Ibu pasien mengatakan bahwa An. F BAB cair sudah 6 kali sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit, muntah, badan lemas .
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Satu hari sebelum masuk rumah sakit yakni 5 Mei 2012 pasien BAB cair sebanyak 6 kali dalam sehari, badan lemas dan disertai muntah. Lalu
Keesokan harinya orang tua pasien memeriksakannya ke RSUD Pandan Arang dan di sarankan untuk opname .
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah di rawat di Rumah Sakit, sebelunya pasien pernah mengalami penyakit serupa yakni satu tahun yang lalu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti: DM, Asma dan di dalam keluarga juga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menular seperti: Hepatitis dan TBC .
2. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
a. Riwayat kelahiran
Pre Natal
, Ibu pasien mengatakan selama hamil tidak mengalami keluhan- keluhan yang berat. Mual muntah terjadi pada tiga bulan pertama, pada usia
kehamilan 7-9 bulan ibu sering merasakan nyeri pingang. Ibu pasien rutin memeriksakan kandungannya sejak kehamilan 1 bulan, ibu juga mendapatkan
tablet penambah darah
. Natal
, Ibu pasien mengatakan pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien lahir pada usia kehamilan 38 minggu, lahir
secara normal ditolong oleh dokter. Lahir dengan berat badan 3300 gr, keadaan umum baik, anak langsung menangis kuat. Ibu mengatakan tidak
mengalami kesulitan saat pelaksanaannya .
Post Natal,
ibu pasien mengatakan bahwa kondisi bayi tumbuh dengan baik dan sehat. An. F minum ASI dari
umur 0 bulan sampai saat umur 16 bulan, di beri makanan tambahan ketika umurnya mulai 7 bulan.
b. Riwayat Trauma dan Operasi
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah mengalami trauma dan atupun operasi pembedahan.
c. Alergi
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah alergi obat, makanan, debu dan lain-lain .
d. Imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien telah mendapatkan imunisasi lengkap, akan tetapi ibu lupa kapan waktunya.
Hepatitis, BCG, Polio, DPT, Campak e.
Tumbuh Kembang Pasien lahir dengan berat badan 3300 gr panjang badan 37 cm dan untuk berat
badan saat ini 10,5 kg tinggi badan 61 cm .
5. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1 Keadaan umum pasien lemah
2 Tingkat kesadaran composmentis
3 Nadi 120 xmenit
4 Pernafasan 23 xmenit
5 Suhu 36,6
C b.
Pemeriksaan
Head to toe
1 Kepala: Messosepal, tidak ada luka, bersih, rambut pendek dan berminyak
2 Mata: Simetris, konjungtiva tidak anemis, skler tidak ikhterik
3 Hidung: Simetris dan bersih
4 Telinga: Simetris, bersih tidak ada serumen
5 Mulut: Bersih, bibir simetris, tidak ada sianosis, mukosa bibir kering
6 Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
7 Thorak:
a Inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri simetris
b Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c Perkusi : Sonor redup
d Auskultasi : Vesikuler
8 Abdomen:
a Inspeksi :Simetris ,tidak ada luka
b Auskultasi : Terdengar peristaltic + 32x menit
c Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d Perkusi : Tympani
9 Jantung :
a Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
c Perkusi : Pekak
d Auskultasi : BJ I dan II terdengar
10 Ekstremitas
a Atas : Tidak ada odema dan lesi
b Bawah : Tidak ada oedema, lesi dan lecet, terpasang infus RL 10 tpm
di kaki sebelah kanan 11
Anus : Bersih, tampak kemerahan
12 Genetalia : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada keluhan
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laboratorium 6 Mei 2012, pukul 21.07 WIB
PEMERIKSAAN HASIL
SATUAN NORMAL
Hemoglobin 10,1
gdl 9,4
– 13
Leukosit 6900
uL 4000
– 11000
LED 43
mm – 20
Segmen 65
50 – 70
Limfosit 27
20 – 40
Monosit 8
2 – 8
Hematokrit 30
37 – 48
Trombosit 575
RibuuL 150
– 450
Eritrosit 4,40
JutauL 3,20
– 5,20
b. Terapi Obat yang diberikan mulai 7 Mei 2012, antara lain sebagai berikut:
1. Infus RL 10 tpm
2. L.Bio 2 x 1 sacet
3. Zink Syrup 3 x 1 cth
7. Data Fokus
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, diperoleh data subyektif dan data obyektif: Data subyektif : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien BAB cair 4 kali sehari,
muntah ,badan lemas. Data obyektif : Pasien tampak lemah, mukosa bibir kering,
pasien muntah 25 cc, pasien hanya menghabiskan makan ¼ porsi RS, tampak kemerahan di sekitar bokong, nadi: 120xmnt , RR : 23xmnt ,S :36,6
C C.
Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah
Berdasarkan pengkajian diatas diagnose keperawatan dan prioritas masalah yang dapat di ambil adalah sebagai berikut : Wilson dan Hockenberry ,2008
1. Gangguan kekurangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih
dari traktus GI dalam feses atau muntahan. 2.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang kurangtidak adekuat.
3. Resti Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air
besar.
IV. PEMBAHASAN
Pada bab ini merupakan pembahasan dari askep yang diberikan pada An. F dengan Gangguan Sistem Pencernaan
: Diare Cair Akut di bangsal Edelweiss RSUD Pandan Arang
Boyolali.
A. Pengkajian
Fokus pengkajian keperawatan anak dengan diare cair akut meliputi : Doenges,2005
Pola aktivitas dan istirahat, sirkulasi, integritas Ego, eliminasi, makanan dan cairan, higiene, pemeriksaan fisik abdomen.
B. Diagnosa yang muncul saat pengkajian dan sesuai dengan teori adalah:
1. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan out put
berlebihkehilangan cairan. 2.
Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang .
3. Resti Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering BAB.
C. Diagnosa yang ada dalam teori tetapi tidak ditemukan di kasus ini :
1. Perubahan proses keluarga cemas berhubungan dengan krisis situasi ,kurang
pengetahuan. Wilson dan Hockenberry : 2008
D. Diagnosa keperawatan yang sebenarnya muncul tapi tidak penulis tegakkan :
1. Cemastakut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan baru,
prosedur yang menimbulkan stress. Wilson dan Hockenberry : 2008
V. PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan asuhan keperawatan tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa secara umum asuhan keperawatan pada pasien dengan Diare cair akut adalah sebagai
berikut: Urutan diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan sesuai dengan prioritas
dalam kasus An. F antara lain: a.
Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan out put berlebihkehilangan cairan. Dengan implementasi: melakukan pemeriksaan tanda tanda vital, memantau
masukan dan keluaran cairan, menjelaskan pentingnya cairan untuk tubuh, kolaborasi dengan dokter . Hasil evaluasi masalah keseimbangan cairan teratasi .
b. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang. Dengan implementasi: menimbang BB pasien tiap hari, mengamati respon anak terhadap pemberian makan, menyajikan makanan selagi hangat, menganjurkan
ibu untuk memberikan makan dengan pola sedikit tetapi sering, kolaborasi dengan tim gizi. Hasil dari evaluasi diagnosa ini, masalah teratasi dan intervensi dihentikan.