Sistem Rekomendasi dengan LANDASAN TEORI

Gambar 2.3 Item-based Clustring Hybrid Method

2.5. Sistem Rekomendasi dengan

Multi-Criteria Rating Sistem rekomendasi dengan multi-criteria rating memperluas single-criteria rating, dengan menunjukkan preferensi subjektif seorang pengguna terhadap beberapa kriteria dari sebuah item Adomavicious dan Kwon, 2007. Sebagai contoh, sebuah sistem rekomendasi film mengizinkan seorang pengguna untuk menilai bukan hanya berdasarkan tingkat kepuasan keseluruhan sebuah film, tetapi juga tingkat kepuasan berdasarkan beberapa kriteria film, seperti visual effetcs, story, atau acting. Beberapa contoh sistem rekomendasi multi-criteria rating yang sudah ada, yaitu : Zagat’s Guide yang menyediakan tiga kriteria untuk rating restoran food, décor, dan service, Buy.com yang menyediakan beberapa kriteria untuk rating elektronik display size, performance, battery life, dan cost, dan Yahoo Movies yang menunjukkan rating setiap pengguna untuk keempat kriteria story, action, direction, dan visual. Untuk mempermudah pemahaman sistem rekomendasi multi-criteria rating tersebut, maka perhatikan contoh berikut : + Collaborative Filtering Group Rating Item Rating Item group vector Item Content Clustering Group Rater Combination Filtering Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Matrix User x Item pada Sistem Rekomendasi Multi-criteria Rating Item Item Item Item Item User 5 2,2,8,8 7 5,5,9,9 5 2,2,8,8 7 5,5,9,9 ? User 5 8,8,2,2 7 9,9,5,5 5 8,8,2,2 7 9,9,5,5 9 User 5 8,8,2,2 7 9,9,5,5 5 8,8,2,2 7 9,9,5,5 9 User 6 3,3,9,9 6 4,4,8,8 6 3,3,9,9 6 4,4,8,8 5 User 6 3,3,9,9 6 4,4,8,8 6 3,3,9,9 6 4,4,8,8 5 Sebuah sistem rekomendasi ingin memprediksi rating yang akan diberikan seorang pengguna 1 terhadap item 5 . Pada tabel 2.3, secara sekilas, terlihat bahwa u 2 dan u 3 adalah yang terdekat dengan u 1 . Tetapi, sebenarnya u 4 dan u 5 lah yang paling mirip dengan u 1 lihat multi-criteria rating-nya. Terdapat dua penyelesaian permasalahan sistem rekomendasi dengan multi- criteria rating, yaitu similiarity based approach dan aggregation function based approach Adomavicius dan Kwon, 2007. Jannach 2012 kemudian, dengan penelitiannya, menyatakan bahwa aggregation function based approach pada sistem rekomendasi multi-criteria rating dapat menghasilkan rekomendasi yang lebih unggul dibandingkan dengan metode lainnya. Alasan dibalik munculnya pendekatan fungsi agregasi adalah asumsi bahwa multi-criteria rating adalah representasi dari ketertarikan pengguna untuk masing- masing kriteria pada sebuah item Adomavicius dan Kwon, 2007. Oleh karena itu, rating keseluruhan untuk sebuah item, bukanlah sebuah rating yang independent jika dibandingkan dengan rating kriteria lainnya, melainkan sebuah fungsi agregasi f dari masing-masing kriteria rating. = 1 . . 2.6 Dimana :  adalah rating keseluruhan untuk satu item  adalah rating kriteria ke-k Universitas Sumatera Utara Terdapat beberapa cara untuk membangun fungsi agregasi tersebut. Cara yang pertama adalah dengan mendefinisikan sendiri fungsi aggregasi f tersebut dengan mengandalkan ahli di dalam bidangnya domain expertise, atau dengan cara yang lebih sederhana, yaitu fungsi rata-rata dari kriteria rating yang ada Jannach et al, 2012. � = 1 � 1 + 2 � 2 + . . � 1 + 2 +. . n 2.7 Dimana :  � merupakan prediksi rating akhir gabungan beberapa kriteria  merupakan bobot prediksi rating kriteria ke-n .  � merupakan prediksi rating kriteria ke-n Cara yang lebih canggih dan lebih menjanjikan adalah dengan menggunakan teknik statistik atau machine learning untuk mengetahui hubungan antara rating keseluruhan dengan rating untuk masing-masing kriteria.

2.6. Proses Pengambilan Keputusan pada Pemilihan