Pada dasarnya ketiga pendapat di atas memiliki persamaan, tetapi memiliki perbedaan juga. Perbedaan tersebut terlihat pada Syamsul yang menyebutkan
bahwa seorang peresensi hendaknya memiliki pengetahuan dan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai tolak ukur mengemukakan
keunggulan dan kelemahan buku yang diresensi. Selain itu, Syamsul mempertegas pendapatnya dalam poin kelima, yaitu hendaknya peresensi menjadi pengamat
dan kolektor buku sehingga dapat dengan mudah membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang memiliki persamaan. Oleh karena itu, dapat
ditarik kesimpulan, dasar-dasar meresensi buku adalah seperti yang dikemukakan oleh Syamsul dalam Komaidi 2007:214-215.
2.2.1.3 Pokok Penilaian dan Sasaran Resensi