Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Yuga Teguh Muharam, 2013 Kajian Tentang Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Studi Deskriptif Analisis Pada Masyarakat Desa Kayuamban Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Nasution 2003: 60 mengenai observasi langsung bahwa “dengan berada secara pribadi dalam lapangan, peneliti memperoleh kesempatan mengumpulkan data yang lebih banyak, lebih terinci dan lebih cermat”. Oleh karena itu, observasi langsung dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas, cermat, dan terperinci karena pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti.

2. Wawancara

a. Pengertian Wawancara

Menurut Lexy Moleong 2010: 186 wawancara adalah “percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Berdasarkan pendapat Moleong tersebut, yang menjadi pewawancara adalah peneliti dan yang diwawancarai adalah narasumber yang sesuai dengan objek yang akan di teliti. Menurut Endang Danial 2009: 71 wawancara adalah “teknik mengumpul data dengan cara mengadakan dialog, tanya jawab antara peneliti dan responden secara sungguh- sungguh”. Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah pertukaran informasi antara responden dengan peneliti dengan tujuan memperoleh data berdasarkan objek yang akan di teliti. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada warga desa kayuambon yang terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Tokoh Yuga Teguh Muharam, 2013 Kajian Tentang Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Studi Deskriptif Analisis Pada Masyarakat Desa Kayuamban Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Masyarakat, dan beberapa orang masyarakat yang dipilih secara acak. Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh data bagi penelitian. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan menggali jawaban lebih lanjut yang diarahkan kepada fokus penelitian dan mencatatnya, kemudian data tersebut dianalisis, sehingga data tersebut menjadi suatu kajian. Maksud wawancara sebagai teknik penelitian dikemukakan oleh Nasution 1996: 73 bahwa “Tujuan wawancara untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi”. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis berkisar pada fokus penelitian yang telah ditetapkan dan disusun meskipun wawancara dapat berlangsung secara informal. Melalui wawancara penulis juga dapat memperoleh informasi yang mendalam karena beberapa alasan seperti yang dikemukakan oleh Chaedar Alwasilah 2002: 154 sebagai berikut: 1 Peneliti dapat menjelaskan atau mem-parafrase pertanyaan yang tidak dimengerti responden. 2 Peneliti dapat mengajukan pertanyaan susulan follow-up questions. 3 Responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan. 4 Responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa mendatang.

b. Langkah-langkah Wawancara

Lincoln dan Guba Sugiyono, 2006: 76 mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif sebagai berikut: 1.Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan Yuga Teguh Muharam, 2013 Kajian Tentang Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Studi Deskriptif Analisis Pada Masyarakat Desa Kayuamban Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2.Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan 3.Mengawali atau membuka alur wawancara 4.Melangsungkan alur wawancara 5.Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya 6.Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan 7.Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

3. Studi Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN APBDes(Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa Pucangsari Kecamatan Purwadadi Kabupaten Pasuruan)

3 30 32

PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT DESADI LINGKUNGAN INDUSTRI (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa Cangkring Malang, Kecamatan Beji, Kabupaten pasuruan)

0 5 2

PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PERANGKAT DESA (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang)

0 5 16

i PENGARUH TERPAAN IKLAN SADAR PAJAK DI TELEVISI TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT MEMBAYAR PAJAK (Studi pada Masyarakat Dusun Tulungrejo Desa Tulungrejo Kec. Pare Kab. Kediri)

0 3 19

DAMPAK PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN SISTEM YANG BERLAKU TERHADAP MOTIVASI MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 4 21

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

1 39 158

KESADARAN PAJAK DAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KEWAJIBAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PBB DI DESA NGASEM KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2016 Rina Oktiyani

0 0 11

WUJUD KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN DAN KEPATUHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 0 18

PERAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

0 0 61

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL KESADARAN MEMBAYAR PAJAK, PENGETAHUAN TENTANG PERPAJAKAN, PERSEPSI WAJIB PAJAK ATAS EFEKTIVITAS SISTEM PERPAJAKAN, TINGKAT KEPERCAYAAN, MORAL WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL I

0 0 14