Pendekatan Penelitian Analisis Data

24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini adalah mencari reliabilitas instrumen dan mencari jumlah prosentase jawaban angket. Sedangkan pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Pendekatan kualitatif pada penelitian ini adalah mendeskripsikan sejauh mana kesulitan belajar huruf hiragana siswa SMA N 3 Pekalongan. 3.2 Populasi dan sampel 3.2.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 3Pekalongan yang sedang menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X.4 SMA N 3Pekalongan. Tahun Pelajaran 20122013.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang siswa. 3.3Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket.Angket digunakan untuk mengumpulkan data primer yang berupa pendapat-pendapat mengenai kesulitan siswa dalam belajar Bahasa Jepang. Angket dalam penelitian ini berisi 20 pertanyaan yang ditujukan kepada siswa kelas X.4 SMA N 3 Pekalongan.Bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yang digunakan dalam penelitian ini dengan kategori multiple choice dan menggunakan tekhnik pengukuran skala likert dimana setiap butir pertanyaan dibagi menjadi 4 skala ukuran yaitu : selalu skor 4, sering skor 3, jarang skor 2 dan tidak skor 1. Kuesioner tertutup yaitu pertanyaan yang jenis jawabannya sudah tersedia, sehingga responden tinggal memilihnya.Sebelumnya angket tersebut lebih dulu di uji reliabilitasnya. Tujuan dari digunakannya metode angket adalah untuk mengambil data yang akan diolah secara kuantitatif. Berikut ini adalah kisi-kisi pertanyaan yang akan dicantumkan dalam angket penelitian,yakni: Tabel 3.1 Kisi-kisi angket Kisi- Kisi Angket Faktor Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mempelajari Hiragana Faktor Aspek Indikator Nomor soal Faktor Intern 1.1 Siswa a. Minat - Ketertarikan pada pembelajaran hiragana 1 b. Motivasi - Perhatian terhadap hiragana - Usaha untuk belajar hiragana 2, 3, 4, 5, 6 c. Bakat - Pemahaman terhadap hiragana - Membedakan hiragana yang bentuknya mirip - Menulis hiragana - Mengucapkan bunyi hiragana 7 8 9 10 d. Intelegensi - Kemampuan menyelesaikan soal hiragana - Mengingat huruf hiragana - Nilai ulangan harian 11 12 13 Faktor Ekstern 2.1 Keluarga a. Sarana Prasarana - Alat-alat dan buku 14 2.2 Guru a. Kualitas - Kejelasan menerangkan - TugasPR - Ulangan 15 16 17 b. Metode - Penggunaan metode mengajar - Penggunaan alat peraga 18 19 2.3 Sekolah a. Alat - Fasilitas yang ada 20 Setiap jawaban dari pertanyaan angket dihitung dan diklasifikasikan berdasarkan besarnya prosentase jawaban. Klasifikasi interpretasi jumlah prosentase jawaban responden tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Klasifikasi Interpretasi Jumlah Prosentase Jawaban Interval Prosentase Keterangan Tidak ada seorangpun 1 - 5 Hampir tidak ada 6 - 25 Sebagian kecil 26 - 49 Hampir setengahnya 50 Setengahnya 51 - 75 Lebih dari setengahnya 76 - 95 Sebagian besar 96 - 99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya 3.4Validitas Instrumen Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan di ukur Arikunto, 2010:167. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk bangun pengertian.Validitas konstruk yaitu kesesuaian instrumen dengan indikator yang di ukur. Dimana indikator yang diukur bertolak pada teori-teori yang dipaparkan dalam bab sebelumnya. 3.5Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran alat ukur.Reliabilitas instrumen dari penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Alpha karena dalam penelitian ini digunakan skala Likert dalam mengumpulkan data. Rumus Alpha seperti berikut ini: Keterangan : = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan = varians tiap butir = jumlah varians tiap butir = total varians Arikunto, 2006 : 196 Untuk memperoleh varians butir, terlebih dahulu dicari varians tiap butir.Kemudian di jumlahkan. Rumus yang di gunakan untuk mencari varians adalah : Total Varians : Varians tiap butir : Arikunto, 2006: 184 Setelah penulis mendapatkan data dari responden, selanjutnya data angket reliabilitas dihitung menggunakan rumus Alpha. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Memberikan skor terhadap instrumen yang telah di isi oleh responden. 2. Menghitung jumlah skor item yang di peroleh masing-masing responden. 3. Menghitung varians masing-masing item keterangan : = varians tiap butir x 2 = kuadrat jawaban responden setiap itemnya. x 2 = kuadrat skor seluruh responden dari setiap skornya. n = jumlah responden. Arikunto, 2006:173 4. Mencari jumlah varians butir yaitu dengan menjumlahkan varians dari setiap butirnya. 5. Mencari total varians Keterangan : = total varians y 2 = kuadrat jawaban total tiap responden y 2 = kuadrat skor total tiap responden n = jumlah responden 6. Mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha dengan rumus: Keterangan : = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan = varians tiap butir = total varians Arikunto, 2006 : 196 7. Membandingkan nilai Alpha dengan tabel penafsiran angka korelasi. Tabel 3.3 Penafsiran Angka Korelasi Angka korelasi Penafsiran 0,00- 0, 20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Sedang 0,61 – 0,80 Kuat 0,81 – 1,00 Sangat kuat Sutedi, 2009: 214 Setelah membuat instrumen penelitian, penulis mendiskusikan dengan dosen pembimbing agar instrumen dan tujuan penelitian sesuai.Pada tanggal 13April 2013 penulis mengujicobakan angket kepada 10 siswa kelas X.2 SMA N 3 Pekalongan. Dari hasil uji coba angket, diperoleh data berupa jumlah varians tiap butir sebesar 6,55 dan varians total sebesar 22590,09. Sehingga, jika dimasukkan ke dalam rumus reliabilitas , di dapatkan hasil sebagai berikut : Hasil reliabilitas instrumen adalah 1,04. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen termasuk dalam kategori sangat kuat, sehingga instrumen layak dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. 3.6Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini di analisa dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif yang di dapat dari angket tertutup, dijumlahkan atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan. Dalam penulisan ini menggunakan metode analisis deskriptif presentase digunakan untuk mengkaji faktor kesulitan belajar huruf hiragana pada siswa kelas X. Menghitung frekuensi dan prosentase jawaban pada tiap butir angket dengan menggunakan rumus: Keterangan : P : prosentase jawaban f : frekuensi jawaban responden x : jumlah responden Setiap jawaban dari pertanyaan pada angket dihitung dan di klasifikasikan berdasarkan besar persentase jawaban.Klasifikasi interpretasi jumlah persentase jawaban responden tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Persentase Jawaban Interval Persentase Tingkat Hubungan 86 - 100 Sangat Tinggi 66 - 85 Tinggi 36 - 65 Sedang 16 - 35 Rendah 16 Sangat Rendah Moh.Ali, 1993 : 186 Setelah itu, menganalisis hasil data angket yang telah dihitung.kemudian data hasil analisis tersebut di interpretasikan. 32

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

Penulis membuat instrumen berupa angket untuk mengumpulkan data dari penelitian.Dan melakukan uji coba penelitian terlebih dahulu untuk mengukur reliabilitas instrumen tersebut. Selanjutnya setelah instrumen tersebut telah terbukti reliabel, penulis kemudian melakukan penelitian pada tanggal 20 April 2013 kepada siswa kelas X.4 di SMA N 3 Pekalongan yang berjumlah 35 orang pada saat pembelajaran bahasa Jepang di kelas tersebut. Instrumen angket terdiri dari 20 pertanyaan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar huruf hiragana. Untuk mengetahui kesulitan siswa kelas X.4 SMA N 3 Pekalongan dalam mempelajari hiragana penulis menggunakan angket sebagai instrumennya. Data dari jawaban angket siswa adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Angket No Pertanyaan B f N B x f X P 1. Apakah Anda merasa tertarik mempelajari hiragana di sekolah Anda? 4 3 2 1 27 5 3 108 15 6 35 35 35 35 129 140 92 2. ApakahAnda memperhatikan guru saat guru bahasa Jepang menerangkan di depan kelas? 4 3 2 1 21 11 2 1 84 33 4 1 35 35 35 35 122 140 87 3. Jika ada materi yang belum Anda mengerti saat pembelajaran hiragana, 4 3 2 12 10 8 48 30 16 35 35 35 apakahAnda berusaha bertanya pada guru? 1 5 5 35 99 140 71 4. Apakah Anda mengerjakan soal latihanPR menulis hiragana yang diberikan oleh guru? 4 3 2 1 20 14 1 80 42 2 35 35 35 35 124 140 89 5. Apakah Anda mencatat pelajaran bahasa Jepang yang diberikan guru di kelas? 4 3 2 1 18 12 5 72 36 10 35 35 35 35 118 140 84 6. ApakahAndaberlatih menulis hiragana selain di sekolah? 4 3 2 1 6 8 16 5 24 24 32 5 35 35 35 35 85 140 61 7. Apakah anda lebih memahami materi hiragana dari materi bahasa Jepang yang lainnya? 4 3 2 1 12 8 10 5 48 24 20 5 35 35 35 35 97 140 69 8. Apakah Anda dapat membedakan huruf hiragana yang bentuknya mirip? 4 3 2 1 9 4 6 16 36 12 12 16 35 35 35 35 76 140 54 9. Apakah Anda dalam menulis huruf hiragana sesuai aturan penulisan atau urutan penulisannya? 4 3 2 1 9 6 11 9 36 18 22 9 35 35 35 35 85 140 61 10. Apakah Anda mudah mengucapkan hiragana, terutama huruf yang melambangkan bunyi sokuon dan yoo’on? 4 3 2 1 18 13 3 1 72 26 6 1 35 35 35 35 105 140 75 11. Apakah Anda dapat dengan mudah 4 3 5 4 20 12 35 35 menyelesaikan soal-soal hiragana? 2 1 6 20 12 20 35 35 64 140 46 12. Apakah Anda dapat dengan mudah mengingat huruf hiragana? 4 3 2 1 7 4 18 6 28 12 36 6 35 35 35 35 82 140 59 13. Apakah nilai ulangan harian Anda terutama pada saat ulangan hiragana di atas nilai ketuntasan minimal KKM bahasa Jepang? 4 3 2 1 6 6 7 16 24 18 14 16 35 35 35 35 72 140 51 14. Apakah Anda membawamempunyai buku sumber bahasa Jepang misal buku pelajaran bahasa Jepang sakura I pada saat pembelajaran di kelas? 4 3 2 1 32 3 128 6 35 35 35 35 134 140 96 15. Apakah jika ada siswa yang belum jelas, guru Anda akan memberikan penjelasan kembali? 4 3 2 1 25 10 130 30 35 35 35 35 130 140 93 16. Apakah pada saat pembelajaran hiragana, guru memberikan tugas pekerjaan rumah? 4 3 2 1 21 14 84 14 35 35 35 35 126 140 90 17. Apakah pada saat pembelajaran hiragana guru memberikan ulangan harian? 4 3 2 1 21 14 84 42 35 35 35 35 126 140 90 18. Apakah metode yang diajarkan guru Anda bervariasi sehingga lebih mudah memahami materi yang diajarkan? 4 3 2 1 11 15 9 44 45 18 35 35 35 35 107 140 76 19. Apakah guru anda 4 14 56 35 menggunakan alat peraga dalam mengajar materi hiragana? 3 2 1 15 6 45 12 35 35 35 113 140 81 20. Apakah sekolah Anda menyediakan fasilitas yang membantu kelancaran proses belajar mengajar bahasa jepang? 4 3 2 1 2 33 4 33 35 35 35 35 37 140 26 Keterangan :  B : bobot nilai  Pilihan jawaban angket : 4 : selalu 3 : sering 2 : jarang 1 : tidak  f : frekuensi jawaban responden jumlah responden yang menjawab  n : nilai yang diperoleh  x : jumlah total nilai  P : prosentase jawaban Penulis mengklasifikasikan interpretasi jumlah prosentase jawaban setelah diketahui prosentase jawaban pada setiap butir pertanyaan angket.Berikut ini adalah analisa hasil dari jawaban angket yang penulis bagi ke dalam dua bagian yaitu kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajarihiragana dari faktor intern dan faktor ekstern.

4.2 Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar hiragana