meliputi 1 penjajakan terhadap buku yang diresensi tema, isi, penerbit, pengarang, katagori buku; 2 membaca buku yang akan diresensi secara
komprehensif, cermat, dan teliti; 3 Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk
dijadikan data; 4 membuat sinopsis dari buku yang akan diresensi; 5 melakukan penilaian terhadap hal kerangka penulisan, isi pernyataan, bahasa,
aspek teknis; 6 mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan kriteria-kriteria yang kita tentukan sebelumnya.
2.2.2 Metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Pembelajaran
berdasarkan masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga
siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah Ward dalam
Aisyah 2008.
2.2.2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut
mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpastisipasi dengan tim Barrows 1970 dalam Amir 2009.
Dutch dalam Amir 2009 merumuskan pembelajaran berdasarkan masalah merupakan metode instruksional yang menantang mahasiswa agar belajar untuk
belajar, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari sokusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk meningkatkan rasa keingintahuan serta
kemampuan analisis mahasiswa dan inisiatif atas materi pelajaran. Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan metode yang efektif untuk
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks Ratumanan
2002:123 dalam Fikriyansah. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdasarkan
masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang mengharuskan siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
2.2.2.2 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pengajaran berdasarkan masalah terdiri atas lima langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan
diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Ibrahim dalam Fikriyansah 2010 menyebutkan sintak pembelajaran
berdasarkan masalah sebagai berikut.
Tabel 1. Sintak Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tahapan Kegiatan Tahap-1
Orientasi siswa pada masalah. Tahap-2
Mengorganisasi siswa untuk belajar. Tahap-3
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau
cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam
pemecahan masalah yang dipilih. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Menurut Pannen dalam Dasna dan Sutrisno 2008:6, langkah-langkah pemecahan masalah dalam pembelajaran berdasarkan masalah paling sedikit ada
delapan tahapan, yaitu 1 mengidentifikasi masalah, 2 mengumpulkan data, 3 menganalisis data, 4 memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan
analisisnya, 5 memilih cara untuk memecahkan masalah, 6 merencanakan penerapan pemecahan masalah, 7 melakukan uji coba terhadap rencana yang
ditetapkan, dan 8 melakukan tidakan untuk memecahkan masalah. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
pembelajaran berdasarkan masalah yaitu 1 orientasi siswa pada masalah, 2 mengorganisasikan siswa untuk belajar, 3 membimbing penyelidikan individual,
4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan 5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2.2.3 Teknik Membandingkan