Peta tahanan jenis semu AB2 = 1000 m Penampang Tahanan Jenis Sebenarnya Struktur head-on

b. Struktur gaya berat

Pola lineasi dari ketiga anomali Bouguer, sisa dan regional memperlihatkan pola liniasi berarah baratlaut-tenggara, yang disertai dengan pembelokan dan pengkutuban anomali posistif dan negatif, mencerminkan arah utama struktur sesar di daerah penyelidikan berarah baratlaut – tenggara searah dengan sesar Sumatra. Diperkirakan sistem sesar di daerah G. Talangpenyelidikan merupakan “segmen sistem sesar besar Sumatra yang bergerak mendatar”. Sedangkan lekuk-lekuk terban pembelokan anomali dan pengukutuban anomali diperkirakan disebabkan oleh sesar merencong yang diremajakan kembali sekitar akhir tersier? dengan arah timurlaut-baratdaya. 2.4.3. Geolistrik dan Head-on

a. Peta tahanan jenis semu AB2 = 500 m

Sebaran tahanan jenis semu secara umum masih memiliki pola dimana nilai tahanan jenis relatif tinggi di selatan dan merendah ke utara Gambar 7. Luas anomali Batu Berjanjang masih relatif sama namun nilai tahanan jenis di B-2900 lebih rendah yaitu 15 Ωm. Yang terlihat menonjol adalah kemunculan anomali rendah lainnya di tenggaranya dan memiliki luas yang lebih lebar serta konsetrik ke titik C-2000 di sekitar Air Sirah - Kaladi. Nilai tahanan jenis terendah adalah 34 Ωm di C-2000. Dengan mempertimbangkan bahwa kedua anomali rendah ini berkaitan dengan proses hidrotermal yang sama dari G. Talang, maka kedua anomali ini dikelompokkan menjadi anomali G. Talang. Namun demikian, anomali G. Talang ini masih belum terlihat kecenderungan meluas ke arah barat, yakni ke arah kompleks manifestasi panas bumi G. Talang di Buah Batuang dan Gabuo. Anomali Cupak yang di utara, nilai tahanan jenis terendah di titik A-10500 dan A-11000 masing-masing 18 Ωm dan 20 Ωm.

b. Peta tahanan jenis semu AB2 = 1000 m

Pola umum sebaran tahanan jenisnya masih sama seperti pada peta AB2 = 500m Gambar 8. Anomali G. Talang pada peta ini memiliki pola yang mirip dengan anomali pada peta AB2 = 500 m. Nilai tahanan jenis terendah adalah 15 Ωm di titik B-2000. Pola anomali Cupak relatif sama, namun nilai tahanan jenis relatif mengecil sehingga sebaran anomali relatif melebar terutama ke arah barat dan timur.

c. Penampang Tahanan Jenis Sebenarnya

Pemodelan tahanan jenis pada lintasan B dibuat dengan menggunakan empat data sounding di titik B-2000, B-2900, B-4500, dan B-6000 dan dibantu dengan data mapping lainnya Gambar 9. Secara umum, struktur tahanan jenis dibagi menjadi dua kelompok: kelompok di dalam anomali G. Talang dan di luar anomali . Kelompok anomali G. Talang secara umum menunjukkan tiga lapisan tahanan jenis: lapisan pertama adalah lapisan resistif dengan nilai tahanan jenis 1000 Ωm dan ketebalan berkisar antara 50 – 200 m. Lapisan resistif ini diinterpretasikan berkorelasi dengan batuan vulkanik piroklastik dan bongkah lava yang masih segar. Lapisan kedua adalah lapisan konduktif dengan nilai tahanan jenis berdegradasi dari 12 s.d. 30 Ωm, berarah baratlaut dengan ketebalan berkisar antara 500 – 1000 m.

d. Struktur head-on

Lapisan konduktif diinterpretasikan berkorelasi dengan batuan vulkanik terubah argilik dan berfungsi sebagai batuan penudung bagi sistem panas G. Talang. Lapisan ketiga adalah basemen tahanan jenis bernilai sekitar 60 Ωm dan diinterpretasikan sebagai berkorelasi dengan batuan vulkanik yang terubah propilitik yang merupakan batuan reservoar. Sementara kelompok kedua adalah kelompok di luar reservoar yang secara umum memiliki struktur dua lapisan tahanan jenis resistif: lapisan resisitif pertama bernilai 1000 Ωm dengan ketebalan sampai 250 m dan berkorelasi dengan batuan piroklastik dan bongkah lava yang masih segar, dan lapisan resistif kedua bernilai 150 – 200 Ωm yang berkorelasi dengan batuan piroklastik yang sedikit terubah terpengaruh oleh fluida panas bumi. Pengukuran head-on dilakukan pada Lintasan-X dengan panjang lintasan pengukuran 2000 m, jarak titik ukur 100 m, arah lintasan baratdaya – timurlaut. Hasilnya Gambar 10 menunjukkan sebaran titik-titik potong tidak jelas membentuk kelurusan-kelurusan yang mengarah pada pola struktur tegas, namun cenderung membatasi zona tahanan jenis semu rendah 30 Ωm di sekitar mata air panas Batu Berjanjang. Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 32-5

2.5 Model Tentatif Panas Bumi