Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.16 Pengaruh Industri Pertambangan Terhadap Banyaknya Air Sumur
No. Item Pertanyaan
Jawaban Kesimpulan
7. Apakah keberadaan industri
pertambangan memberi
pengaruh pada banyaknya air sumur gali BapakIbu?
Q
1
: Ya, berpengaruh dimana jumlah air berkurang.
Keberadaan industri pertambangan memberi
pengaruh terhadap
banyaknya air sumur gali, dimana beberapa
masyarakat mengasumsikan jumlah air sumur
mereka berkurang, disamping itu keberadaan industri pertambangan
menyebabkan hilangnya mata air pengunungan.
Serta ada
pula beberapa
masyarakat yang
mengasumsikan bahwa keberadaan industri
pertambangan tidak
memberi pengaruh. Q
2
: Tidak berpengaruh. Q
3
: Untuk saat ini belum berpengaruh.
Q
4
: Berpengaruh, dimana sumber air mata air
pengunungan sudah tidak ada.
Q
5
: Ya, jumlah air sumur berkurang.
Sumber: Data Primer, Tahun 2015
Tabel 4.16 menunjukkan pernyataan mengenai pengaruh industri pertambangan terhadap banyaknya air sumur dapat dilihat bahwa, secara keseluruhan keberadaan industri
pertambangan memberi pengaruh terhadap banyaknya air sumur gali, dimana beberapa masyarakat mengasumsikan jumlah air sumur mereka berkurang, disamping itu keberadaan
industri pertambangan menyebabkan hilangnya mata air pengunungan. Serta ada pula beberapa masyarakat yang mengasumsikan bahwa keberadaan industri pertambangan tidak
memberikan pengaruh.
3.1.3 Konstruksi Sumur Gali
Penilaian konstruksi bangunan sumur gali dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap sembilan item pengamatan. Setiap item pengamatan mempunyai skor 1, sehingga
rentang skor: 0 9. Berdasarkan rentang skor, bangunan sumur gali diklasifikasikan dalam
dua kategori; buruk skor 0 4 dan baik skor 5 9. Dari sembilan item penilaian, terdapat 1 sumur yang memiliki sumber pencemar
berupa jamban 10 m, 2 sumur memiliki sumber pencemar berupa berupa kotoran hewankandang ternak 10 m, 1 sumur tidak memiliki tinggi sumur minimal 80 cm dari
lantai, 3 sumur memiliki bibir sumur yang tidak diberi penutup, 3 sumur memiliki lantai sumur yang tidak miring, 3 sumur memiliki Lantai sumur yang tidak 1 m, 3 sumur
memiliki saluran pembuangan air limbah yang tidak kedap air, serta keseluruhan sumur yang berjumlah 5 buah memiliki bibir sumur yang kedap air dan memiliki dinding sumur minimal
sedalam 3 meter dari permukaan lantai atau tanah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan sumur yang berjumlah 5 buah sumur, memiliki konstruksi baik atau 100 baik.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
3.2 Pembahasan
Air sangat dibutuhkan oleh manusia, khususnya sebagai air minum. Namun air juga dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi pemakainya. Standar kualitas air minum
diperlukan oleh manusia sebagai pencegahan risiko terhadap kesehatan manusia yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian air tersebut.
Hasil penelitian kualitas air bersih yang tersebar di empat dusun di Desa Fatufia dengan menggunakan dua selang waktu berbeda yakni pada saat cuaca cerah dan pada saat
hujan dengan berpatokan persyaratan kualitas kualitas air minum Permenkes RI No. 492MENKESPER1V2010, menunjukkan bahwa kandungan Fe dan Pb pada air sumur gali
masyarakat di Desa Fatufia masih berada dibawah ambang batas yang telah ditetapkan oleh Departem Kesehatan Republik Indonesia. Sehingga masyarakat dapat menggunakan air
sumur gali mereka sebagai sumber air minum. Namun hal ini tidak serta merta membuat masyarakat bebas dari ancaman penyakit yang berasal dari air yang mengandung kandungan
Fe dan Pb. Mengingat bahwa selama melaksanakan penelitian, peneliti menemukan hampir sebagian besar masyarakat menggunakan air sumur gali untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari seperti mandi dan mencuci namun tidak digunakan sebagai sumber air minum maupun untuk keperluan memasak.
Dikarenakan sebagian besar air sumur gali masyarakat ada yang berwarna, berasa dan berbau, maka masyarakat memilih menggunakan air galon sebagai sumber air minum
tanpa memasaknya terlebih dahulu dan untuk keperluan memasak. Akan tetapi selama ini belum pernah dilakukan pengujian terhadap kandungan air galon yang di konsumsi oleh
masyarakat sehingga perlu dilakukan pengujian terhadap kandungan air galon tersebut. Berikut adalah hasil wawancara kepada salah satu responden mengenai konsisi air sumur
gali, adalah Bpk. Salim Abdullah 35 tahun Sekertaris Desa Fatufia saat ditemui oleh peneliti di rumahnya, beliau menuturkan bahwa :
Sudah hampir 10 tahun saya menggunakan sumur gali sebagai sumber air bersih hal ini dikarenakan tidak terdapatnya sumber mata air yang bisa
digunakan sebagai sumber air bersih disamping itu jika harus menggunakan air yang berasal dari pemipaan dana yang harus dikeluarkan cukup banyak. Namun,
kami sekeluarga hanya menggunkan air sumur ini untuk keperluan mandi dan mencuci saja, untuk minum dan memasak kami menggunkan air galon sebab air
sumur kami jika diminum airnya agak berasa .
Menurutnya sumur gali merupakan satu-satunya alternatif yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarganya hal ini dikarenakan tidak terdapatnya mata air
yang dapat digunakan sebagai sumber air bersih dan membutuhkan banyak biaya untuk