Klasifikasi Fakor Penyebab Obesitas

5

2.1.3. Klasifikasi

Tipe obesitas berdasarkan persen kelebihan lemak Misnadiarly, 2007: 1. Mild obesity Dikatakan mild obesity bila berat badan individu antara 20-30 di atas berat badan ideal. 2. Moderate obesity Apabila berat badan individu antara 30-60 di atas berat badan ideal. 3. Morbid Penderita obesitas yang berat badannya 60 atau lebih di atas berat badan ideal. Tipe obesitas berdasarkan letak timbunan lemak Emedicine Health, 2010: 1. Obesitas android atau tipe sentral Apple Shape Bila lemak banyak tertimbun di setengah bagian atas tubuh perut, dada, punggung, muka. Pada umumnya, tipe ini dialami oleh pria. 2. Obesitas ginekoid atau tipe perifer Pear Shape Bila lemak tertimbun di setengah bagian bawah tubuh pinggul dan paha. Kegemukan tipe ini biasanya dialami oleh wanita.

2.1.4. Fakor Penyebab

Faktor penyebab obesitas sangat kompleks. Kita tidak bisa hanya memandang dari satu sisi. Beberapa kajian telah dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya obesitas. a. Genetik Bila kedua orang tua obesitas, maka 80 anaknya menjadi obesitas; bila salah satu orang tua obesitas kemungkinan anak obesitas menjadi 40 dan bila kedua orang tua tidak obesitas, kemungkinan anak menjadi obesitas adalah sebesar 14. Ada penelitian menunjukkan rata- rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33 terhadap berat badan seseorang Farida El Baz, 2009. 6 b. Psikologis Pola makan sangat dipengaruhi oleh emosi seseorang. Persepsi diri yang negatif merupakan salah satu daripada contoh bentuk gangguan emosi yang dapat meningkatkan pola makan individu. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda dan biasa menimbulkan kesadaran yang berlebihan serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial. Gangguan ini akan mengakibatkan dua pola makan abnormal yang dapat menjadi penyabit obesitas, yaitu makan dalam jumlah yang sangat banyak binge dan makan di malam hari sindroma makan pada malam hari. Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan Shils, 2006. c. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi massa lemak tubuh, sedangkan aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada orang obese, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energi melebihi asupan makanan, yang berimbas penurunan berat badan Guyton, 2007. d. Perkembagan dari kanak-kanak Dari hasil beberapa penelitian, penderita obesitas mengalami penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak atau keduanya menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh Volek JS, Vanheest JL, Forsythe CE, 2005. Obesitas biasanya terjadi pada masa kanak-kanak lagi dan bisa memiliki sel lemak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Obesitas yang terjadi pada anak mempunyai resiko yang besar unutk menghidapi obese pada waktu dewasa Barnes LA, Opitz JM, 2007. e. Pola makan Perilaku makan yang tidak baik pada masa kanak-kanak sehingga terjadi kelebihan nutrisi juga memiliki kontribusi dalam obesitas, hal ini didasarkan karena kecepatan pembentukan sel-sel lemak yang baru terutama meningkat pada tahun-tahun pertama kehidupan, dan makin besar kecepatan 7 penyimpanan lemak, makin besar pula jumlah sel lemak. Oleh karena itu, obesitas pada kanak-kanak cenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya nanti Guyton, 2007. f. Sosial ekonomi Pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi Syarif, 2003.

2.1.5. Diagnosa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Pada Pelajar Smu Methodist Medan Tahun 2009

2 53 114

Hubungan Status Gizi dengan Asupan Kalori pada Anak Usia 13 – 15 tahun di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah Ciputat Tahun 2015

0 6 72

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI Hubungan Asupan Energi dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswa-Siswi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SD NEGERI Hubungan Antara Asupan Mineral Mikro (Zat Besi Dan Zinc) Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Siswa SD Negeri Pabelan 01 Kartasura

0 1 13

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS ANAK PADA SISWA SD DEK PADANG TAHUN 2011.

0 0 10

Durasi tidur, asupan energi, dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada tenaga kesehatan puskesmas | Ramadhaniah | Jurnal Gizi Klinik Indonesia 19011 37935 1 SM

0 2 12

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

0 1 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Asupan Kalori Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa SD Kristen Methodist Indonesia 1, Medan

0 0 9

HUBUNGAN ASUPAN KALORI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA SD KRISTEN METHODIST INDONESIA 1, MEDAN. "Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Sarjana Kedokteran"

0 0 11

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMAN 1 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Remaja Di SMAN 1 Gamping Sleman Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 15