Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
I. PENDAHULUAN
Air memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Manusia dari semula telah menyadari pentingnya air bagi dia dan
bagi lingkunganya. Kebutuhan akan air bersih semakin dirasakan seiring semakin majunya aktifitas manusia yang banyak membutuhkan air untuk keperluan hidup, sementara air yang
tersedia dirasakan semakin berkurang, disamping disebabkan oleh sumber-sumber air yang ada banyak mengalami pengotoran sebagai akibat dari aktifitas manusia itu sendiri juga
disebabkan oleh pengaruh perubahan iklim yang mengakibatkan sirkulasi air tidak sesuai perkiraan manusia sebelumnya.
Total kebutuhan air baku di Indonesia mencapai 175 juta m
3
tahun. sementara itu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Ditjen SDA sejak tahun 2011 telah membangun
infrastruktur air baku yang menyalurkan sejumlah 5.011 literdetik yang tersebar di 27 provinsi. Dari jumlah total kebutuhan air baku, 6,4 juta m
3
tahun merupakan kebutuhan domestik, 141 juta m
3
tahun untuk kebutuhan pertanian, dan 27,7 juta m
3
tahun untuk kebutuhan industri Syafputri, 2012.
Provinsi Jawa, Bali dan Papua merupakan daerah yang kekurangan air baku, sementara daerah Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Kalimantan merupakan
daerah yang surplus akan air baku. Secara umum, lebih dari 50 kebutuhan air dipenuhi dari air tanah. Adapun sumber air baku untuk perkotaan pada umumnya berasal dari air tanah, air
permukaan yang diolah dan mata air. Sedangkan untuk daerah perdesaan umumnya berasal dari mata air, air tanah, dan air permukiman Syafputri, 2012.
Sampai dengan tahun 2000, tingkat pelayanan air minum oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM, sebagai instansi pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap
pelayanan umum di bidang air minum, secara nasional baru mencapai 39 penduduk di kawasan perkotaan dan 8 penduduk di kawasan pedesaan, sedangkan target tingkat
pelayanan yang diharapkan pada tahun tersebut adalah 80 untuk perkotaan dan 60 untuk pedesaan. Dengan demikian masih cukup banyak masyarakat di Indonesia yang belum
mendapatkan pelayanan air minum Saparuddin, 2005:199. Kondisi topografi Sulawesi Tengah yang sebagian besar pegunungan dan perbukitan,
sehingga penyebaran penduduk juga tidak merata seiring dengan lokasi-lokasi pemukiman yang banyak memilih lokasi pada daerah-daerah pendataran disamping juga dekat dengan
sumber air, adanya perubahan iklim dan perubahan turunnya hujan tidak merata maka banyak
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
sumber-sumber air tidak aktif lagi sebagaimana sebelumnya sehingga masyarakat yang sudah bermukim disuatu lokasi yang sewaktu-waktu kesulitan untuk memperoleh air, timbul
masalah karena kurangnya cadangan air yang dapat dimanfaatkan, sementara cadangan air yang ada tidak dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, karena terdapatnya
masyarakat dengan mudah dan murah mendapatkan air sementara masyarakat lainnya kesulitan dan tingginya biaya untuk mendapatkan air minum Saparuddin, 2005:200.
Pengadaan air minum telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Morowali melalui
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun usaha ini belum maksimal hasilnya, karena masih dijumpai warga
desakelurahan yang kesulitan untuk mendapatkan air minum. Masyarakat Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi merupakan salah satu desa yang
kesulitan untuk mendapatkan sumber air bersih untuk digunakan sebagai air minum. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat mengunakan sumur gali sebagai sumber
air bersih. Sasuai uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui kualitas air bersih untuk
digunakan sebagai air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes RI
No.492MENKESPER1V2010 tentang persyaratan kualitas air minum dengan menitik
beratkan pada persyaratan kimia yakni kandungan logam berat besi Fe dan timbal Pb pada air sumur gali masyarakat di wilayah Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten
Morowali dengan mengangkat judul Analisis Kualitas Air Bersih di Desa Fatufia
Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali .
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian tentang analisis kualitas air bersih di Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana kualitas air bersih di Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali?
1.2 Tujuan Penelitian .
Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat Fe dan Pb pada air
masyarakat di wilayah Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa terutama penulis sebagai informasi tentang
kandungan logam berat Fe dan Pb pada air sumur gali masyarakat di Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali dan 2 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi dan informasi bagi masyarakat dan pemerintah untuk mengenai kandungan logam berat Fe dan Pb pada air sumur gali masyarakat di Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi
Kabupaten Morowali.
II. METODE PENILITAN