METODE PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP MEREK HANDPHONE DENGAN MINAT MEMBELI Hubungan Antara Sikap Terhadap Merek Handphone dengan Minat Membeli.

10 diujikan terdapat 24 aitem yang valid dan 6 aitem yang gugur yaitu nomor 4, 12, 14, 16, 18, dan 19. Aitem yang valid mempunyai nilai corrected item-total correlation bergerak dari 0.207 sampai 0,469 dan koefisien reliabilitas alpha a = 0,802. Sedangkan Uji validitas skala minat membeli dari 40 aitem yang diujikan terdapat 33 aitem yang valid dan 7 aitem yang gugur yaitu nomor 2, 5, 8, 13, 22, 31, dan 37. Aitem yang valid mempunyai nilai corrected item-total correlation bergerak dari 0,254 sampai 0,575 dan koefisien reliabilitas alpha a = 0,865. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2012 sampai dengan 3 September 2012 di Singosaren Plaza Surakarta dengan jumlah sampel 100 orang. Dari 100 subyek yang dibagikan skala, di dapat berupa data yang akan digunakan untuk uji asumsi dan uji hipotesis. Hasilnya yaitu 1. Uji normalitas didapat variabel sikap terhadap merek handphone diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z KS-Z Sebesar 0,729; p = 0,663 p0,05 yang berarti sebarannya normal. Variabel minat membeli diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z KS-Z Sebesar 0,678; p = 0,747 p0,05 yang berarti sebarannya normal. 2. Uji Linieritas diperoleh nilai F hitung = 0,824 F tabel = 3,682 dan probabilitas = 0,692 0,05 yang berarti sikap terhadap merek handphone dengan minat membeli mempunyai korelasi linier.

IV. PEMBAHASAN

Hasil perhitungan teknik analisis product moment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi korelasi r xy sebesar = 0,421, p = 0,000 p0,01. Hasil ini menunjukan ada korelasi positif yang sangat signifikan antara sikap terhadap merek handphone dengan minat membeli, dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa variabel sikap terhadap merek handphone dapat dijadikan sebagai prediktor variabel bebas untuk memprediksikan atau mengukur minat membeli. Semakin tinggi sikap terhadap merek handphone maka semakin tinggi pula minat membeli pada subjek penelitian. Sebaliknya semakin rendah sikap terhadap merek handphone maka semakin 11 rendah pula minat membeli pada subjek penelitian. Hasil Penelitian ini sesuai pendapat yang dikemukakan Rossiter Percy dalam Ferrinadewi, 2008 sikap terhadap merek merupakan evaluasi konsumen secara menyeluruh terhadap merek dan membentuk dasar yang digunakan konsumen dalam keputusan dan perilakunya. Obyek yang dievaluasi oleh konsumen adalah pada persepsi konsumen akan kemampuan merek untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Evaluasi yang menyeluruh ini akan menghasilkan pemikiran dan perasaan yang berbeda antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain. Perbedaan ini tak lepas dari fakta bahwa evaluasi terhadap merek ini diaktivasi oleh kesesuaian antara merek dengan konsep dirinya self congruity dengan kepribadian mereknya. Penelitian yang dilakukan oleh Howard dan Seth dalam Ferriandewi, 2008 pun menyatakan jika suatu merek mampu memberikan kepuasan, maka potensi merek dalam memenuhi alasan keinginan membeli tersebut pasti akan meningkat, dengan demikian kemungkinan pembeli membeli merek tersebut juga akan meningkat. Pembelian yang berulang kali terhadap satu atau lebih merek dan merek tersebut memuaskan maka kemungkinan besar pembeli tersebut akan menunjukkan satu proses keputusan pembelian yang rutin, yang dalam tahap-tahap pembelian selanjutnya akan terstruktur dengan baik, sehingga mendorong percepatan proses pengambilan keputusan membeli. Nilai koefisien determinan R square sebesar 0,178 menunjukan bahwa sikap terhadap merek handphone memberikan sumbangan terhadap minat membeli sebesar 17,8, sedangkan sisanya 82,2 disumbangkan oleh faktor lain misalnya faktor produk harga dan kualitas, sosial , psikologis, ekonomi trend terkini, dan budaya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui variabel sikap terhadap merek diperoleh mean empirik ME = 74,53 dan mean hipotetik MH = 60, menunjukan sikap terhadap merek handphone pada subjek