13
dipermukaan air. Angin dan riak air cenderung menipiskan atau memecah lapisan permukaan air sehingga memudahkan untuk difusi Lesmana,2001.
Untuk memperoleh produksi optimal, kandungan oksigen harus dipertahankan diatas 5 ppm. Bila kandungan oksigen tetap sebesar 3 atau 4
ppm dalam jangka waktu yang lama, ikan akan menghentikan makan dan pertumbuhannya Daelami,2001.
3. Keasaman pH
Air merupakan kombinasi dari hidrogen H dan oksigen O dengan perbandingan 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Atom-atom tersebut
membentuk muatan atau ion, yaitu ion H
+
dan ion OH
-
. Nilai pH merupakan perbandingan dari ion-ion tersebut. Bila perbandingannya seimbang maka air
dikatakan netral. Bila ion H
+
lebih besar dibandingakan dengan OH
-
maka air dikatakan asam. Sementara bila sebaliknya maka air dikatakan basa. Nilai
maksimal untuk derajat keasaman adalah 14. Skala pH adalah logaritmik. Artinya, setiap satu unit yang terhitung
merupakan sepuluh kali perubahan kosentrasi ion. Oleh karena itu, kalau terjadi sedikit perubahan pada nilai pH maka hal itu berarti terjadi perubahan
yang sangat besar terhadap perbedaan kandungan ion. Hubungan keasaman air dengan kehidupan ikan sangat besar.
Titik kematian ikan pada pH asam adalah 4 dan pada pH basa adalah 11. Ikan hias kebanyakan akan hidup baik pada kisaran pH sedikit asam sampai netral,
yaitu 6,5-7,5. sementara keasaman air untuk reproduksi atau perkembangbiakan biasanya akan baik pada pH 6,4-7,0 sesuai jenis ikan
Lesmana,2001. Pada lingkungan yang berubah terlalu asam atau tidak tertoleransi di
bawah 5.5 atau terlalu alkali di atas 8.0 maka akan terjadi reaksi di dalam tubuh ikan sehingga mempengaruhi perilakunya. Perubahan pH secara
mendadak akan menyebabkan ikan meloncat-loncat atau berenang sangat cepat dan tampak seperti kekurangan oksigen hingga mati mendadak.
D. PEMBERIAN PAKAN
Salah satu syarat agar ikan hias tumbuh dengan baik adalah pemberian pakan yang baik dan teratur. Pakan yang diberikan harus memiliki kandungan gizi yang
14
baik. Pakan yang biasa diberikan untuk ikan hias dibagi menjadi dua jenis, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami berupa jasad hidup yang diperoleh
dari alam atau hasil ternakan. Sedangkan pakan buatan diperoleh dari ramuan berbagai bahan pakan yang komposisinya disusun berdasarkan keperluan ikan.
Pakan alami yang biasa diberikan pada ikan berupa jasad renik perairan dari kelompok protozoa seperti infusoria, rotifera, kutu air, artemia dan cacing sutera.
Pakan alami memiliki keuntungan antara lain memilki nilai gizi yang baik kandungan proteinnya tinggi, mudah dicerna, mudah dikulturkan, dan harganya
murah. Pakan buatan biasanya diberikan sebagai pakan tambahan. Pakan tambahan
diperlukan agar dicapai pertumbuhan dan proses kelangsungan hidup yang sebaik mungkin dalam pemeliharaan bulan pertama. Pakan buatan mengandung banyak
nutrien seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, mineral maupun vitamin secara lengkap dalam jumlah yang tepat. Pakan buatan yang biasa diberikan adalah
emulsi, lembaran wafer, roti kukus, serta tepung dan remah. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan :
1. Untuk pakan alami yang langsung diambil dari alam, pakan harus
dibersihkan terlebih dahulu karena pakan tersebut biasanya sering mengandung berbagai parasit yang dapat mengganggu kesehatan ikan.
2. Gizi yang terkandung pada pakan. Kebutuhan gizi pada ikan tergantung
jenis dan usianya, oleh karena itu dalam pemberian pakan harus diperhatikan kandungan gizi yang terdapat pada pakan sehingga
pertumbuhan ikan tidak terganggu. 3.
Pakan yang diberikan harus teratur dan sesuai dosis. Untuk ikan hias komet pemberian pakan biasanya 3 kali dalam sehari dengan selang waktu
berbeda pagi, siang, dan sore. Jumlah pakan diberikan berdasarkan berat tubuh ikan 10–30 dari bobot ikan. Pakan yang diberikan jangan terlalu
banyak. Pakan yang tersisa atau tidak habis akan membusuk dan dapat menyebabkan bakteri tumbuh, sehingga akan mengganggu kesehatan ikan.
15
E. PENYAKIT PADA IKAN HIAS