Warna Larutan. Nilai rataan skoring terhadap warna larutan minuman instan Rasa Sparkle rasa seperti soda.

yang tertinggi adalah 3 untuk formulasi A. Nilai rataan menunjukkan bahwa respon panelis terhadap warna serbuk cenderung gelap 2,8 Tabel 8. Hal ini dikarenakan madu bubuk memiliki warna yang gelap akibat proses karamelisasi oleh pemanasan pada suhu tinggi 180 C pada saat proses spray drying. Sedangkan warna-warna terang dari bahan-bahan lain seperti tepung kerabang telur, asam sitrat dan sukrosa tidak dapat menutupi warna gelap madu bubuk. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa perbedaan formulasi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap warna serbuk minuman instan madu bubuk Lampiran 6. Hal ini dikarenakan persentase madu bubuk yang besar pada tiap formulasinya sehingga mendominasi warna dari bahan lain yang peningkatannya tidak terlalu besar. Rata-rata panelis memberikan respon warna agak gelap untuk serbuk minuman instan madu bubuk formulasi A dan respon gelap untuk formulasi B dan C.

2. Warna Larutan. Nilai rataan skoring terhadap warna larutan minuman instan

madu bubuk disajikan pada Tabel 8. Berikut disajikan histogram warna larutan: 2.04 1.96 2.63 0.5 1 1.5 2 2.5 3 A B C perlakuan respo n Gambar 9. Respon Panelis terhadap Warna Larutan Minuman Instan Madu Bubuk Tiap Formulasi Keterangan: A= 25 sukrosa, 45 madu bubuk, 13 tepung kerabang telur dan 17 asam sitrat B= 25 sukrosa, 50 madu bubuk, 11 tepung kerabang telur dan 14 asam sitrat C= 25 sukrosa, 55 madu bubuk, 9 tepung kerabang telur dan 11 asam sitrat Berdasarkan histogram tersebut dapat dilihat bahwa rataan nilai yang Hasil diberikan panelis terhadap warna larutan terendah adalah 1,96 untuk formulasi B dan yang tertinggi adalah 2,63 untuk formulasi A Tabel 8. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa perbedaan formulasi memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap warna larutan minuman instan madu bubuk yang dihasilkan p 0,01 Lampiran 7. Melalui uji banding rataan rangking Gibbons lampiran 7 dapat diketahui bahwa formulasi A berbeda nyata dengan formulasi B dan C, sedangkan formulasi B tidak berbeda nyata dengan formulasi C. Warna larutan minuman instan madu bubuk formulasi A cenderung kuning kecoklatan karena persentase madu bubuknya lebih rendah dibandingkan dengan formulasi B dan C yang larutannya berwarna cenderung coklat. Hal ini dikarenakan madu bubuk memiliki warna yang coklat akibat proses karamelisasi oleh pemanasan pada suhu tinggi 180 C pada saat proses spray drying. Sedangkan warna-warna putih dari bahan-bahan lain seperti tepung kerabang telur, asam sitrat dan sukrosa tidak dapat menutupi warna coklat madu bubuk. Rasa Rasa merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keputusan akhir konsumen untuk menerima atau menolak suatu produk pangan. Rasa adalah komponen terakhir dalam menentukan enak tidaknya suatu pangan. Rasa yang dinilai meliputi rasa sparkle dan asamnya.

1. Rasa Sparkle rasa seperti soda.

Nilai rataan skoring terhadap rasa sparkle minuman instan madu bubuk disajikan pada Tabel 8. Hasil dari uji skoring dapat dilihat bahwa rataan nilai yang diberikan panelis terhadap rasa sparkle terendah adalah 2,12 untuk formulasi A dan yang tertinggi adalah 2,48 untuk formulasi C. Sedangkan rataan menunjukkan bahwa respon panelis terhadap rasa sparkle cenderung sparkle 2,46 Tabel 8. Hal ini dikarenakan konsentrasi yang relatif besar dari tepung kerabang telur dan asam sitrat yang akan bereaksi jika ditambahkan air menghasilkan gas CO 2 berdasarkan reaksi yang tersaji pada Gambar 6. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa perbedaan formulasi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rasa sparkle minuman instan madu bubuk Lampiran 8. Rata-rata panelis memberikan respon sparkle untuk rasa minuman instan madu bubuk pada setiap formulasi.

2. Rasa Asam. Rasa asam merupakan ciri khas dari minuman bersoda karena

Dokumen yang terkait

Sifat Fisik dan Organoleptik Minuman Instan Madu Bubuk dengan Penambahan Efek Effervescent dari Tepung Kerabang Telur

0 5 71

Karakteristik Fisik, Kimia dan Mikrobiologi serta Organoleptik Minuman Whey Probiotik dengan Penambahan Ekstrak Cincau yang Berbeda

0 3 122

Karakteristik Fisik Kimia dan Organoleptik Dodol Susu dengan Penambahan Krim

0 3 28

UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR KALSIUM ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KULIT PISANG DAN DAUN KELOR Uji Organoleptik Dan Kadar Kalsium Es Krim Dengan Penambahan Kulit Pisang Dan Daun Kelor Sebagai Sumber Gizi Alternatif.

1 4 11

UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR KALSIUM ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KULIT PISANG DAN DAUN KELOR SEBAGAI SUMBER Uji Organoleptik Dan Kadar Kalsium Es Krim Dengan Penambahan Kulit Pisang Dan Daun Kelor Sebagai Sumber Gizi Alternatif.

1 4 15

KANDUNGAN KALSIUM, VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SARI JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN Kandungan Kalsium, Vitamin C Dan Organoleptik Yoghurt Sari Jagung Dengan Penambahan Ekstrak Kelopak Bunga Rosella Dan Madu.

0 2 17

KANDUNGAN KALSIUM, VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SARI JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN Kandungan Kalsium, Vitamin C Dan Organoleptik Yoghurt Sari Jagung Dengan Penambahan Ekstrak Kelopak Bunga Rosella Dan Madu.

0 2 17

KADAR BETAKAROTEN DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN DAUN PEGAGAN HIJAU INSTAN DENGAN PENAMBAHAN Kadar Betakaroten Dan Organoleptik Minuman Daun Pegagan Hijau Instan Dengan Penambahan Konsentrasi Gula Pasir Yang Berbeda.

0 1 15

KADAR BETAKAROTEN DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN DAUN PEGAGAN HIJAU INSTAN DENGAN PENAMBAHAN Kadar Betakaroten Dan Organoleptik Minuman Daun Pegagan Hijau Instan Dengan Penambahan Konsentrasi Gula Pasir Yang Berbeda.

0 2 12

PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK COKLAT TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN INSTAN BEKATUL

0 0 9