2. Manfaat Bagi Keluarga dan Pasien
Memberikan tambahan pengetahuan pada keluarga pasien sehingga dapat mengetahui tentang penyakit yang diderita dan dapat mngetahui cara merawat pasien
dengan diare cair akut. 3.
Untuk Institusi Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang datang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Pengertian
Diare cair akut adalah peningkatan frekuensi defekasi dan kandungan air pada tinja yang berlangsung selama 5
– 7 hari. Schwartz, 2005 . Diare cair akut adalah suatu bentuk diare yang terjadi secara mendadak pada
bayi dan anak yang sebelumnya sehat, diare cair akut juda didefinisikan sebagai penyakit yang yang di tandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya 3 kalihari disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa darah atau lendir. Sudaryat, 2007
Dari berbagai pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan, bahwa diare cair akut merupakan buang air besar BAB dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam
sehari bisa dengan a au tanpa darah atau lendir yang berlansung selama 5 – 7 hari.
2. Etiologi
Menurut Schwartz 2005, penyebab diare ada 2 macam, yakni : 1.
Faktor infeksi a.
Escherichia coli, Salmonella, Shigella Yersinia Enterocolitika.
b. Ebterovirus Echoviruses , human Retrovirua seperti Rotavirus.
c. Candida Enteritis.
d. Giardia Lamblia.
2. Bukan infeksi a.
Alergi makanan : susu, protein. b.
Gangguan metabolic atau malabsorbsi. c.
Iritasi lansung pada saluran pencernaan oleh makanan. d.
Obat-obatan : antibiotik.
3. Manifestasi klinis
Beberapa tanda dan gejala diare cair akut menurut Suraatmaja 2007 dan Betz 2009 yakni antara lain
: Konsistensi feses cair dan frekuensi defekasi maningkat, muntah bisa terjadi
sebelum atau sesudah, deman mungkin ada atau tidak, kram abdomen, membran mukosa kering, nafsu makan turun atau tidak ada, berat badan turun, lemah, elastisitas
Turgorkuli berkurang jelek, ubun-ubun dan mata cekung.
4. Pathofisiologi
Menurut Hockenberry: 2008, White dan Hogan : 2003 dan Sodikin: 2012. Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan faktor
diantaranya
pertama
faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme kuman yang masuk kedalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam
usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan
fungsi usus dalam absorbsi cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan systgalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan
elektrolit akan meningkat.
Kedua,
faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam