PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Komoditas ikan hias air tawar sangat berprospek untuk dikembangkan. Permintaan ikan hias selalu bertambah, baik permintaan untuk konsumsi lokal ataupun ekspor. Jumlah penawaran ikan hias air tawar untuk ekspor selama ini selalu lebih kecil dari pada permintaan importir di luar negeri Daelami, 2001. Nilai perdagangan ikan sebagai ikan hias hanya sekitar 0,4 200 juta USD Sementara ikan sebagai makanan dan komoditas perdagangan masing- masing sebesar 90,2 48.000 juta USD dan 9,4 5.000 juta USD. Berdasarkan data FAO 2004, produksi serta perdagangan ikan hias dan tanaman hias hasil budidaya air tawar masih memiliki kontribusi yang besar terhadap industri ikan hias dunia. Nilai industri ikan hias dunia diestimasi bervariasi antara 1-5 milyar USD. Sementara itu nilai ekspor ikan hias dan tanaman hias dunia tahun 2003 sekitar 200 juta USD atau mengalami peningkatan 7-8 per tahun sejak tahun 1990-an. Penyuplai ikan hias dunia masih didominasi oleh Asia dengan kontribusi 65, sedangkan selebihnya disuplai oleh Eropa dengan kontribusi 19, dan Oceania, Afrika dan Amerika utara dengan kontribusi sebesar 16. Dari konteks secara global, perdagangan ikan hias dunia menunjukan tanda-tanda stagnasi dan kejenuhan akibat menurunnya impor dunia walaupun ekspor dunia mengalami peningkatan. Perkembangan pasar tujuan saat ini menunjukkan bahwa AS masih menjadi pasar utama. Pada tahun 2003, AS mengimpor ikan hias dengan nilai 41 juta USD berasal dari 60 negara eksportir yang didominasi oleh Thailand 18,2 dan Singapura 18,2, serta Indenesia 12,2. Pada tahun 2004, Singapura dengan pangsa pasar 19,4 telah mengungguli Thailand 19,1, sementara Indonesia mengalamai penurunan menjadi 12,1. Dengan banyaknya peminat tentang ikan hias, maka produksi ikan hias harus ditingkatkan baik dari segi kualitas, kuantitas maupun kontinyuitas. Untuk peningkatan produksi yang optimal diperlukan keadaan lingkungan dan penanganan yang baik. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh dalam 2 peningkatan produksi ikan hias antara lain kualitas air yang meliputi suhu, kesadahan,oksigen terlarut, total nitrogen dan pH Daelami, 2001. Selain itu, penanganan harus dilakukan secara optimal misalnya dalam pemberian pakan maupun pencegahan dan pengobatan penyakit. Komet Carassius auratus merupakan salah satu jenis ikan hias yang cukup banyak diminati. Ikan komet memiliki ketahanan terhadap faktor lingkungan yang cukup baik dibandingkan dengan jenis ikan hias lainnya. Selain itu, harga ikan komet dipasaran tidak begitu tinggi sehingga terjangkau bagi semua kalangan. Sistem resirkulasi air terkendali SRAT merupakan sistem budidaya hemat air. Pada sistem ini, air yang diperlukan adalah air untuk mengisi bak pada saat mulai beroperasi dan air untuk mengganti kebocoran dan penguapan pada saat beroperasi. Kondisi lingkungan dalam SRAT relatif mudah dikendalikan. Dengan demikian, kondisi lingkungan dapat dikendalikan sehingga berada pada kisaran yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan. Hal tersebut dapat menghasilkan tingkat produktifitas yang tinggi dalam waktu budidaya yang singkat dengan tingkat kelulusan hidup ikan mencapai 100. Pembenihan ikan hias dengan menggunakan SRAT diharapkan dapat mengurangi penggunaan air dan meningkatkan produktivitas serta keuntungan budidaya ikan hias.

B. TUJUAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja sistem resirkulasi air terkendali SRAT pada pemijahan ikan hias air tawar dalam menjaga kualitas air yang meliputi suhu, pH, oksigen terlarut dan debit air. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM RESIRKULASI AIR TERKENDALI SRAT