Kandungan Kimia Kayu Manis Khasiat dan Manfaat Kayu Manis

2.1.6. Kandungan Kimia Kayu Manis

Minyak atsiri yang berasal dari kulit komponen terbesarnya ialah sinamaldehida 60–70 ditambah dengan eugenol, beberapa jenis aldehida, benzyl-benzoat, phelandrene dan lain–lainnya. Kadar eugenol rata–rata 80–90. Dalam kulit masih banyak komponen–komponen kimiawi misalnya: damar, pelekat, tanin, zat penyamak, gula, kalsium, oksalat, dua jenis insektisida cinnzelanin dan cinnzelanol, cumarin dan sebagainya Rimunandar dan Paimin, 2001. Kulit kayu manis mempunyai rasa pedas dan manis, berbau wangi, serta bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam kayu manis diantaranya minyak atsiri eugenol, safrole, sinamaldehide, tannin, kalsium oksalat, damar dan zat penyamak Hariana, 2007.

2.1.7. Khasiat dan Manfaat Kayu Manis

Minyak atsiri dari kayu manis mempunyai daya bunuh terhadap mikroorganisme antiseptis, membangkitkan selera atau menguatkan lambung stomakik juga memiliki efek untuk mengeluarkan angin karminatif. Selain itu minyaknya dapat digunakan dalam industri sebagai obat kumur dan pasta, penyegar bau sabun, deterjen, lotion parfum dan cream. Dalam pengolahan bahan makanan dan minuman minyak kayu manis di gunakan sebagai pewangi atau peningkat cita rasa, diantaranya untuk minuman keras, minuman ringan softdrink, agar–agar, kue, kembang gula, bumbu gulai dan sup Rismunandar dan Paimin, 2001. Universitas Sumatera Utara Pada Kulit Batang kayu manis digunakan sebagai obat antidiare,kejang perut, dan untuk mengurangi sekresi pada usus Syukur dan Hernani, 2001. Efek farmakologis yang dimiliki kayu manis diantara sebagai peluruh kentut carminative, peluruh keringat diaphoretic, antirematik, penambah nafsu makan stomachica dan penghilang rasa sakit analgesic Hariana, 2007. Untuk mengobati asma dipakai kayu manis, temulawak, jahe, bidara upas,jintan, dan kemukus yang semuanya direbus dalam dalam 3 gelas air hingga airnya tinggal separonya. Setelah dingin disaring lalu diminum dengan madu 3 kali sehari masing-masing ½ gelas. Efek farmakologi yang sudah diketahui adalah bermanfaat sebagai analgetikum mengurangi rasa sakit, anti radang, dan hipertensi Gunawan dan Mulyani, 2004.

2.2. MINYAK ATSIRI

Dokumen yang terkait

Identifikasi Senyawa Penyusun Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)Dari Lubuk Pakam, Laguboti Dan Dolok Sanggul Dengan Menggunakan GC-MS

11 138 104

Penetapan Kadar Minyak Atsiri kayu Manis (Cinnamomum burmanni) dengan Metode Destilasi

8 141 44

Isolasi Minyak Atsiri dari Simplisia Kulit Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) dengan Metode Destilasi Uap dan Air serta Analisis Komponennya Menggunakan GC-MS

12 102 84

Pengaruh Waktu Destilasi Terhadap Kadar Minyak Atsiri pada Kulit Kayu Manis (Cassia Indonesia)

7 88 54

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Kayu Manis ( Cinnamomum burmanii ) Dengan Cara GC-MS

16 147 70

Penetapan Kadar Minyak Atsiri Dan Kadar Air Pada Kayu Manis Dengan Metode Destilasi

14 156 38

FORMULASI SEDIAAN SABUN WAJAH MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Formulasi Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis(Cinnamomum burmanni Nees Ex. Bl.) DanUji Aktivitas Antibakteri TerhadapStaphylococcus epider

0 8 14

FORMULASI SEDIAAN SABUN WAJAH MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni Nees Ex. Bl.) DAN Formulasi Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis(Cinnamomum burmanni Nees Ex. Bl.) DanUji Aktivitas Antibakteri TerhadapStaphylococcus epidermidis.

0 2 12

PENGARUH KOMBINASI ANTIBIOTIK AMPISILIN DAN MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) Pengaruh Kombinasi Antibiotik Ampisilin Dan Minyak Atsiri Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanni) Terhadap Staphylococcus aureus Multiresisten.

0 2 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KAYU MANIS - Penetapan Kadar Minyak Atsiri kayu Manis (Cinnamomum burmanni) dengan Metode Destilasi

0 1 19