Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

4. Meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa: a. Menyediakan tenaga danatau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan danatau keahlian khusus; b. Memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak danatau tidak bergerak;danatau c. Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak; 5. Melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak danatau tidakbergerak, sedangkan dalam Pemriksaan Kantor pemeriksa berwenang meminjam kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik melalui Wajib Pajak; 6. Meminta keterangan lisan danatau tertulis dari Wajib Pajak; 7. Meminta keterangan danatau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana Pemeriksaan.

H. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan dan Pemeriksaan Kantor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.032011, Pasal 13, Wajib Pajak berhak: 1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan; 2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan surat pemberitahuan pemeriksaan sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan; 3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan; 4. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat tugas apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan; 5. Menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; 6. Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan; 7. Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, sehubungan dengan masih terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan; 8. Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian Kuesioner Pemeriksaan. Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan dan Pemeriksaan Kantor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.032011, Pasal 14, Wajib Pajak wajib: 1. Memperlihatkan danatau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak; 2. Memberikan kesempatan untuk mengakses danatau mengunduh data yang dikelola secara elektronik; 3. Memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak danatau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang, danatau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak serta meminjamkannya kepada Pemeriksa Pajak; 4. Memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa: a. Menyediakan tenaga danatau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan danatau keahlian khusus; b. Memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak danatau tidak bergerak; c. Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak. 5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; 6. Memberikan keterangan lisan danatau tertulis yang diperlukan. 7. Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan; 8. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik. BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA Sistem sellf assessment adalah suatu sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan pajak terhutang oleh seseorang berada pada kedua belah pihak, yaitu Wajib Pajak dan Fiskus. Sebelum sistem ini berjalan, di Indonesia diberlakukan sistem official assesment namun tidak berjalan dengan efisien, dan menimbulkan kecenderungan masyarakat Wajib Pajak kurang bertanggung jawab, dan sering terjadi perlawanan pajak dengan cara menghindar dari kewajiban perpajakannya. Dengan menyadari kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh sitem-sistem tersebut, maka kita sekarang menggunakan sistem self assessment. Dalam hal ini fungsi Direktorat Jendral Pajak melakukan pembinaan, pelayanan, pengadministrasian dan pengawasan. Dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, maka Direktorat Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, atau tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Selain itu fiskus berkewajiban pula malaksanakan penegakan hukum dalam perpajakan tax law enforcement dalam rangka upaya untuk memelihara agar proses dan pelaksanaan self assessment system dapat berjalan dengan efektif dan tetap berada pada jalurnya. Salah satunya melalui pemeriksaan pajak yang merupakan instrumen untuk menentukan tingkat kepatuhan formal dan material yang tujuan utamanya adalah untuk menguji dan menigkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam Perpajakan tax compliance. Dengan demikian, pemeriksaan pajak merupakan pagar penjaga agar Wajib Pajak tetap berada pada koridor ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Tindakan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan pajak Pratama Medan Petisah dari pertengahan tahun 2008 sampai dengan akhir tahun 2010 adalah sebagai berikut: Kriteria Wajib Pajak Tahun Pemeriksaan 2008 2009 2010 Orang Pribadi 34 166 181 Badan 2 29 151 Bendaharawan - 1 3 Total 36 196 335 Sumber : Seksi Pemeriksaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

A. Penyebab-Penyebab Dilakukan Tindakan Pemeriksaan Pajak