commit to user
E. Metode Penelitian
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan yang
mendalam terhadap fakta hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam
gejala yang bersangkutan Soerjono Soekanto, 2008:43. Istilah “Metodologi” berasal dari kata “metode” yang berarti “jalan ke”,
namun demikian, menurut kebiasaan metode dirumuskan dengan
kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut Soerjono Soekanto, 2008:5: 1. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian
2. Suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan. 3. Cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur.
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara untuk memecahkan masalah dengan jalan menemukan, mengumpulkan, menyusun data guna
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang hasilnya dituangkan dalam penulisan ilmiah skripsi. Adapun metode penelitian
dalam penulisan hukum ini meliputi:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan
cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan-
bahan tersebut disusun secara sistematis, dikaji, kemudian ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang terjadi.
2. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah preskriptif, suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan
commit to user untuk mengatasi masalah tertentu Soerjono Soekanto, 2008:10. Dalam
hal ini ada dua permasalahan hukum, yang pertama mengenai prosedur sertifikasi halal yang dilakukan oleh LPPOM MUI, kedua mengenai
sertifikasi halal sebagai upaya perlindungan hak atas keamanan dan keselamatan konsumen ditinjau dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen. 3. Pendekatan Penelitian
Penelitian hukum ini menggunakan pendekatan perundang-undangan yaitu pendekatan dengan menggunakan legislasi dan regulasi. Produk
yang merupakan beschikkingdecree yaitu suatu keputusan yang diterbitkan oleh pejabat administrasi yang bersifat konkret dan khusus
Peter Mahmud Marzuki, 2008 :97. 4. Jenis Dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah data sekunder, yaitu menggunakan bahan-bahan kepustakaan yang dapat
berupa peraturan perundang-undangan, dokumen, buku-buku, laporan, arsip, makalah, dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Sumber data sekunder yang digunakan terdiri atas : a. Bahan hukum primer meliputi Peraturan perundang-undangan yaitu
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang No.7 tahun 1996 Tentang Pangan;
Undang-Undang No.18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan; Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999Tentang
Label dan Iklan Pangan; SK Menkes No.924MENKESSKVII1996 1996 Tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.82.MENKESSKI1996 tentang Pencantuman tulisan “Halal” pada label Makanan, SK No.018MUI1989 tentang pembentukan
LPPOM MUI,
Keputusan Dewan
Pimpinan MUI
No. Kep.669MUIX1995 Tentang Ketentuan-ketentuan Pembentukan
LPPOM MUI Daerah, dan SK02DirLPPOM MUIIX07 Tentang Pedeoman Mendapat Sertifikat Halal.
commit to user b. Bahan hukum sekunder, berupa semua publikasi tentang hukum yang
bukan dokumen resmi meliputi jurnal hukum, buku teks, komentar atas putusan pengadilan, rancangan peraturan perundang-undangan,
catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan.
c. Bahan hukum tertier, berupa kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif. 5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis permasalahan hukum, peneliti menggunakan metode interpretasi dan silogisme. Metode interpretasi akan berfungsi
sebagai rekonstruksi gagasan yang tersembunyi di balik aturan hukum. Sedangkan metode silogisme deduksi terdiri dari premis
mayor dan premis minor. Sebagai premis mayornya adalah Peraturan perundang-undangan:
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
b. Undang-Undang No.7 tahun 1996 Tentang Pangan. c. Undang-Undang No.18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan. d. Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999Tentang Label dan Iklan
Pangan. e. SK
Menkes No.924MENKESSKVII1996
1996 Tentang
Perubahan atas
Keputusan Menteri
Kesehatan RI
No.82.MENKESSKI1996 tentang Pencantuman tulisan “Halal” pada label Makanan.
f. SK No.018MUI1989 tentang pembentukan LPPOM MUI. g. Keputusan Dewan Pimpinan MUI No. Kep.669MUIX1995
Tentang Ketentuan-ketentuan Pembentukan LPPOM MUI Daerah. h. SK02DirLPPOM MUIIX07 Tentang Pedeoman Mendapat
Sertifikat Halal. Sedangkan premis minornya adalah:
a. Prosedur sertifikasi halal yang dilakukan oleh LPPOM MUI Yogyakarta.
commit to user b. Sertifikasi halal sebagai upaya perlindungan hak atas keamanan dan
keselamatan konsumen
F. Sistematika Penulisan Hukum