18
III. METODOLOGI A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Wisma Wageningen, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
dilaksanakan mulai bulan mei 2007 sampai bulan juli 2007.
B. BAHAN DAN ALAT
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ikan Komet
2. Sistem Resirkulasi Air Terkendali, yang terdiri dari
• 24 bak pemeliharaan • 1 bak penyaringan
• 1 bak penyimpanan • 1 bak penyuplay
• Dudukan bak • Pompa air
3. Satu unit komputer lengkap dengan software aplikasi
wordprocessing, spreadsheet dan CAD
4. Gelas ukur
5. Stopwath dan mistar
6. Hanna Instrumen alat ukur pH
7. Logger Thermo Recorder
19
Desain Sistem Resirkulasi Air Terkedali
Pembuatan Resirkulasi Air Terkedali
Pengujian Resirkulasi Air Terkedali
Pemijahan T
Y Mulai
Berfungsi dengan baik
Pengukuran kualitas air Debit, DO, Suhu, pH
,
Pengamatan pertumbuhan
ikan
Kinerja sistem resirkulasi air
terkendali SRAT
C. TAHAPAN PENELITIAN
Gambar 4. Diagram alir penelitian
20
1. Pembuatan sistem resirkulasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang bentuk sistem resirkulasi, menggambar rancangan sistem resirkulasi, penyediaan bahan,
penyiapan ruang, dan pembuatan sistem resirkulasi. a.
Bak penyimpanan Berfungsi untuk menampung air yang telah difiltrasi untuk
kemudian dialirkan ke masing-masing bak pemeliharaan. Bak ini diletakkan di atas rak dengan ketinggian 250 cm dari lantai. Bak
terbuat dari fiber berbentuk silider. b.
Bak pemeliharaan Berfungsi sebagai tempat pemeliharaan ikan, berjumlah 24 buah
dengan susunan empat baris di kedua sisi ruangan. Bak diletakkan di atas rak dengan ketinggian 60 cm dari lantai.
c. Bak penyaringan atau filtrasi
Berfungsi sebagai tempat filtrasi air dari bak budidaya untuk kemudian dialirkan ke bak penyimpanan dengan menggunakan
pompa rendam. d.
Pompa air rendam Berfungsi untuk memompa air dari bak penyaringan ke bak
penyimpanan. Pompa yang digunakan adalah Wasser Pump WD- 80EWD-101EWD-101EA, AC 220 Volt, 50 Hz, 100 watt, berat
2.9 kg, debit 70 litermenit. e.
Pipa paralon dan selang plastik Pipa yang dipakai adalah pipa 0.5 in dan 1.5 in
2. Pengujian sistem resirkulasi
Pengujian sistem resirkulasi dilakukan dengan mengalirkan air ke dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan sistem dalam
mensirkulasi air. 3.
Pengambilan data o
Debit Pengukuran debit menggunakan gelas ukur volume 1 liter dan 0.1
liter dan stopwath. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.
21
o Suhu
Data suhu didapat melalui pengukuran langsung dengan menggunakan logger thermo recorder yang dilakukan setiap hari.
Suhu yang diukur meliputi suhu air dan suhu ruangan. o
pH Data pH didapat melalui pengukuran langsung dengan
menggunakan pH meter Hanna instrument o
DO Penggukuran oksigen terlarut dilakukan dengan mengambil air
sampel pada bak pemeliharaan bak penyimpanan. Berikut adalah langkah-langkah pengukuran oksigen terlarut:
¾ Pindahkan air sampel ke dalam botol BOD sampai meluap jangan sampai terjadi gelembung udara, dan tutup kembali.
¾ Tambahkan 1 ml sulfamic Acid dengan pipet di bawah permukaan, tutup dan aduk dengan membolak-balik botol.
¾ Tambahkan 2 ml Mangan Sulfat MnSO
4
dan 2 ml NaOH + KI dengan memasukan pipet di bawah permukaan air dalam botol.
Tutup dan aduk dengan membolak-balik botol. Biarkan beberapa saat hingga endapan coklat terbentuk dengan sempurna.
¾ Tambahkan 2 ml H
2
SO
4
aduk dengan cara yang sama sampai semua edapan terlarut. Kalau endapan belum larut semua,
tambahkan lagi 0.5 ml H
2
SO
4
pekat. ¾ Ambil 50 ml air dari botol BOD tersebut dengan menggunakan
pipet mohr atau gelas ukur dan masukan ke dalam erlenmeyer, usahakan jangan sampai terjadi aerasi.
¾ Titrasi dengan Na-thiosulfat hingga terjadi perubahan warna dari kuning tua menjadi kuning muda. Tambahkan 5-8 tetes indikator
amylum hingga terbentuk warna biru. Lanjutkan titrasi dengan Na- thiosulfat hingga tepat tidak berwarna.
¾ Oksigen terlarut dihitung dengan persamaan berikut :
22
DO =
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− BOD
botol ml
terpakai reagen
ml BOD
botol ml
sampel ml
1000 x
8 x
thiosulfat Normalitas
x titran
ml
4. Pemijahan Ikan Komet
Kegiatan ini meliputi pemilihan induk yang sudah siap pijah. Induk jantan yang siap pijah ditandai dengan keluarnya cairan putih apabila bagian
perutnya ditekan kearah kelaminnya, induk betina yang siap pijah ditandai dengan keluarnya telurcairan berwarna kuning apabila bagian perutnya
ditekan kearah kelaminnya. 5.
Pengamatan Pertumbuhan ikan Pengamatan pertumbuhan ikan dilakukan setiap hari yang meliputi
penagamatan terhadap tingkat pertumbuhan ikan dan jumlah ikan yang mati selama pemijahan sampai pembesaran.
23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMIJAHAN