8 Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk
mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat. 9
Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersikap rekreatif.
2.1.2 Model Pembelajaran
2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra 2000:35 model pembelajaran adalah sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang. Isi yang terkandung
di dalam model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Contoh strategi pengajaran yang biasa guru
terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas,
pengelompokkan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran.
2.1.2.2 Aspek-Aspek Model Pembelajaran
1 Langkah-Langkah Syntax Langkah-langkah ini menjelaskan mengenai bagaimana pelaksanaan
suatu model, bentuk kegiatan yang akan dilakukan, bagaimana memulainya, dan apa tindakan selanjutnya. Karena setiap model pembelajaran ini memiliki
ciri dalam urutan kegiatannya, maka perlu langkah-langkah kegiatan secara bertahap.
2 Sistem Sosial yang Mendukung Pelaksanaan setiap Model Sistem ini memaparkan mengenai bagaiman rencana penataan peranan
dan hubungan siswa dan guru, serta norma-norma yang menggerakan dan menjiwai hubungan tersebut.
3 Prinsip Interaksi Siswa dan Guru Peranan guru dan siswa dalam setiap model bisa berubah-ubah. Dalam
beberapa model perubahan peranan guru bisa sebagai pembimbing atau fasilitator.
4 Penjelasan tentang Sistem Penunjang Sistem penunjang perlu mendapatkan perhatian. Sistem ini berada di
luar model pembelajaran akan tetapi menjadi persyaratan yang ikut menentukan berhasil tidaknya model-model pembelajaran itu dilaksanakan.
2.1.2.3 Model-Model Pembelajaran
Model pembelajaran berdasarkan teori belajar, meliputi: 1
Model Interaksi Sosial Model interaksi sosial menitik beratkan hubungan yang harmonis
antara individu dengan masyarakat learning to life together. Model interaksi sosial ini mencakup strategi pembelajaran kerja kelompok, pertemuan kelas,
pemecahan masalah sosial social inquiry, bermain peranan, dan simulasi sosial.
2 Model Pemrosesan Informasi
Model ini berdasarkan teori belajar kognitif Piaget dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya. Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan atau menerima stimulus dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan
masalah, menemukan konsep dan menggunakan simbol verbal dan visual. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian
diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang
berupa kecakapan manusia human capitalies yang terdiri dari: 1 informasi verbal; 2 kecakapan intelektual; 3 strategi kognitif; 4 sikap; dan 5
kecakapan motorik. Model proses informasi ini meliputi beberapa strategi pembelajaran,
diantaranya; mengajar induktif, latihan inquiry, inquiry keilmuan,
pembentukan konsep, model pengembangan, dan advanced organizer model. 3
Model Personal Personal Models Model ini bertitik tolak dari teori humanistik, yaitu berorientasi
terhadap pengembangan diri individu dan perkembangan kelakuan. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang
produktif dengan lingkungannya. Model ini menjadikan pribadi siswa yang mampu membentuk hubungan yang harmonis serta mampu memproses
informasi secara efektif.
Model pembelajaran ini meliputi strategi pembelajaran: pembelajaran non-direktif, latihan kesadaran, sintetik, dan sistem konseptual.
4 Model Modifikasi Tingkah Laku Behavioral
Model ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar
dan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan reinforcement. Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku
psikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati. Karakterisik model ini adalah dalam hal penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari siswa lebih
efisien dan berurutan. Rumpun model modifikasi tingkah laku meliputi: manajemen
kontingensi, kontrol diri, relaksasi santai, pengurangan ketegangan, latihan asertif desensitasi, dan latihan langsung.
2.1.3 Modifikasi Dalam Pembelajaran Penjas