Statistik Deskriptif Uji Autokorelasi

Tabel 4.6 menunjukkan nilai harga saham pada masing – masing perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu pada tahun 2005 – 2012 yang terdiri 8 tahun. Tabel diatas menunjukkan nilai harga saham yang mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahun. Dari tabel tersbut dapat dilihat bahwa PT Asuransi Ramayana Tbk mempunyai harga saham tertinggi dibandingkan dengan harga saham perusahaan asuransi lainnya dengan rata-rata harga saham sebesar Rp 927,5 dan rata-rata harga saham terendah pada PT Asuransi Multi Artha Guna Rp 117,375.

4.1.3 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, variance serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Statistik data penelitian disajikan dalam table 4.7 berikut: Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Range Minimum Maximu m Sum Mean Std. Deviation Statisti c Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic RBK 68 1.57 .29 1.86 40.70 .5985 .03155 .26019 RL 68 2.76 .12 2.88 49.10 .7221 .05294 .43658 RABTS 68 .77 .00 .77 13.51 .1987 .02587 .21329 RPP 68 2.89 -.07 2.82 56.82 .8356 .06749 .55653 Harga Saham 68 3.09 4.42 7.51 396.52 5.8311 .09394 .77467 Valid N listwis 68 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS,2014 1. Variabel independen pertama yaitu Rasio Beban KlaimRBK Incurred Loss Ratio, pada sampel penelitian berjumlah 68 , mempunyai nilai terendah yaitu 0,29 dan nilai tertinggi adalah 1,86, dengan nilai rata-rata adalah 0,5985. Hal ini menunjukkan nilai RBK bernilai positif. Artinya, tidak ada satu sampel pun pada penelitian ini, yang nilai RBK-nya bernilai negatif. Nilai maksimun rasio ini sebesar 1,86 menunjukkan bahwa pada penelitian ini, seluruh sampel yang diamati mempunyai proses underwriting dan penutupan risiko yang kurang baik, dikarenakan lebih tingginya beban klaim yang ada daripada pendapatan preminya dan masih perlu dilakukannya analisis terhadap klaim untuk setiap jenis asuransi. 2. Variabel independen kedua yaitu Rasio LikuiditasRL Liabilities to Liquid Assets Ratio , pada sampel penelitian berjumlah 68, mempunyai nilai terendah yaitu 0,12 dan nilai tertinggi adalah 2,88, dengan nilai rata-rata adalah 0,7221. Hal ini menunjukkan nilai RL bernilai positif. Artinya, tidak ada satu sampel pun pada penelitian ini, yang nilai RL-nya bernilai negatif. Nilai maksimun rasio ini sebesar 2,88 menunjukkan bahwa pada penelitian ini, seluruh sampel yang diamati menunjukkan adanya masalah likuiditas dan perusahaan kemungkinan besar dalam kondisi yang tidak solven, sehingga perlu dilakukan analisis terhadap tingkat kecukupan cadangan reserve adequacy, serta kestabilan dan likuiditas kekayaan yang diperkenankan admitted assets . 3. Variabel independen ketiga yaitu Rasio Agent’s Balance to SurplusRABTS , pada sampel penelitian berjumlah 68, mempunyai nilai terendah yaitu 0,00 dan nilai tertinggi adalah 0,77, dengan nilai rata-rata adalah 0,1987. Hal ini menunjukkan nilai RABTS bernilai positif. Artinya, tidak ada satu sampel pun pada penelitian ini, yang nilai RABTS-nya bernilai negatif. Nilai maksimun rasio ini sebesar 0,77 menunjukkan bahwa pada penelitian ini, seluruh sampel yang diamati menunjukkan bahwa tagihan premi langsung dapat ditagih tepat waktu. 4. Variabel independen keempat yaitu Rasio Pertumbuhan PremiRPP Premi Growth Ratio , pada sampel penelitian berjumlah 68, mempunyai nilai terendah yaitu -0,7 dan nilai tertinggi adalah 2,82, dengan nilai rata-rata adalah 0,8356. Hal ini menunjukkan bahwa asuransi-asuransi yang menjadi sampel mempunyai nilai RPP yang bernilai positif dan negatif. Artinya, ada beberapa sampel pada penelitian ini, yang mengalami penurunan premi neto. Nilai maksimun rasio ini sebesar 2,82 menunjukkan bahwa pada penelitian ini, seluruh sampel yang diamati menunjukkan semakin meningkatnya pertumbuhan premi perusahaan sehingga menambah pendapatan bagi perusahaan dan pada akhirnya menarik investor.

4.1.4 Uji Asumsi Klasik