Wajib Pajak Pajak Bumi dan Bangunan PBB

Bily Angga Gustian, 2014 Peranan Kepala Desa Dalam Meningkatkan KEsadaran Hukum Wajib Pajak untuk Membayar Bumi dan Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu paling rendah dan sangat stabil. 2. Kesadaran yang bersifat heteronomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berlandaskan dasarorientasi motivasi yang beraneka ragam atau berganti –ganti, inipun kurang mantap sebab mudah berubah oleh keadaan dan situasi. 3. Kepatuhan atau kesadaran yang bersifat sosionomous, kesadaran yang berorientasi kepada kiprah umum atau karena khalayak ramai. 4. Kesadaran yang bersifat autonomous, kesadaran yang terbaik karena didasari oleh konsep atau landasan yang ada dalam diri seseorang. c. Selanjutnya tingkat kesadaran menurut para ahli dalam buku Kosasih Djahiri 1985: 25 mengungkapkan bahwa tingkat kesadaran terdiri dari: 1. Patuhsadar karena takut pada orangkekuasaanpaksaan authority oriented. 2. Patuh karena ingin dipuji good boy-nice girl. 3. patuh karena kiprah umummasyarakat contract legality. 4. Taat atas dasar adanya aturan dan hukum serta untuk ketertiban law order oriented. 5. Taat karena dasar keuntungan atau kepentingan utilitis = hedonis. 6. Taat karena memang hal tersebut memuaskan baginya. 7. patuh karena dasar prinsip ethisyang layak universal universal ethical principle.

3. Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

4. Pajak Bumi dan Bangunan PBB

Bily Angga Gustian, 2014 Peranan Kepala Desa Dalam Meningkatkan KEsadaran Hukum Wajib Pajak untuk Membayar Bumi dan Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. PBB menurut soemitro 1992: 75, bahwa PBB adalah atas harta pajak tak bergerak yang terdiri dari tanah dan bangunan, sebenarnya sudah tercakup oleh pajak kekayaan, sehingga jika PBB dipungut disamping pajak kekayaan akan mencakup pungutan pajak ganda. b. Menurut soemitro dan Muttaqin 2001: 5, PBB adalah pajak yang dikenakan atas harta tak bergerak, maka oleh sebab itu yang dipentingkan adalah objeknya dan oleh karena itu keadaan atau status orang atau badan yang dijadikan subjek tidak penting dan tidak mempengaruhi besarnya pajak.

G. Metode Penelitian