Tindakan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan pajak Pratama Medan Petisah dari pertengahan tahun 2008 sampai dengan akhir tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Kriteria Wajib Pajak
Tahun Pemeriksaan 2008
2009 2010
Orang Pribadi 34
166 181
Badan 2
29 151
Bendaharawan -
1 3
Total 36
196 335
Sumber : Seksi Pemeriksaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
A. Penyebab-Penyebab Dilakukan Tindakan Pemeriksaan Pajak
Objek pemeriksaan pajak adalah Surat Pemberitahuan SPT Tahunan dan atau Surat Pemeberitahuan SPT Masa yang disampaikan oleh Wajib Pajak. Oleh sebab itu, Wajib Pajak
akan diperiksa apabila: 1. Surat Pemberitahuan menyatakan lebih bayar danatau rugi.
2. Surat Pemeberitahuan tidak disampaikan atau terlambat. 3. Surat Pemberitahuan memenuhi kriteria tertentu yang ditentukan oleh Direktorat Jendral
Pajak untuk diperiksa. 4. Ada indikasi tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban selain hal diatas.
Pemeriksaan pajak dapt juga dilakukan apabila terdapat indikasi-indikasi mengenai ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan system self assessment, yang dapat dilihat atas
dasar: 1. Kepatuhan Wajib Pajak dalam intern, yaitu dalam pembayaran atau pelaporan Surat
Pemberitahuan SPT Masa, dan Surat Pemberitahuan PPN setiap bulan.
2. Kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban tahunan, yakni dalam menghitung pajak atas dasar self assessment, melaporkan perhitungan pajak dalam Surat Pemberitahuan SPT
pada akhir tahun pajak, serta melunasi pajak yang terhutang. 3. Kepatuhan terhadap ketentuan materil dan yuridis formal perpajakan melalui pembukuan
sebagaimana mestinya.
B. Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada norma pemeriksaan yang berkaitan dengan Pemeriksa Pajak, Pemeriksaan, dan Wajib Pajak. Pemeriksaan dilaksanakan oleh
Pemeriksa Pajak yang tergabung dalam tim Pemeriksa Pajak yang susunanya terdiri dari beberapa supervisor, seorang ketua tim, dan beberapa pemeriksa penilai yang tergabung dalam
kelompok fungsional. Adapun prosedur pemeriksaan Pajak yang harus dilakukan oleh tim pemeriksa dapat di
gambarkan sebagai berikut:
1. Mengevaluasi data-data yang dilaporkan Wajib Pajak. 2. Menganalisa angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan Wajib Pajak.
3. Meminta keterangan lisan danatau tertulis dari Wajib Pajak yang diperiksa.
4. Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat penyimpanan dokumen,
uang, barang, yang dapat memberi petunjuk.
5. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan terebut pada nomor 4, apabila Wajib Pajak atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan
dimaksud.
C. Kendala-Kendala yang Dihadapi Fiskus dalam Pelaksanaan Pemeriksaan
Masalah yang sering timbul saat pelaksanaan pemeriksaan yang berhubumgan dengan penerimaan pajak adalah sebagai berikut:
1. Dalam Pemeriksaan Lapangan terkadang Wajib Pajak sulit ditemui oleh Pemeriksa, karena Wajib Pajak tidak ada ditempat, disebabkan karena waktu pemeriksaan dilakukan
pada saat jam kerja. 2. Tidak sesuainya lagi data yang dimiliki pihak kantor pajak dengan data yang sebenanya
pada saat akan dilakukan pemeriksaan. Misalnya saja dalam hal Wajib Pajak yang pindah alamat tanpa diketahui alamat barunya oleh pemeriksa, dalam hal tidak melapor pada
lurah setempat sehingga pemeriksaan terhambat. 3. Jumlah Pemeriksa yang terbatas dibanding jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar dan
efektif memasukkan Surat Pemberitahuan SPT serta terbatasnya sarana penunjang dalam melaksanakan pemeriksaan.
4. Wajib Pajak tidak memenuhi surat panggilan dalam hal Pemeriksaan Kantor yang dikirmkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka pelaksanaan Pemeriksaan
Pajak. 5. Wajib Pajak tidak kooperatif, misalnya saja Wajib Pajak tidak memberikan pinjaman
berupa buku, catatan, dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh Tim Pemeriksa Pajak.
D. Upaya-Upaya yang Dilakukan untuk Menanggulangi Masalah Wajib Pajak yang