Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 10-3
obatan, insektisida, dsb. Sifat penting merkuri lainnya adalah kemempuannya untuk melarutkan
logam lain dan membentuk logam paduan alloy yang dikenal sebagai amalgam. Emas dan
perak adalah logam yang dapat terlarut dengan merkuri, sehingga merkuri dipakai untuk
memperoleh atau mengikat emas dalam proses pengolahan bijih sulfida mengandung emas
proses amalgamasi. Amalgam merkuri-emas dipanaskan sehingga merkuri menguap
meninggalkan logam emas dan campurannya disebut bullion. Uap merkuri dapat
dikondensasikan dan dipakai kembali.
3.2. Usaha Pertambangan Emas Rakyat
Kegiatan penambangan emas primer secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat di
Indonesia dicirikan oleh penggunaan teknik eksplorasi dan eksploitasi yang sederhana dan
relatif murah. Untuk pekerjaan penggalian atau penambangan dipakai peralatan cangkul, linggis,
ganco, palu dan beberapa alat sederhana lainnya. Batuan dan urat kuarsa mengandung emas atau
bijih hasil penambangan ditumbuk sampai berukuran 1-2 cm, selanjutnya digiling dengan
alat gelundung trommel, berukuran panjang 55- 60 cm dan diameter 30 cm dengan alat
penggiling 3-5 batang besi. Bijih seberat 5-10 kg dimasukkan kedalam gelundung dan diputar
selama beberapa jam, gelundung dibuka, dibuang ampas tailing dan ditambahkan bijih
baru, selanjutnya gelundung diputar kembali. Proses pengisian ulang biasanya dilakukan
beberapa kali dan penggilingan bijih dapat berlangsung sampai 24 jam.
Proses pengolahan emasnya biasanya menggunakan teknik amalgamasi, yaitu dengan
mencampur bijih dengan merkuri untuk membentuk amalgam logam paduan Au-Hg
dengan media air. Bijih atau pulp yang telah digelundung disaring dan diperas dengan kain
parasit untuk memisahkan amalgam dengan ampasnya. Selanjutnya emas dipisahkan dengan
proses penggarangan penguapan merkuri pada suhu ±400
o
C di tempat terbuka sampai didapatkan logam paduan emas dan perak
bullion. Produk akhir dijual dalam bentuk bullion dengan memperkirakan kandungan emas
pada bullion tersebut.
3.3. Merkuri dan Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi
tata lingkungan tanah, udara dan air yang tidak menguntungkan merusak dan merugikan
kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda
asing seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb. sebagai akibat perbuatan
manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula Susilo,
2003.
Lingkungan yang terkontaminasi oleh merkuri dapat membahayakan kehidupan
manusia karena adanya rantai makanan. Merkuri terakumulasi dalam mikro-organisme yang
hidup di air sungai, danau, laut melalui proses metabolisme. Bahan-bahan yang mengandung
merkuri yang terbuang kedalam sungai atau laut dimakan oleh mikro-organisme tersebut dan
secara kimiawi terubah menjadi senyawa methyl-merkuri. Mikroorganisme dimakan ikan
sehingga methyl-merkuri terakumulasi dalam jaringan tubuh ikan. Ikan kecil menjadi rantai
makanan ikan besar dan akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Oleh karenanya, usaha
pengolahan emas dengan menggunakan merkuri seharusnya tidak membuang limbahnya tailing
kedalam aliran sungai sehingga tidak terjadi kontaminasi merkuri pada lingkungan
disekitarnya, dan tailing yang mengandung merkuri harus ditempatkan secara khusus dan
ditangani secara hati-hati. 4. PEMBAHASAN
4.1. Pengambilan Conto Geokimia
Pengumpulan conto geokimia di dua daerah tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel.1. Pemercontoan
DAERAH NO
JENIS CONTO
CINEAM SANGON
1 Sedimen
Sungai Aktif 111 97
2 Air 33
41 3 Tanah
25 5
4 Tailing 5
9 5 Batuan
8 9
J u m l a h 181
176
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 10-4
4.2 Merkuri Dalam Sedimen Sungai