II. METODOLOGI PENELITIAN
Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian yang digunakan yaitu deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang ditunjukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada. . Yang didasarkan pada jangkauan dan kedalaman yang diteliti untuk memperoleh pemahaman tentang Anak
Putus Sekolah. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah 61 orang. dimana terdiri dari 29 anak putus sekolah, 4 orang tua anak putus sekolah, dan 3 tokoh masyarakat serta
sekretaris camat. Adapun jumlah anak putus sekolah yang berada di masing-masing tiga Desa
kecamatan moutong dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Anak Putus Sekolah Tahun Pelajaran 20121013
di Kecamatan Moutong No
Nama Desa Jumlah Anak Putus
Sekolah Ket
1 2
3 Raja Basar
Gio Moutong Barat
12 10
7 Jumlah
29 Sumber Data: Dinas Pendidikan
Penelitian ini, tidak semua jumlah yang ditentukan oleh subyek yang akan diteliti, mengingat jumlah subyek yang besar dan atas pertimbangan waktu, tenaga dan biaya yang
akan dipergunakan maka dari itu hanya sebagian dari subyek diperkirakan dapat mewakili dari keseluruhan yang akan diteliti yang menurut kreteria tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti. Adapun yang menjadi sampel yaitu: 40 0rang yang terdiri 24 masyarakat sebagai responden. 8 anak putus sekolah, 4 orang tua anak putus sekolah, dan 3 tokoh masyarakat
serta sekretaris camat sebagai informan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket kepada masyarakat,
kemudian melakukan wawancara kepada anak putus sekolah,orang tua anak putus sekolah, tokoh masyarakat dan serta sekretaris camat. kemudian untuk memperkuat hasil penelitian,
maka dilakukan obeservasi atau pengamatan.
Data yang telah dikumpulkan dalam beberapa cara yaitu angket, wawancara dan observasi diproses sebelum melalui tiga tahapan yang terjadi secara bersamaan. Miles dan
Hubermen 1992:16 menganalisis ketiga tahapan tersebut secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data dan penerikan kesimpulanverifikasi data.
Reduksi data dilakukan dengan proses memilih, menyeleksi atau menyederhanakan data dan menstrasformasikan
data, maksudnya adalah data hasil angket dari anak putus sekolah kemudian dihitung dengan menggunakan rumus P =
100. Penyajian data yang dimaksud adalah penyusunan sekumpulan informasi yang
didapatkan penulis melalui hasil angket, wawancara, dan observasi. Data tersebut diolah atau dianaliss dalam bentuk tabel untuk mengolah hasil angket dan observasi, sedangkan hasil
wawancara ditulis secara singkat dalam bentuk narasi yang memberikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah reduksi data, penyajian data dapat di proses.
Verifikasi sangat penting dilakukan untuk memperoleh validitas. Ketiga alur tersebut berlangsung secara berulang dan terus menerus selama penelitian berlangsung dan merupakan
proses siklus dan interaktif. Sehingga kesimpulan yang ada bukanlah kesimpulan akhir sampai penelitian berakhir. Kegiatan ini dilakukan pada saat penelitian berlangsung. Dalam
penarikan kesimpulan, data yang dikumpulkan harus diuji kebenarannya yaitu data hasil angket, wawancara, dan observasi anak putus sekolah dan beberapa informan sehingga
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data pada akhir penelitian yang mana dalam penarikan kesimpulan tersebut diperoleh dari sekumpulan informasi mengenai anak putus
sekolah dan data yang tersusun yaitu hasil angket, wawancara, dan observasi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN