RKPD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016
II-34
prevalensi, angka kematian akibat TB, angka penemuan kasus baru, success rate TB.
g. Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Ispa dan Pneumonia
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita dibandingkan non pneumonia balita yang dilayani dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Hal
ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain PHBS sudah berjalan dilingkungan keluarga dan semakin pahamnya masyarakat tentang penyakit. Tahun 2014
penemuan dan penanganan kasus pneumonia hanya mencapat 28,4 427 kasus dari 39,2 551 kasus.
h. Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit HIV AIDS
Upaya antisipasi dalam mencegah meningkatnya kasus HIVAIDS adalah melalui sosialisasi dan kampanye anti AIDS, operasi ke lokasi dengan pihak-
pihak lintas sektor terkait, kerjasama dengan lintas sektor terkait melalui pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah KPAD Provinsi NTB, dan
Kabupaten Kota, mengadakan survei dengan pengambilan sampel darah terhadap kelompok resiko tinggi untuk pemeriksaan HIV. Untuk Kabupaten
Sumbawa Barat selama ini telah ditemukan kasus HIVAIDS walaupun secara sembunyi-sembunyi pada tempat-tempat untuk menjajakan sex komersial. Di
tahun 2014 tercatat 5 kasus baru HIV dan 7 kasus syphilis sementara di tahun 2013 tercatat 36 kasus HIVAIDS.
i. Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diare
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka
kesakitan diare dari ttahun ke tahun. Pembangunan pada sektor kesehatan di KSB
dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat masih dihadapkan pada berbagai permasalahan salah satunya adalah diare, dimana
penemuan kasus diare pada tahun 2010 sebanyak 7.339 kasus, tahun 2011 sebanyak 6.652 kasus, tahun 2012 sebanyak 5.412 kasus, tahun 2013 sebanyak
5.007 kasus dan pada tahun 2014 sebanyak 4.586 kasus. Adapun kebijakan pemberantasan penyakit diare dilaksanakan untuk
menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan penanggulangan kejadian luar biasa KLB, meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait
serta partisipasi aktif masyarakat secara luas antara lain organisasi profesi dan lembaga masyarakat di pusat maupun di daerah.
RKPD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016
II-35
j. Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Kusta
Penyakit Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi
medis tetapi meluas sampai ke masalah sosial, ekonomi dan budaya karena merupakan suatu kenyataan bahwa sebagian besar penderita kusta adalah dari
golongan ekonomi lemah, yang selain membutuhkan penanganan secara medis juga memerlukan penanganan dari aspek sosial.
Program pemberantasan penyakit kusta di KSB masih mengalami masalah di beberapa puskesmas khususnya dalam hal penemuan penderita baru secara
dini dimana penderita baru yang ditemukan sudah mengalami kecacatan. Hal ini dimungkinkan karena seorang penderita kusta lebih cenderung menutup diri dan
tidak bergaul dengan masyarakat. Disamping itu juga disebabkan karena masih adanya opini masyarakat bahwa penyakit kusta, terutama yang disertai adanya
kecacatan disebabkan oleh kutukan, perbuatan sihir atau penyakit keturunan sehingga penderita lebih cendrung berobat ke dukun daripada ke puskesmas.
Cakupan penderita kusta tahun 2014 mengalami peningkatan yaitu 3 kasus PB dan 21 kasus MB sedangkan pada tahun 2013 hanya 2 kasus PB dan 13
kasus MB.
k. Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD