Analisis Data METODE PENELITIAN

Setiyo Rini, 2014 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang sebaiknya dilakukan, namun tahapan ini tidak baku dan tergantung pada kepentingan peneliti. Tahapan-tahapan ini memudahkan bagi peneliti dalam melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dari angket pelaksanaan penilaian oleh guru PAI di SMA kota Bandung. Analisis terhadap data yang terkumpul dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan tersebut digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.3 Tahapan dalam Analisis Data Kuantitatif Prasetyo Jannah, 2010, hlm. 171 1. Pengkodean data Data Coding. Prasetyo Jannah 2010, hlm. 171 menyatakan bahwa data coding merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis data mentah yang ada dalam kuesioner ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer. Selain itu, Silalahi 2009, hlm. 322-323 mengungkapkan bahwa pengkodean data data coding merupakan kegiatan memberi kode berupa angka terhadap data, sebagaimana tampak dalam kategori DATA CODING Ada kesalahan Tidak ada kesalahan DATA CLEANING DATA OUTPUT  NUMERIK  GRAFIK DATA ANALYZING  UNIVARIAT  BIVARIAT  MULTIVARIAT Setiyo Rini, 2014 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu respons, menurut macamnya. Memberi kode berarti mengubah respons ke dalam kode numerik. Pemberian kode untuk kategori dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dengan menggunakan statistik dan komputer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kode angka dalam jawaban kuesioner. Kode tersebut adalah 1 untuk jawaban “Ya” dan 0 untuk jawaban “Tidak”. Selain itu, peneliti memberi kode pada karakteristik responden dengan angka. Tahapan selanjutnya adalah pemindahan data ke Komputer Data Entering, yakni memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam mesin pengolah data Prasetyo Jannah, 2010, hlm. 173. 2. Pembersihan Data Data Cleaning, yaitu memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya Prasetyo Jannah, 2010, hlm. 173. Pada tahapan ini peneliti melakukan memeriksa kembali data yang telah dipindah ke komputer apakah telah sesuai dengan data yang ada pada angket. 3. Penyajian Data Data Output, yaitu hasil pengolahan data. Bentuk hasil pengolahan data dapat berupa numerik dalam bentuk angka yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang, bentuk lain adalah grafik atau dalam bentuk gambar Prasetyo Jannah, 2010, hlm. 177-178. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk tabel frekuensi dan grafik. 4. Penganalisisan Data Data Analyzing, yaitu suatu proses lanjutan dari proses pengolahan data untuk melihat bagaimana mengeinterpretasikan data, kemdian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data Prasetyo Jannah, 2010, hlm. 184. Dalam penelitian ini digunakan analisis univariat, yakni analisis terhadap satu variabel Prasetyo Jannah, 2010, hlm. 184. Analisis dalam penelitian ini dengan memberikan interpretasi hasil sebaran angket kepada 33 responden penelitian, yaitu sebagai berikut: Setiyo Rini, 2014 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kategori Persentase menurut Arikunto 1998:246, yang digunakan untuk menginterpretasi hasil sebaran angket berdasarkan skor yang diperoleh responden yaitu: Tabel 3.3 Kategori Persentase Baik 76 - 100 Cukup 56 - 75 Kurang Baik 40 - 55 Tidak Baik Kurang dari 40 Selain itu, untuk membaca persentase pelaksanaan aspek-aspek penilaian peneliti mengggunakan acuan umum yang dijelaskan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008, hlm. 36 yaitu: Tabel 3.4 Interpretasi Persentase No Persentase Interpretasi Penafsiran 1 Tidak ada sama sekali 2 1 – 9 Sedikit sekali 3 10 – 39 Sebagian kecil 4 40 – 49 Hampir setengahnya 5 50 Setengahnya 6 51 – 59 Lebih dari setengahnya 7 60 – 89 Sebagian besar 8 90 – 99 Hampir seluruhnya 9 100 Seluruhnya Kemudian, untuk mengetahui signifikansi hasil pelaksanaan penilaian berdasarkan karakteristik responden, digunakan hitungan dengan menggunakan SPSS versi 20, yaitu dengan hitungaan independent-sample T Test, yang mana independent-sample T Test ini Setiyo Rini, 2014 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel independent terhadap satu atau lebih variabel dependent Trihendradari, 2011, hlm. 96. Selain itu, menggunakan one-way anova, yaitu analisis satu variabel independent digunakan untuk menentukan apakah rata-rata dua atau lebih kelompok berbeda secara nyata Trihendradari, 2011, hlm. 105. Setiyo Rini, 2014 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan. Sesuai dengan standar penilaian oleh pendidik yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP, maka seluruh guru termasuk guru PAI di SMA Kota Bandung harus mampu menguasai dan menerapkan standar penilaian untuk mata pelajaran PAI yang mana standar penilaian tersebut terdiri dari standar umum penilaian, standar perencanaan penilaian, standar pelaksanaan penilaian, standar pengolahan dan pelaporan hasil penilaian serta standar pemanfaatan hasil penilaian. Dari hasil sebaran angket berdasarkan responden diketahui dari 33 guru PAI yang menjadi responden, tiga guru 9 melaksanakan standar penilaian dengan kurang baik, tujuh guru 21 melaksanakan standar penilaian dengan kategori cukup dan 23 guru 70 telah melaksanakan standar penilaian dengan baik. Secara keseluruhan, rata-rata guru PAI telah melaksanakan standar penilaian dengan baik. Dilihat dari jenjang pendidikan, guru PAI jenjang pendidikan D3 melaksanakan standar penilaian dengan kategori cukup, guru PAI jenjang pendidikan S1 dan S2 rata-rata telah melaksanakan standar penilaian dengan baik yang perbedaaannya tidak signifikan berdasarkan uji Anova SPSS versi 20. Kemudian, dilihat dari spesialisasi pendidikan, guru PAI dengan Spesialisasi PAI mapun Non PAI rata-rata telah melaksanakan standar penilaian dengan baik yang perbedaannya tidak signifikan berdasarkan hasil uji Independent T Test SPSS versi 20. Dilihat dari Perguruan Tinggi, guru PAI baik dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta telah melaksanakan standar penilain dengan baik yang perbedaannya tidak sigfnifikan berdasarkan hasil uji Independent T Test SPSS versi 20 bahkan perguruan tinggi tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan penilain. Dilihat dari organisasi keguruan diperoleh hasil guru 132 Setiyo Rini, 2014 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PAI yang mengikuti organisasi telah melaksanakan standar penilaian dengan baik sedangkan guru PAI yang tidak mengikuti organisasi berada pada kategori cukup dalam pelaksanaan standar penilaian, namun perbedaannya tidak signifikan berdasarkan uji Independent T Test SPSS versi 20. Sedangkan dilihat dari lama mengajar terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan hasil uji Anova SPSS versi 20 yaitu guru yang lama mengajar 0-6 tahun melaksanakan standar penilaian pada kategori cukup sedangkan guru yang lama 7-13 tahun, 14-20 tahun, 21-27 tahun, 28-34 tahun dan 35 tahun rata-rata telah melaksanakan standar penilaian dengan baik. Dilihat dari sertifikasi guru, rata-rata guru PAI yang sudah sertifikasi melaksanakan standar penilaian dengan baik sedangkan guru PAI yang belum sertifikasi melaksanakan standar penilaian dalam kategori cukup hal ini terdapat perbedaan yang signifikan sesuai hasil uji Independent T Test SPSS versi 20, dimana guru PAI yang telah sertifikasi lebih baik dalam melaksanakan standar penilaian. Kemudian, dilihat dari tempat mengajar, guru PAI di SMA negeri ataupun swasta rata-rata telah melaksanakan standar penilaian dengan baik yang perbedaannya tidak signifikan dilihat dari hasil uji Independent T Test SPSS versi 20. Berdasarkan kisi-kisi instrumen, secara keseluruhan sebagian besar guru PAI di SMA kota Bandung telah melaksanakan penilaian sesuai dengan standar penilaian dengan rincian dari delapan aspek penilaian enam aspek penilaian telah dilaksanakan oleh sebagian besar guru PAI yaitu aspek komponen penilaian, pendekatan penilaian, analisis instrumen penilaian, teknis pelaksanaan penilaian, hasil penilaian dan umpan balik. Sedangkan dua aspek dilaksanakan oleh hampir seluruh guru PAI yang menjadi responden penelitian yakni aspek perencanaan penilaian dan instrumen penilaian. Selanjutnya dari 8 aspek penilaian, ada 19 indikator yang terdiri dari 38 item yang berbentuk pernyataan positif dan negatif diperoleh hasil satu indikator telah dilaksanakan oleh setengah dari 33 guru PAI yang menjadi responden penelitian, 14 indikator telah dilaksanakan oleh sebagian besar dari 33 guru PAI yang menjadi responden penelitian dan

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (Studi Kasus pada Sekolah Dasar Islam Teratai Putih Global Kota Bekasi)

14 61 147

STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN OLEH GURU FISIKA DI BEBERAPA SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA DI KOTA MEDAN.

0 2 23

MANAJEMEN PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2014 : Studi Deskriptif di Kota Bandung.

0 1 43

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 21 46

Perangkat Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) | S3MLAH 6. EVALUASI RASUL

0 0 3

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA - repository UPI S PAI 1000921 Title

0 1 4

MANAJEMEN PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2014 : Studi Deskriptif di Kota Bandung - repository UPI S PAI 1001637 Title

0 0 4

PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM RAUDLATUL FALAH PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - STAIN Kudus Repository

0 2 18

PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM RAUDLATUL FALAH PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - STAIN Kudus Repository

0 0 34

USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN PROSES BELAJARMENGAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (

0 0 26