39
3. Efektivitas Compact Disc CD Pembelajaran Stop Motion Animation
Untuk mengetahui efektivitas CD Pembelajaran yang dikembangkan dengan teknik stop motion animation perlu dilakukan uji coba lapangan. Uji coba
lapangan diterapkan di dua kelas yaitu kelas VIII E dan VIII H SMP Negeri 2 Bukateja. Efektivitas compact disc CD pembelajaran stop motion animation
yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran materi Gerak Tumbuhan diukur dengan mengamati aktivitas dan hasil belajar peserta didik, serta tanggapan
guru dan peserta didik terhadap CD Pembelajaran tersebut. CD Pembelajaran diakatakan efektif diterapkan dalam pembelajaran apabila hasil belajar peserta
didik setelah mengikuti pembelajaran secara klasikal menunjukkan ≥ 80 dari
jumlah peserta didik memperoleh nilai ≥ 70 dan ≥ 75 aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tinggi, serta guru dan peserta didik setuju bahwa
compact disc CD pembelajaran stop motion animation dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada materi gerak tumbuhan halaman 24.
a. Hasil Aktivitas Peserta Didik
Pengukuran hasil
aktivitas perserta
didik diperoleh
melalui observasipengamatan terhadap setiap individu peserta didik yang terlibat dalam
pembelajaran materi gerak tumbuhan menggunakan media pembelajaran berupa CD pembelajaran stop motion animation. Penilaian terhadap aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas peserta didik. Aktivitas yang diamati meliputi melakukan
diskusi kelompok, bekerja sama dalam kelompok, memperhatikan CD pembelajaran, keaktifan dalam kegiatan presentasi hasil diskusi, memperhatikan
penjelasan guru, serta membawa tugas yang diberikan oleh guru. Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok berdasarkan Lembar
Diskusi Siswa LDS yang dibagikan oleh guru. Materi yang dibahas dalam Lembar Diskusi Siswa disesuaikan dengan materi yang terdapat di dalam CD
Pembelajaran. Pada kegiatan diskusi ini dapat diketahui aktivitas peserta didik dalam melakukan diskusi kelompok mencapai 82.50 dengan kriteria keaktifan
tinggi. Tingkat kerjasama antar anggota kelompok mencapai 82, dan keaktifan peserta didik dalam kegiatan presentasi hasil diskusi mencapai presentase 80.50.
Sebagian besar peserta didik mampu berdiskusi dengan baik dan sungguh-
40 sungguh, memberikan ide dan pendapat saat kegiatan diskusi, serta tidak gaduh
dan tidak melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan kegiatan diskusi data selengkapnya pada lampiran 10-11 halaman 67-68. Peran guru dalam
kegiatan diskusi kelas ini sangat penting karena diskusi yang dialakukan merupakan Pola Diskusi Teacher Centrallity terpusat pada guru. Pola diskusi ini
memiliki ciri khas tersendiri, tetapi tidak mengurangi kontribuasi aktif para siswa peserta Surya, 1982. Sesuai dengan Surya 1982 Peran guru dalam diskusi
teacher centrality adalah sebagai Indikator, Direktur, Moderator, dan Evaluator. Saat pembelajaran berlangsung, interaksi antara peserta didik dengan guru
terjadi ketika guru memberikan penjelasan di awal mengenai pembelajaran yang akan berlangsung, memberikan pengarahan tentang diskusi kelompok,
memperkuat penjelasan materi dari video pembelajaran, sedangkan peserta didik menyimak penjelasan guru, membuat catatan, serta menarik kesimpulan dari
proses pembelajaran yang telah berlangsung. Aktivitas peserta didik dalam menyimak penjelasan dari guru mancapai 84. Ini berarti sebagian besar peserta
didik memperhatikan penjelasan guru, membuat catatan yang berhubungan dengan materi, serta tidak membuat kegaduhan saat guru memberikan penjelasan.
Pada saat video pembelajaran ditayangkan, aktivitas peserta didik yang diharapkan adalah melihat dan memperhatikan video, serta membuat catatan yang
berhubungan dengan tayangan video pembelajaran. Persentase keaktifan peserta didik dalam kegiatan ini sebesar 90.50. Video pembelajaran yang ditayangkan
mampu menarik perhatian peserta didik sehingga mereka memperhatikan tayangan video tersebut dengan seksama. Pemakaian media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan minat dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap peserta didik Hamalik, 2007. Tingkat aktivitas peserta didik adalam pembelajaran ditentukan oleh
jumlah peserta didik yang termasuk dalam kriteria tinggi dan sangat tinggi. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diketahui dari kelas VIII E jumlah peserta
didik dengan kriteria keaktifan sangat tinggi sebanyak 13 orang, kriteria keaktifan tinggi sebanyak 7 orang, dan kriteria keaktifan cukup tinggi sebanyak 3 orang.
Kemudian dari kelas VIII H jumlah peserta didik dengan kriteria keaktifan sangat
41 tinggi sebanyak 13 orang, kriteria keaktifan tinggi sebanyak 6 orang, dan kriteria
keaktifan cukup tinggi sebanyak 4 orang. Peserta didik pada kelas VIII E dan VIII H yang masuk ke dalam kriteria keaktifan sangat tinggi memiliki jumlah yang
sama. Namun perbedaan terdapat pada jumlah peserta didik yang masuk ke dalam kriteria keaktifan tinggi dan cukup tinggi. Perbedaan yang terjadi tidak terlalu
signifikan, hanya sebesar 2. Perbedaan data aktivitas tersebut dapat terjadi antara lain disebabkan oleh waktu pembelajaran yang dialami peserta didik tidak
sama. Seperti yang dikemukakan Jumiati 2009 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara waktu belajar di sekolah dan aktivitas belajar siswa dalam
proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Waktu pembelajaran kelas VIII E dilaksanakan pada pukul 07.00 pagi dimana keadaan peserta didik masih
segar dan memiliki semangat tinggi untuk mengikuti pembelajaran.
b. Hasil Belajar Peserta Didik