Pengaruh Kualitas Pewarnan Kain Celup Ikat Zat Warna Alam Jantung Pisang

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat :

1.6.1 Manfaat Teoritis

1.6.1.1 Menambah khasanah ilmu pengetahuan kepada masyarakat tentang zat warna alam yang terbuat dari jantung pisang yang ramah lingkungan. 1.6.1.2 Bahan acuan dan sumber informasi bagi masyarakat dan mahasiswa untuk lebih mampu memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia yang bisa dijadikan bahan pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Pengrajin memahami potensi jantung pisang sebagai zat warna alam dan termotivasi untuk menggunakannya. 1.6.2.2 Memudahkan pengrajin dalam penggunaan zat warna alam jantung pisang dan mengetahui mordan yang tepat digunakan untuk pewarnaan. 1.6.2.3 Menambah jenis-jenis zat warna alam yang dapat digunakan untuk pewarnaan.

1.7 Penegasan Istilah

Judul penelitian merupakan gambaran ringkas tentang masalah yang akan diteliti. Agar tidak terjadi salah tafsir maka akan diberikan batasan –batasan pengertian mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian yaitu :

1.7.1 Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang KBBI, 2000 : 664. Pengaruh yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sebagai daya yang timbul dari adanya pengaruh proses mordanting dan jenis mordan terhadap kualitas kain celup ikat yang di warnai dengan warna alam jantung pisang. 1.7.2 Proses Mordanting dan Jenis Mordan Proses adalah runtunan, rangkaian tindakan, perbuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk KBBI, 2000 : 703. Mordanting merupakan zat-zat yang dapat meningkatkan daya tarik warna pada kain. Proses mordanting adalah bagian dari proses pencelupan dengan penambahan zat logam atau zat mineral yang akan menentukan berhasil tidaknya proses pewarnaan. Proses mordanting dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan 3 cara yaitu : 1 Mordan pendahulu pre mordanting, 2 Mordan simultan metachrom, monochrom, 3 Mordan akhir post mordanting. Mordan merupakan pengikat zat warna agar tidak melarut dalam air atau kelembaban KBBI, 2000 : 815. Mordan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tawas, kapur dan tunjung.

1.7.3 Kualitas Pewarnan Kain Celup Ikat

Kualitas adalah kadar, mutu, tingkat baik buruknya sesuatu KBBI, 2008 : 492. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau ukuran kesesuaian suatu produk dengan pemakainya.Kualitas yang dimaksud dalam peneitian ini adalah kualitas kain yang akan digunakan untuk celup ikat. Kualitas warna biasanya bisa dilihat dari arah warna hue, kerataan warna dan ketuaan warna.

1.5.4 Zat Warna Alam Jantung Pisang

Pewarna alam adalah zat warna pigmen yang diperoleh dari tumbuhan, hewan dan sumber mineral DEKRANAS 1999: 3.Zat pewarna ini telah digunakan sejak dahulu dan diterima sebagai bahan tumbuhan yang tidak membahayakan. Menurut Sewan Susanto, 1973 ditinjau dari asalnya zat warna dapat dibedakan menjadi : 1 Zat warna alam, yaitu zat warna dari bahan alam, dari tumbuhan dan binatang 2 Zat warna buatan atau zat warna sintetis. Zat pewarna alam yang digunakan dalam penelitian ini adalah jantung pisang, jantung pisang adalah bagian dari bunga yang dihasilkan oleh Pokok Pisang Musa spp. yaitu sejenis tumbuhan dari keluarga Musaceae yang berfungsi untuk menghasilkan buah pisang. Jantung Pisang dihasilkan semasa proses pisang berbunga dan menghasilkan tandan pisang sehingga lengkap.

1.8 Sistematika Skripsi