BAB II LANDASAN TEORI 25
Universitas Kristen Maranatha
2.1.3.3 Penyebab Masalah-Masalah Kinerja
Menurut Marwansyah 2014:234, masalah kinerja dalam organisasi dapat ditimbulkan atau disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat
dikelompokkan ke dalam empat penyebab utama masalah-masalah kinerja berikut ini.
1. Pengetahuan atau keterampilan. Karyawan tidak tahu bagaimana menjalankan
tugas-tugas secara benar kurangnya keterampilan, pengetahuan, atau kemampuan. 2.
Lingkungan. Masalah tidak berhubungan dengan karyawan, tetapi disebabkan oleh lingkungan kondisi kerja, proses yang buruk, ergonomika, dan lain-lain.
3. Sumber daya. Kurangnya sumber daya atau teknologi.
4. Motivasi. Karyawan tahu bagaimana menjalankan pekerjaan, tetapi tidak
melakukannya secara benar. Ini mungkin saja disebabkan oleh proses seleksi yang tidak sempurna.
Dapat disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan. Selain itu, kurangnya
sumber daya dan motivasi dapat mempengaruhi tingkat produktifitas perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat dicegah dengan berbagai cara misalnya dengan
memberikan pelatihan pada para karyawan agar dapat bekerja dengan baik, memberikan motivasi dengan memberikan penghargaan kepada para karyawan yang
telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tepat waktu.
2.1.3.4 Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja
Prabu Mangkunegara 2005:22-23 menyatakan bahwa dalam peningkatan kinerja,
BAB II LANDASAN TEORI 26
Universitas Kristen Maranatha
paling tidak terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja.
Dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu: 1
Mengidentifikasikan masalah melalui data dan informasi yang dikumpulkan terus menrus mengenai fungsi-fungsi bisnis.
2 Mengidentifikasikan masalah melalui karyawan.
3 Memperhatikan masalah yang ada.
2. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan.
Untuk memperbaiki keadaan tersebut, diperlukan beberapa informasi, antara lain: 1
Mengidentifikasikan masalah setepat mungkin. 2
Menentukan tingkat keseriusan masalah dengan mempertimbangkan harga yang harus dibayar bila tidak ada kegiatan dan harga yang harus dibayar
bila ada campur tangan dan penghematan yang diperoleh apabila ada penutupan kekurangan kinerja.
3 Mengidentifikasikan
hal-hal yang
mungkin menjadi
penyebab kekurangan, baik yang berhubungan dengan system maupun yang
berhubungan dengan pegawai itu sendiri. 4
Mengembangkan rencana tindakan untuk menaggulangi penyebab kekurangan tersebut.
5 Melakukan rencana tindakan tersebut.
6 Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum.
BAB II LANDASAN TEORI 27
Universitas Kristen Maranatha
7 Mulai dari awal, bila perlu.
2.1.3.5 Karakter-karakter Individu dengan Kinerja Tinggi
Hasil penelitian David Mc.Clelland tentang pencapaian kinerja, dapat disimpulkan bahwa individu-individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi untuk mencapai
kinerja dapat dibedakan dengan yang lainnya dalam empat ciri seperti yang dikemukakan oleh R. Wayne Pace 2002:434 Mangkunegara 2014:28 sebagai
berikut:
1. Individu yang senang bekerja dan menghadapi tantangan yang moderat.
2. Individu yang memperoleh sedikit kepuasan jika pekerjaannya sangat mudah
dan jika terlalu sulit cenderung kecewa. 3.
Individu yang senang memperoleh umpan balik yang konkret mengenai keberhasilan pekerjaannya.
4. Individu yang cenderung tidak menyenangi tugas tersebut jika tidak mencapai
prestasi sesuai dengan yang diinginkan. 5.
Individu yang lebih senang bertanggung jawab secara personal atas tugas yang dikerjakan.
6. Individu yang puas dengan hasil bila pekerjaan dilakukan sendiri.
7. Individu yang kurang istirahat, cenderung inovatif dan banyak berpergian.
8. Individu yang selalu mencari kemungkinan pekerjaan yang lebih menantang,
meninggalkan sesuatu yang lama dan menjadi rutinitas serta berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru.
BAB II LANDASAN TEORI 28
Universitas Kristen Maranatha
2.1.3.6 Indikator Kinerja