Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir)

IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR
(Studi Pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir)
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Sarjana (S1) Pada Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Oleh: WANDI P. NAPITUPULU
110903047
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh :

Nama

: Wandi P. Napitupulu

Nim : 110903047


Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul

: Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba

Samosir (Studi pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toba Samosir)

Dosen Pembimbing

Medan, Maret 2015 Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara

Drs. Kariono, M.Si NIP. 196106191987011002

Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si NIP. 196401081991021001

Dekan FISIP USU MEDAN


Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002

KATA PENGANTAR
Segala kemuliaan, pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan berkat baik dari awal hingga akhir pengerjaan skripsi yang berjudul “Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba Samosir”.
Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial dalam proses penilaian untuk menyelesaikan Program Pendidikan S1 pada Departemen Ilmu Administrasi Negara.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan, baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Teristimewa penulis ucapkan rasa cinta, sayang dan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak (B.Napitupulu) yang telah berada di Rumah Bapa. Beliau merupakan “motivator tanpa wujud” penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga Mamak tercinta (R.Pakpahan) atas segala cinta dan kasih sayang, yang telah melahirkan penulis, membiayai kuliah dan memotivasi penulis dalam menyusun skripsi ini (You are everything for me).
Tak lupa juga seluruh pihak yang telah membantu dengan sepenuh hati , sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, yaitu: 1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera
Utara Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si. 2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si, selaku Ketua Departemen Ilmu
Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Ibu Dra. Elita Dewi, MSP, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Kariono, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Penulis yang sudah begitu banyak membantu Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, untuk segala nasehat dan bimbingan yang telah diberikan kepada Penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan didikan dan ilmu yang bermanfaat kepada Penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.
6. Pegawai-pegawai Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara khususnya buat Kak Dian dan Kak Mega yang membantu penulis untuk melengkapi urusan administrasi.
7. Spesial kepada Oppung br.Sianipar dan Oppung br.Tobing atas segala cinta dan kasih sayang, nasehat dan motivasi yang diberikan kepada Penulis.
8. Keluarga Besar Oppung Pahala Napitupulu dan Keluarga Besar Oppung Jogi Pakpahan. Terimakasih atas dukungan doa dan motivasi yang diberikan kepada Penulis selama perkuliahan.
9. Bapak Ultri Simangunsong ST, MT, selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir, Bapak Jaharapan Tampubolon S.Sos selaku Sekretaris, Bapak Marasi Simamora, SPd, selaku Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya Alam, Bapak Herkules Butarbutar, S.Si, M.Si, selaku Kepala Sub Bagian Program dan Akuntabilitas

dan seluruh pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir. 10. Spesial kepada sahabat-sahabat seperjuangan sepenanggungan Penulis selama perkuliahan keluarga besar JANGKRIK COLONY (Wandi Sardino Siagian, Andrianus Saragi, Laza Gunawan Sinuhaji “Laguji”, Elvan Wilfrit Simatupang, Hartoko Boang Manalu, Virginia Basana Simatupang “Si Anak Hilang”, Karim Boy Kirana “Pawang Gunung”, Andre Antonius Hutagalung). Terimakasih buat semua kebersamaan yang telah kita lewati. Sukses buat kita semua kawan, tetap saling jaga dan kompak sampai besok. “Cerita itu ada dan akan Terpelihara”. Janggkrikk bossss!!! 11. Spesial kepada teman-teman kumpulan wanita-wanita tangguh, BERDIKARI GANK/PAPAY(A) haha (Arnimi Sari Ambarita, Clara Ivone Manalu, Erlita Sinaga “Isnaga”, Iin Theresia Purba “wanita paling imut se-AN 11”, Monica Caroline Lubis, Novita Olivia Sinaga, Rouli Rebekka Simanjuntak) 12. Teman-teman sekelompok magang, Kelompok “WAKWAW” wkwk. Andri, Elvan, Laza, Iin, Mimi, Monik, Uli, Clara, Zoraya, Bunga. Semua dari kita adalah pejudi dan kalian para wanita, kalian adalah predator hahaha. Banyak cerita yang sudah kita ciptakan untuk kenangan di masa depan. Sukses buat kita kawan. 13. Semua teman satu stambuk AN 2011. Terimakasih atas kebersamaan yang telah kita lalui di kampus dan tempat lainnya selama perkuliahan. Senang mengenal kalian.


14. Semua mahasiswa AN dari stambuk 2009 sampai 2014 yang telah memberi inspirasi kepada Penulis saat masa perkuliahan maupun saat penyelesaian skripsi ini.
15. Thanks for my inspirations (BOOMERANG/RI1/Jecovox, /rif, Seringai, Voodoo, Edane, The Beatles, Queen, U2, AC/DC, AlterBridge, Creed, Guns N Roses, Def Leppard, Metallica, Megadeth, Anthrax, Helloween).
16. Semua teman-teman dari Penulis yang tak tersebut di atas, terimakasih telah menjadi teman dan memberikan semangat, motivasi maupun inspirasi kepada Penulis pada perkuliahan maupun menyelesaikan skripsi ini.
FORZA JUVENTUS !!!
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan dalam penulisannya oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, besar harapan bagi penulis bahwa laporan penelitian ini membawa manfaat baik bagi kalangan akademisi, pemerintah, masyarakat maupun bagi Ilmu Administrasi Negara.
Medan, Maret 2015 Penulis
Wandi P. Napitupulu

ABSTRAK

Nama

: Wandi P. Napitupulu

Nim : 110903047

Departemen

: Ilmu Administrasi Negara


Judul

: Implementasi Strategi Pengembangan Sektor

Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi Pada

Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toba Samosir)

Dosen Pembimbing : Drs. Kariono M.Si

Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. Oleh karena itu pariwisata dapat menjadi andalan suatu negara maupun daerah untuk membangun perekonomiannya. Untuk menciptakan suatu daerah yang unggul dalam bidang pariwisata tentu harus mempunyai perencanaan strategi yang baik. Strategi yang sudah dicanangkan tentu tidak akan dapat memberi dampak apapun apabila tidak diimbangi dengan implementasi strategi yang baik. Implementasi strategi yang baik tentu akan memberi dampak yang baik dengan tercapainya tujuan maupun sasaran yang sudah ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan pencatatan dokumen. Data yang didapat kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menelaah seluruh data yang terkumpul yang didukung oleh hasil wawancara dan hasil observasi. Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir belum maksimal dan belum dapat mencapai target maupun sasaran.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dilihat dari dimensi penetapan tujuan tahunan, kebijakan, motivasi sudah terlaksana dengan baik, namun masih ada kekurangan dalam hal alokasi sumber daya yang meliputi hal sarana/prasarana, sumber daya manusia, sumber daya teknologi yang belum dimaksimalkan, sadar wisata masyarakat dan pelaku wisata dan kemitraan dengan instansi lain dalam mengembangkan pariwisata masih kurang, sehingga sasaran yang ada dalam rencana strategi maupun rencana kerja belum sepenuhnya terealisasi. Jadi, berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar implementasi strategi lebih dioptimalkan lagi dan lebih memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara maksimal.

Keywords : Implementasi Strategi, Pengembangan Pariwisata, Tujuan Tahunan, Kebijakan, Motivasi Pegawai, Alokasi Sumber Daya.

DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR .........................................................................................i ABSTRAK.......................................................................................................... v DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix DAFTAR BAGAN.............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................... 7 1.5 Kerangka Teori.......................................................................................... 8
1.5.1Strategi ............................................................................................. 8 1.5.1.1 Pengertian Strategi ................................................................. 8 1.5.1.2 Ciri-ciri Strategi ................................................................... 10 1.5.1.3 Manfaat Strategi................................................................... 12
1.5.2 Manajemen Strategis...................................................................... 13 1.5.2.1 Pengertian Manajemen Strategis........................................... 13 1.5.2.2 Proses Manajemen Strategi................................................... 17
1.5.3 Implementasi Strategi .................................................................... 18

1.5.3.1 TujuanTahunan .................................................................... 19 1.5.3.2 Kebijakan ............................................................................. 19 1.5.3.3 Motivasi Karyawan .............................................................. 20 1.5.3.4 Alokasi Sumber Daya........................................................... 21 1.5.4 Pariwisata ...................................................................................... 22 1.5.4.1 Pengertian Pariwisata ........................................................... 22 1.5.4.2 Bentuk-Bentuk Pariwisata .................................................... 24 1.5.4.3 Tujuan Pariwisata................................................................. 26 1.6 Definisi Konsep ....................................................................................... 27 1.7 Sistematika Penulisan .............................................................................. 28 BAB II METODE PENELITIAN.................................................................... 29 2.1 Bentuk Penelitian..................................................................................... 29 2.2 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 29 2.3 Informan Penelitian ................................................................................. 29 2.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 30 2.5 Teknik Analisa Data ................................................................................ 32 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN............................................... 33 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir ............................................ 33 3.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Toba Samosir ...................................... 33 3.1.2 Letak dan Keadaan Geografis......................................................... 35 3.2 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir ................... 35 3.2.1 Visi Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Toba Samosir .............................................. 35

3.2.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir ............................................................... 39
3.2.3 Gambaran Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir ............................................................... 43
3.2.3.1 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ......... 43 3.2.3.2 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan ............................. 45 3.2.3.3 Tugas dan Fungsi ................................................................. 46 3.2.3.4 Sarana Prasarana .................................................................. 64 BAB IV PENYAJIAN DATA...................................................................... 66 4.1 Tujuan Tahunan................................................................................ 66 4.2 Kebijakan ......................................................................................... 68 4.3 Motivasi Pegawai.............................................................................. 70 4.4 Alokasi Sumber Daya ....................................................................... 72 BAB V ANALISIS DATA ........................................................................... 79 5.1 Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi Pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir) .................... 80 5.1.1 Tujuan Tahunan ...................................................................... 81 5.1.2 Kebijakan................................................................................ 83 5.1.3 Motivasi Pegawai .................................................................... 84 5.1.4 Alokasi Sumber Daya.............................................................. 85 BAB VI PENUTUP...................................................................................... 90

6.1 Kesimpulan....................................................................................... 90 6.2 Saran.....................................................................................................92 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................94

ABSTRAK

Nama

: Wandi P. Napitupulu


Nim : 110903047

Departemen

: Ilmu Administrasi Negara

Judul

: Implementasi Strategi Pengembangan Sektor

Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi Pada

Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toba Samosir)

Dosen Pembimbing : Drs. Kariono M.Si

Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. Oleh karena itu pariwisata dapat menjadi andalan suatu negara maupun daerah untuk membangun perekonomiannya. Untuk menciptakan suatu daerah yang unggul dalam bidang pariwisata tentu harus mempunyai perencanaan strategi yang baik. Strategi yang sudah dicanangkan tentu tidak akan dapat memberi dampak apapun apabila tidak diimbangi dengan implementasi strategi yang baik. Implementasi strategi yang baik tentu akan memberi dampak yang baik dengan tercapainya tujuan maupun sasaran yang sudah ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan pencatatan dokumen. Data yang didapat kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menelaah seluruh data yang terkumpul yang didukung oleh hasil wawancara dan hasil observasi. Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir belum maksimal dan belum dapat mencapai target maupun sasaran.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dilihat dari dimensi penetapan tujuan tahunan, kebijakan, motivasi sudah terlaksana dengan baik, namun masih ada kekurangan dalam hal alokasi sumber daya yang meliputi hal sarana/prasarana, sumber daya manusia, sumber daya teknologi yang belum dimaksimalkan, sadar wisata masyarakat dan pelaku wisata dan kemitraan dengan instansi lain dalam mengembangkan pariwisata masih kurang, sehingga sasaran yang ada dalam rencana strategi maupun rencana kerja belum sepenuhnya terealisasi. Jadi, berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar implementasi strategi lebih dioptimalkan lagi dan lebih memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara maksimal.

Keywords : Implementasi Strategi, Pengembangan Pariwisata, Tujuan Tahunan, Kebijakan, Motivasi Pegawai, Alokasi Sumber Daya.

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor
jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. Bersama dengan industri teknologi dan informasi, industri pariwisata diperkirakan menjadi penggerak utama perekonomian abad 21. Perkembangan pariwisata Indonesia tak terlepas dari perkembangan pariwisata dunia.
Pertumbuhan pariwisata internasional juga memberikan dampak positif pada sektor ekonomi. Pertumbuhan tersebut sudah tentu juga akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Namun, untuk bisa mendapatkan dampak positif pertumbuhan pariwisata internasional tersebut di Indonesia, maka masyarakat Indonesia khususnya para pelaku bisnis kepariwisataan, harus dapat secara sistematis memperkenalkan aset-aset kepariwisataan Indonesia, termasuk budaya lokal, sumber daya alam dan manusia demikian juga dalam hal jasa dan barang.
Penanganan industri pariwisata melibatkan hampir semua sektor ekonomi (multi sektor) baik yang tergolong fasilitas yang dibutuhkan wisatawan seperti hotel dan restoran. Jumlah industri berskala kecil dan menengah yang terkait dan menerima dampak multiplier dari pariwisata sangat banyak. Di Indonesia, pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang prospeknya cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk dikembangkan.

Peluang dimaksud didukung oleh kondisi-kondisi alamiah seperti letak dan keadaan geografisnya. Berdasarkan letak dan keadaan geografisnya yang strategis maka dipastikan akan ada banyak wisatawan asing untuk melakukan perjalanan ke Indonesia.
Dasar hukum pengembangan pariwisata yang sesuai dengan prinsip pengembangan adalah Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan tentang Pembangunan Kepariwisataan (Pasal 6: Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata, Pasal 8: 1) Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan rencana induk pembangunan kepariwisataan yang terdiri atas rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional, rencana induk pembangunan kepariwisataan provinsi, dan rencana induk pembangunan kepariwisataan kabupaten/kota. 2) Pembangunan kepariwisataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian integral dari rencana pembangunan jangka panjang nasional. Pasal 11: Pemerintah bersama lembaga yang terkait dengan kepariwisataan menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kepariwisataan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan.
Adapun beberapa faktor yang menjadi alasan kuat mengapa pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan pariwisata antara lain: 1) Semakin menurunnya peranan minyak dan gas bumi sebagai penghasil devisa dibanding yang lalu, 2) Merosotnya nilai ekspor di sektor non minyak, 3) Prospek pariwisata

memperlihatkan kecenderungan meningkat secara konsisten, 4) Potensi alam maupun budaya yang dimiliki kaitannya sebagai modal dasar dalam perkembangan pariwisata. Kondisi ini secara faktual memposisikan sektor pariwisata menjadi penting peranannya dalam pembangunan nasional. Dimana tidak ada kegiatan ekonomi yang berdimensi luas ke semua sektor, tingkatan dan kepentingan seperti Pariwisata. Oleh karena itu adalah sangat vital untuk mengintegrasikan rencana pengembangan pariwisata dengan pembangunan nasional.
Salah satu Daerah Tujuan Wisata di Provinsi Sumatera Utara adalah Kabupaten Toba Samosir. Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1998 pada tanggal 9 Maret 1999, terdiri dari 16 kecamatan. Pembangunan di Kabupaten Toba Samosir didasarkan pada bidang ekonomi dengan titik berat pada pengembangan sektor pariwisata dengan karakter kebudayaan Batak Toba serta sektor industri kecil dan kerajinan yang berkaitan dengan sektor pertanian dan sektor perdagangan.
Dengan semangat otonomi daerah yang pada dasarnya memberikan wewenang kepada daerah untuk mengatur dan mengurus setiap kepentingan masyarakat setempat, maka dalam rangka percepatan proses pembangunan daerah Kabupaten Toba Samosir, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus benar-benar menangkap pelimpahan tugas dan wewenang itu sebagai salah satu peluang yang menjadi andalan untuk memperoleh PAD dan memajukan masyarakat di daerah.
Tujuan dan sasaran strategis merupakan unsur strategi yang sangat vital karena pencapaian tujuan dasar dan sasaran strategis ini merupakan acuan yang

menjadi dasar pengukuran berhasil atau tidaknya suatu strategi. Dalam situasi

lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen organisasi harus dituntut
untuk dapat menciptakan organisasi yang dapat mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi secara efektif yang antisipatif terhadap
kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan posisi
bersaingnya. Maka untuk menjadikan suatu daerah menjadi daerah tujuan wisata
andalan diperlukan adanya suatu perencanaan strategi yang baik, implementasi
dan adanya introspeksi terhadap isu/faktor strategis, sehingga dengan adanya
strategi dan implementasi strategi yang baik dalam pengembangan sektor
pariwisata maka akan meningkatkan penerimaan bagi pendapatan asli daerah
(PAD) dengan demikian dapat mengetahui prospek perkembangan sektor
pariwisata daerah kedepannya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba Samosir memberikan
pendapatnya mengenai kondisi pariwisata di Kabupaten Toba Samosir dalam satu
mass media elektronik yang dapat dilihat seperti dibawah ini.
“Masih banyak objek wisata yang belum mendapat sentuhan pariwisata secara maksimal di Kabupaten berpenduduk 175.277 jiwa yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara tersebut,” kata Plt. Kadis Pariwisata Toba Samosir, Ultri Sonlahir Simangunsong di Balige. Dikatakannya, sejumlah obyek wisata cukup potensial di wilayah tersebut akan dikelola secara profesional, untuk menambah minat wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal menikmati keindahan panorama alam indah kawasan pinggiran Danau Toba sebagai salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia. Apalagi, kata dia, dibukanya penerbangan langsung dari Bandara Internasional Hang Nadim ke Bandara Silangit, Tapanuli Utara menggunakan pesawat Sky Aviation, diharapkan bisa mengundang minat wisatawan Singapura makin banyak mengunjungi Danau Toba, yang menjadi danau vulkanik terbesar di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Menurut dia, pertumbuhan sektor ekonomi dan pembangunan yang sedang berkembang, perlu diimbangi dengan keberadaan obyek pariwisata yang mendukung, karena walau bagaimanapun wisatawan yang berkunjung tujuannya adalah untuk berdarma wisata. Memang, kata Simangunsong, untuk memaksimalkan potensi pariwisata di daerah tersebut, para pelaku industri wisata harus berani membuat terobosan baru hingga mampu menghasilkan perubahan dan kemajuan sektor pariwisata itu sendiri, seperti menggelar atraksi Paralayang dari puncak bukit Dolok Tolong ataupun olah raga pemacu adrenalin arung jeram di sepanjang perbatasan Sungai Asahan.Selain itu, kata dia, berbagai kuliner khas Batak dan kesenian daerah akan dikembangkan, guna menambah minat wisatawan lokal maupun asing untuk menikmati keindahan panorama alam yang bernilai jual tinggi tersebut. “Diperlukan pembenahan infrastruktur lebih memadai dengan penanganan lintas sektoral secara bersinergi antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk memudahkan wisatawan menikmati liburannya,” kata Simangunsong. (http://lipsus.kompas.com/gebrakanjokowibasuki/read/xml/2012/11/22/21462833/Tobasa.Belum.Maksimal.Te rsentuh.Pariwisata)
Dengan latar belakang potensi wisata yang ada di Kabupaten Toba
Samosir sebagai salah satu daerah destinasi wisata yang mempunyai objek wisata
yang menarik untuk dikembangkan, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata

seni dan budaya atau wisata lainnya belum seluruhnya dikelola secara profesional,
maka peranan pemerintah sebagai fasilitator sangat strategis dalam mewujudkan
upaya-upaya ke arah pengembangan pariwisata tersebut melalui kepemimpinan
institusinya bertanggung jawab atas empat hal utama yaitu; perencanaan
(planning) daerah atau kawasan pariwisata, pembangunan (development) fasilitas
utama dan pendukung pariwisata, pengeluaran kebijakan (policy) pariwisata, dan
pembuatan dan penegakan peraturan (regulation). Maka daripada itu pariwisata
daerah perlu mendapat perhatian lebih mendalam khususnya aset-aset wisata yang

memiliki potensi wisata yang bukan saja bernilai historis melainkan aset wisata yang berpotensi ekonomis. Dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesempatan kerja, maka industri pariwisata dijadikan salah satu sektor andalan dimana pariwisata dianggap sebagai salah satu industri yang menimbulkan efek ganda bagi sektor lainnya.
Berdasarkan pada uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan pada studi penelitian difokuskan untuk menganalisa dan mengetahui pelaksanaan strategi-strategi yang perlu ditempuh dalam pengembangan pariwisata daerah Kabupaten Toba Samosir ditinjau dari sektor strategi dengan judul: "Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba Samosir"
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka diperlukan
perumusan masalah yang sangat berguna bagi arah dan langkah penelitian supaya lebih jelas dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah “Bagaimana Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba Samosir?”
1.3 Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan tentunya mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui sebelumnya. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris pada umumnya

bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, adapun yang menjadi tujuan peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata di Kabupaten Toba Samosir.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian merupakan hasil penelitian yang dilakukan. Adapun
manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Secara subyektif, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan berfikir ilmiah, sistematis bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menuliskan karya ilmiah di lapangan berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara. 2. Secara praktis, untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang strategi pengembangan potensi kepariwisataan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toba Samosir, selain itu sebagai sumbangan pemikiran, saran dan sebagai bahan pertimbangan bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toba Samosir. 3. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara langsung bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara.


1.5 Kerangka Teori Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, penulis perlu mengemukakan
teori-teori sebagai kerangka berpikir yang berguna untuk menggambarkan dari sudut mana penelitian melihat masalah yang akan diteliti. Menurut Singarimbun (2008: 37), teori adalah serangkaian asumsi, konsep, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Kerangka teori merupakan bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, subvariabel atau masalah pokok yang ada dalam penelitian (Arikunto, 2002: 92). Adapun yang menjadi kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Strategi 1.5.1.1 Pengertian Strategi
Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu “strategos”. Kata “strategos” ini berasal dari kata “stratos” yang berarti militer dan “ag” yang artinya memimpin oleh Purnomu dan Zulkieflimansyah (dalam Triton PB, 2007: 13). Berdasarkan pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.
Kata strategi dalam bidang manajemen pernah dibahas oleh Drucker pada 1955 (dalam Triton PB, 2007:14) dengan ungkapannya tentang manfaat keputusan

strategis yang didefinisikan sebagai “semua keputusan pada sasaran bisnis dan pada cara untuk mencapai sasaran tersebut”.
Bryson (2005:189) menjelaskan bahwa strategi merupakan pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang menekankan pada bagaimana organisasi, apa saja yang dikerjakan, dan alasan organisasi mengerjakannya. Strategi yang efektif harus memenuhi kriteria seperti harus dapat bekerja, secara politik dapat diterima oleh stakeholder, sesuai filosofi dan nilai organisasi, memiliki etika, moral, hukum organisasi, serta harus mampu menghadapi isu strategis yang mesti diselesaikan (Bryson, 2005:69-70).
Crown Dirgantoro (2001:5) menyatakan definisi strategi adalah hal yang menetapkan arah kepada manajemen dalam arti orang tentang sumber daya dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan dalam pasar. Menurut Karyoso (2005:70) strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Sedangkan menurut Amstrong (dalam Triton PB, 2007:15) strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan yang berubah dan secara khusus, dengan pasarnya, dengan pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder.

1.5.1.2 Ciri-Ciri Strategi Hasil akhir dari strategi adalah sebuah rencana yang diberlakukan oleh
pimpinan sebuah organisasi yang mengacu kepada arah perjalanan sebuah organisasi dimasa yang akan datang. Dan kemudian sebuah strategi yang telah dirumuskan akan mengalami perubahan ketika sebuah organisasi akan mengalami perubahan lingkungan serta strategi yang telah dirumuskan tidak lagi sesuai dengan lingkungan yang ada. Untuk lebih jelas mengenai seperti apa itu strategi, Pardede (2011:57-58) memberikan beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini. 1. Mempengaruhi setiap tingkat manajemen.
Keputusan dari rangkaian kegiatan strategi akan mempengaruhi setiap tingkat manajemen strategi mulai dari manajemen tertinggi hingga manajemen terendah dari organisasi. Namun pemberlakuan dari strategi tersebut menjadi tanggung jawab seorang manajemen tertinggi. 2. Menimbulkan pengaruh dalam jangka panjang. Pembuatan putusan-putusan strategi dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat namun sebuah keputusan yang dibuat dalam waktu singkat tersebut akan berpengaruh terhadap jangka panjang dari aktivitas sebuah organisasi. 3. Berwawasan masa depan. Putusan strategi dimaksudkan untuk pedoman pelaksanaan kegiatan dimasa yang akan datang oleh karenanya putusan strategi didasari oleh sebuah analisis yang menyangkut masa yang akan datang seperti peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dari organisasi. 4. Mempengaruhi sebuah bagian organisasi.

Bagian dari organisasi merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Maka ketika putusan-putusan strategi mempengaruhi satu bidang maka secara otomatis akan mempengaruhi bidang yang lain. Tentunya besar kecilnya pengaruh tergantung kepada seberapa besar tingkat keterikatan atau ketergantungan satu bidang dengan bidang lainnya. 5. Berwawasan terbuka. Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah organisasi tentu saja selalu dipengaruhi oleh berbagai hal yang terdapat di luar organisasi. Oleh karenanya keputusan strategi itu harus berwawasan terbuka karena dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di luar organisasi. 6. Memberikan kerangka pengambilan keputusan pada manajemen tingkat yang lebih rendah. Manajer tertinggi merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam berjalannya sebuah organisasi. Namun tidak jarang terjadi dalam pengambilan keputusan sehari-hari manajer tingkat yang lebih rendah harus membuat berbagai keputusan dalam kegiatannya oleh karena itu putusan strategi menjadi sebuah landasan kerangka berpikir dari manajer tingkat yang lebih rendah untuk mengambil sebuah keputusan sehingga tidak bertentangan dengan manajer tertinggi dan arah tujuan organisasi. 7. Membutuhkan sumber daya. Sebuah keputusan strategi akan memerlukan penambahan sumber daya yang relevan untuk mendukung dan menjalankan strategi tersebut.

1.5.1.3 Manfaat Strategi Sebuah strategi dibuat dalam sebuah organisasi tentu saja memiliki manfaat
untuk organisasi tersebut, baik itu menyangkut tentang bagaimana organisasi dapat berjalan, dapat berkembang menunjukkan pertumbuhan ke arah yang positif, mampu bertahan bahkan mampu untuk menjadi sebuah sektor organisasi yang unggul dibandingkan organisasi lainnya. Oleh karena itu, Dirgantoro (2001:7) memberikan beberapa manfaat dari strategi untuk memperoleh pernyataan di atas seperti di bawah ini. 1. Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan organisasi dan menentukan
jalan mana yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. 2. Untuk meningkatkan keuntungan organisasi walaupun kenaikan keuntungan
organisasi bukan secara otomatis dengan menerapkan strategi. 3. Membantu mengidentifikasi, memprioritaskan dan mengeksploitasi peluang. 4. Menyiapkan pandangan terhadap manajemen problem. 5. Menggambarkan framework untuk meningkatkan koordinasi dan kontrol

terhadap aktivitas. 6. Meminimumkan pengaruh dan perubahan. 7. Memungkinkan keputusan utama untuk mendukung tujuan yang ditetapkan. 8. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang efektif. 9. Membantu perilaku yang lebih terintegrasi.

1.5.2 Manajemen Strategis 1.5.2.1 Pengertian Manajemen Strategis
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan di masa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. Dengan kata lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hadirnya manajemen strategis sebagai suatu hal penting yang dibutuhkan oleh organisasi dan pemimpinnya kemudian berkembang menjadi suatu ilmu yang banyak dipelajari dan diajarkan untuk dapat membantu dalam berpikir kritis. Dengan manajemen strategis maka perencana strategi atau pemimpin perusahaan akan berpikir atau memandang perusahaan atau organisasi secara keseluruhan bukan setengah-setengah seperti yang dilakukan oleh manajer tiap divisi atau bagian, sehingga akan mudah dan cepat baginya untuk mengidentifikasi masalahmasalah strategik (umumnya saling berkaitan) yang muncul (Agustinus Sri Wahyudi, 1996:5)
Menurut Fred R. David (2006 : 5) manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasikan dan

mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Menurut Crown Dirgantoro (2001:9) manajemen strategis adalah kombinasi ilmu dan seni untuk memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan yang bersifat cross-fungsional yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Agustinus Sri Wahyudi (1996:15) manajemen strategis adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusankeputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.
Menurut Crown Dirgantoro (2001:12), secara garis besar terdapat tiga elemen besar yang membentuk manajemen strategis, yaitu:
1. Analisis Lingkungan (Internal dan Eksternal) Analisis lingkungan dilakukan dengan tujuan utama adalah untuk melihat kemungkinan-kemungkinan peluang yang bisa muncul serta kemungkinan-kemungkinan ancaman yang bisa terjadi yang diakibatkan oleh adanya perubahan-perubahan, yang terjadi baik pada tingkatan lingkungan bisnis/industri, maupun lingkugan internal organisasi. Analisis juga dilakukan terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki atau yang ada dalam organisasi untuk melihat seberapa besar organisasi dapat memanfaatkan peluang yang ada atau mengantisipasi ancaman dan tantangan yang muncul.
2. Penetapan Visi, Misi dan Objective

Menetapkan visi dimaksudkan untuk memberikan arahan tentang akan menjadi apa atau seperti apa organisasi atau perusahaan dimasa yang akan datang atau secara lebih ringkas suatu pandangan ke depan tentang perusahaan. Misi lebih spesifik lagi dibandingkan dengan visi. Misi akan secara spesifik menekankan tentang produk yang diproduksi, pasar yang dilayani dan hal-hal lain yang secara spesifik berhubungan langsung dengan bisnis. Secara singkat visi memberi penjelasan tentang apa bisnis perusahaan. Objective lebih oleh kepada penetapan target secara spesifik dan sedapat mungkin terukur yang ingin dicapai oleh perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. 3. Strategi (Formulasi, Implementasi, Pengendalian) Pada tahapan strategi ada tiga hal yang penting untuk dipahami, yaitu: a) Formulasi Strategi
Pada tahap ini penekanan lebih diberikan kepada aktivitas-aktivitas utama yang antara lain adalah:
1. Menyiapkan strategi alternatif 2. Pemilihan strategi 3. Menetapkan strategi yang akan digunakan b) Implementasi Strategi Tahap ini adalah tahapan dimana strategi yang telah diformulasikan tersebut kemudian diimplementasikan. Pada tahap implementasi ini beberapa aktivitas atau cakupan kegiatan yang mendapat penekanan antara lain adalah:

1. Menetapkan tujuan tahunan 2. Menetapkan kebijakan 3. Memotivasi karyawan 4. Mengembangkan budaya yang mendukung 5. Menetapkan struktur organisasi yang efektif 6. Menyiapkan budget 7. Mendayagunakan sistem informasi 8. Menghubungkan kompensasi karyawan dengan performance
perusahaan
c) Pengendalian strategi Untuk mengetahui atau melihat sejauh mana efektivitas dari implementasi strategis, maka dilakukan tahapan berikutnya, yaitu evaluasi strategi yang mencakup aktivitas-aktivitas utama sebagai berikut: 1. Review faktor eksternal dan internal yang merupakan dasar dari strategi yang sudah ada 2. Menilai performance strategi 3. Melakukan langkah koreksi

1.5.2.2 Proses Manajemen Strategi Menurut M.Qudrat Nugraha (2007:113) manajemen strategi dapat dicapai
melalui tahapan-tahapan yang kolektif, dimana setiap tahapan memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing dan harus dikerjakan karena sangat penting dalam menentukan keberhasilan dari manajemen strategis tersebut.
Proses dari manajemen strategi tersebut terdiri dari: 1. Formulasi Strategi Formulasi strategi meliput i mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman dari luar organisasi, menetapkan tujuan-tujuan (sasaran-sasaran) jangka panjang, menghasilkan strategi-strategi tertentu untuk dijalankan. 2. Implementasi Strategi Implementasi strategi menghendaki supaya menetapkan sasaransasaran per tahun, menetapkan kebijakan-kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya agar strategi yang telah dirumuskan dapat dilaksanakan, pengimplementasian strategi mencakup membangun suatu budaya yang mendukung strategi, menciptakan sebuah struktur organisasi yang efektif, mengarahkan kembali usaha-usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan menggunakan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.

3. Evaluasi Strategi Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam manajemen strategi. Dalam hal ini para manajer berusaha keras mengetahui kapan strategi tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian strategi merupakan alat utama untuk memperoleh informasi ini.
1.5.3 Implementasi Strategi Penerapan strategi sering kali disebut “tahap aksi” dari manajemen strategis. Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Serin kali dianggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen strategis, penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan, strategi tersebut dirumuskan bila tidak diterapkan tidak ada gunanya. Crown Dirgantoro (2001:12) membagi tahapan implementasi strategi, yaitu: a) Menetapkan tujuan tahunan b) Membuat kebijakan c) Memotivasi karyawan d) Mengalokasikan sumber daya

1.5.3.1 Tujuan Tahunan Penetapan tujuan tahunan merupakan sebuah aktivitas terdesentralisasi yang
secara luas melibatkan seluruh manajer dalam suatu organisasi tujuan tahunan penting bagi penerapan strategi karena (1) merupakan landasan untuk alokasi sumber daya, (2) merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer, (3) merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang dan (4) menetapkan prioritas organisasional, divisional, departemental.
Tujuan tahunan berfungsi sebagai pedoman tindakan, mengarahkan dan menyalurkan berbagai upaya dan aktivitas dari para anggota organisasi. Tujuan tahunan memberikan sumber legitimasi di suatu bisnis dengan cara menjustifikasikan aktivitas di hadapan para pemangku kepentingan. Tujuan tahunan menjadi standar kinerja. Tujuan tahunan berfungsi sebagai sumber motivasi dan identifikasi yang penting.
1.5.3.2 Kebijakan Secara luas, kebijakan (policy) mengacu pada pedoman, metode, prosedur,
aturan, bentuk dan praktik administratif spesifik yang diterapkan untuk mendukung dan mendorong upaya untuk mencapai tujuan tersurat. Kebijakan merupakan instrumen untuk menerapkan strategi. Kebijakan menerapkan batasbatas, hambatan dan limit atas beragam jenis tindakan administratif yang dapat diambil untuk memberi penghargaan dan sanksi atas perilaku. Kebijakan

mengklarifikasi apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam usaha mencapai tujuan suatu organisasi.
Kebijakan memungkinkan baik karyawan maupun manajer mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa strategi akan mampu diterapkan dengan baik. Kebijakan memberikan dasar bagi pengendalian manajemen, memungkinkan koordinasi antar unit organisasi dan menekan waktu yang dihabiskan para manajer dalam pengambilan keputusan. Kebijakan juga mengklarifikasi pekerjaan apa yang telah dilakukan dan oleh siapa. Banyak organisasi memiliki manual kebijakan uang berfungsi untuk menuntun serta mengarahkan perilaku.
1.5.3.3 Motivasi Karyawan Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan
memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manajer, manajer perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Motivasi juga merupakan subjek yang membingungkan, karena motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.
Teori-teori motivasi dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu: a) Teori-teori Petunjuk (prescriptive theories) mengemukakan bagaimana
memotivasi para karyawan.

b) Teori-teori Isi (content theories) kadang-kadang disebut teori kebutuhan adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan “apa” dari motivasi.
c) Teori-teori Proses (process theories) berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi.
1.5.3.4 Alokasi Sumber Daya Alokasi sumber daya merupakan kegiatan manajemen yang memungkinkan
pelaksanaan strategi. Di dalam organisasi-organisasi yang tidak menggunakan pendekatan strategis untuk mengambil keputusan, alokasi sumber daya sering kali didasarkan pada faktor politis atau personal. Manajemen strategis memampukan sumber daya dialokasikan berdasarkan prioritas yang diterapkan dalam tujuan tahunan.
Tidak ada yang lebih menghambat manajemen strategis dan keberhasilan organisasi melebihi sumber daya yang dialokasikan secara tidak konsisten dengan prioritas yang diterapkan dalam tujuan tahunan.
Semua organisasi mempunyai setidak-tidaknya empat jenis sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan: sumber daya keuangan, sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya teknologi.
Nilai nyata dari program alokasi sumber daya terletak dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Alokasi sumber daya yang efektif tidak menjamin penerapan strategi yang berhasil karena program, personel, pengendalian dan komitmen harus mampu menghidupkan sumber daya yang disediakan.

Manajemen strategis sendiri kadang disebut sebagai “proses alokasi sumber daya”.
1.5.4 Pariwisata 1.5.4.1 Pengertian Pariwisata Menurut Oka A. Yoeti (2000; 21), pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan tujuan bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata menikmati perjalanan tersebut. Sedangkan menurut Robert C. Lonati dalam Nyoman S.Pendit (2006:3) pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik, seperti industri kerajinan tangan dan cendramata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab I (Ketentuan Umum) Pasal 1 Dalam UndangUndang ini yang dimaksud dengan: a) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan

rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. b) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. c) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. d) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. e) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. f) Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. g) Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.

h) Pengusaha Pariwisata adalah orang atau s

Dokumen yang terkait

Analisis Perubahan Tutupan Lahan Kabupaten Toba Samosir

14 95 92

Kinerja Parlemen Lokal: Analisis Kinerja DPRD Kabupaten Toba Samosir Periode Tahun 2004-2009

0 36 82

Revitalisasi Kebudayaan Batak Toba Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Toba - Samosir...

0 36 5

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

7 42 146

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 0 11

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 0 3

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 0 10

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir)

0 1 28

IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (Studi Pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir) SKRIPSI

0 1 11