Analisis Fosfat Pada Air Ketel Uap Di PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang Medan

(1)

ANALYSIS FOSFAT PADA AIR KETEL UAP DI PT. SINAR SOSRO PABRIK DELI SERDANG MEDAN

TUGASAKHIR

Oleh:

DINANTY DINI M.R LUBIS NIM 062410005

PROGRAM DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI


(2)

KATAPENGANTAR

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, temyata tidaklah semudah yang dibayangkan sebelumnya. Namun berkat dorongan, semangat dan dukungan berbagai pihak merupakan kekuatan yang sangat besar hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini. Khususnya dorongan dan semangat serta do'a dari Ibunda Siti Amsyah Pasaribu dan Abangda Ananda Sulung Parlaungan Lubis. Alm.Syarifuddin Lubis sebagai Ayahanda dan Ibunda merupakan inspirator dan pemacu semangat penulis agar tidak pemah berhenti untuk menempuh cita-cita yang diharapkan.

Pada kesempatan kali ini penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi USU.

2. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku Koordinator Program Diploma-III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi USU.

3. Ibu Dra. Saodah, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan nasehat serta perhatiannya hingga selesainya Tugas akhir ini.

4. Seluruh dosen/stafpengajar Fakultas Farmasi USU.


(3)

rneluangkan waktu untuk penulis dan rnernberikan materi-materi.

6. Sahabat-sahabat satu perjuangan Maya, Dina dan Andri yang telah bekerja sarna sepenuhnya sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

7. Sahabat-sahabat penulis Mimi, Ririn, Tati, lea beserta ternan-ternan kuliah angkatan 2006 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu mernberikan semangat yang luar biasanya.

Penulis rnenyadari bahwa Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna

sehingga rnernbutuhkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun. Oleh karena

itu penulis sangat mernbuka luas bagi yang ingin menyumbangkan rnasukan dan kritikan derni kesempumaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis berharap sernoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis sendiri rnaupun bagi pembaea. Terirna Kasih.

Medan, Juni 2009 Penulis,


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Dan Manfaat ... 2

1.2.1 Tujuan ... 2

1.2.2 Manfaat ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Air ... 3

2.2 Sumber Air Minum ... 3

2.3 Air Ketel Uap ... 6

2.4 Proses Air Untuk Ketel Uap ... 8

2.5. Fosfat ... 8

2.6 Beberapa Metode Penentuan Fosfat ... 10

2.6.1 Lovibond 2000 ... 10

2.6.2 Menggunakan Alat Spektrofotometer ... 12

BAB III METODOLOGI ... 13

3.1 Alat ... 13


(5)

3.3 Prosedur ... 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

4.1 Hasil ... 15

4.2 Pembahasan ... 16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 17

5.1 Kesimpulan ... 17

5.2 Saran ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman


(7)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang pembangunannya

menitik beratkan pada sektor industri. Terlebih lebih pada industri keeil karena semenjak terjadinya krisis moneter yang menerpa seeara global temyata industriindustri kecil yang tetap mampu bertahan dalam menghasilkan produknya.

Salah satu industri yang tetap bertahan terhadap terpaan krisis ekonomi saat ini adalah industri yang bergerak dalam bidang minuman terutama minuman ringan seperti PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang yang terdapat di J1. MedanTanjung Morawa KM. 14,5 yang memproduksi Teh Botol Sosro, Fruit Tea baik dalam kemasan botol maupun kemasan kotak (Anonimc, 2006).

Pada proses pengolahan minuman tersebut diatas, air merupakan bahan pendukung yang paling dominan dan salah satu di antaranya adalah air ketel uap. Dalam pengolahannya kadar fosfat dalam ketel sangat perlu untuk diamati agar air di dalamnya tidak eepat mengalami kadaluarsa (Anonimc, 2006).

Dengan demikian pada proses pengolahannya untuk pemeriksaan kadar fosfat dalam air dengan eepat disamping pemakaian pereaksi kimia juga dipedukan suatu peralatan khusus. Pada PT. Sinar Sosro untuk penentuan fosfat tersebut dilakukan menggunakan alat Lovibond yang mana eara kerjanya eukup sederhana dan dianggap menghasilkan data yang eukup akurat, sehingga dalam tulisan ini


(8)

akan dibahas tentang penentuan fosfat tersebut yang dilakukan pada perusahaan (Anonimc

, 2006).

1.2 Tujuan

- Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kadar fosfat yang digunakan pada ketel uap di PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang Medan, sesuai dengan standar yang ditetapkan.

- Untuk menguji kebenaran dari metode yang digunakan dalam pengujian fosfat di perusahaan terse but.

1.3 Manfaat

- Dengan mengetahui kadar fosfat dapat memberikan informasi bahwa proses produksi tidak mengalami hambatan, karena alat yang digunakan tidak mengalami gangguan terutama dalam proses pengolahan air pada ketel uap.

- Dengan mengetahui metode yang digunakan pada penentuan fosfat tersebut dapat memberikan informasi sejauh mana ketelitian dari metode yang digunakan tersebut.


(9)

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air adalah salah satu zat alam yang dapat dijumpai dalam keadaan

(kondisi) padat, eair, dan gas pada suhu tertentu. Kenaikan suhu menyebabkan air akan mengembang lebih besar menjadi uap dan mengandung sejumlah besar tenaga yang berupa panas. Karena sifat air yang unik inilah, maka air digunakan sebagai bahan dasar ideal untuk pemanasan dan pembangkit tenaga listrik. Selain itu yang lebih penting air merupakan kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup, begitu juga untuk keperluan-keperluan industri (Sutrisno, 1994).

Semua air mengandung bermaeam-maeam kotoran dalam jumlah yang berbeda-beda tergantung pada sumbemya, hal ini disebabkan karena air merupakan pelarut yang baik. Seeara umum kegunaan air di dalam tubuh dan kehidupan manusia adalah untuk proses metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan. Oleh karena itu penyediaan air bersih merupakan salah satu tuntutan umum bagi manusia untuk kelangsungan hidupnya, dan faktor penentu kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sutrisno, 1994).

2.2 Sumber Air Minum

Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan "cylus hidrologie". Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada di permukaan bumi akan menguap dan membentuk uap air.


(10)

Karena adanya angin, maka uap air ini akan bersatu dan berada di tempat yang sering dikenal nama awan. Oleh angin, awan ini akan terbawa makin lama makin tinggi dimana temperatur di atas makin rendah,yang menyebabkan titik-titik air akan jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini sebagian mengalir ke dalam tanah, jika menjumpai lapisan rapat air, maka peresapan akan berkurang, dan sebagian air akan mengalir di atas lapisan rapat air ini. Jika air ini ke luar pada permukaan bumi, maka air ini disebut mata air. Air permukaan yang mengalir di permukaan bumi, umumnya berbentuk sungai-sungai dan jika melalui suatu tempat rendah (cekung) maka air akan berkumpul, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak di antaranya yang mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti siklus hidrologi ini (Sutrisno, 1994).

Menurut Sutrisno (1994), sumber air di alam secara umum digolongkan dalam beberapa kelompok yaitu air laut, air atmosfer (air meteriologik), air permukaan, dan air tanah.

a Air Laut

Air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam NaCl. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.

b. Air Atmosfer (Air meteriologik)

Air meteriologik dalam keadaan murni sangat bersih, karena adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/debu dan lain sebagainya maka air tersebut mengalami proses kontaminasi. Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya menampung air hujan jangan di mulai pada saat air hujan mulai turun, karena masih banyak kotoran

.


(11)

c. Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada wnumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya. Air permukaan ada 2 macam yaitu:

- Air sungai - Air rawa/danau

d. Air Tanah

Terbagi atas:

- Air tanah dangkal - Air tanah dalam - Mata air

Menurut Sutrisno (1994), air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, dan juga sebagian bakteri, sebingga air tanah akan jernih. Lapis tanah disini berfungsi sebagai saringan. Pengotoran juga masih terns berlangsung, terutama pada permukaan air yang dekat dengan permukaan tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul yang disebut dengan air dangkal yang dapat dimanfaatkan.

Air tanah dalam, terdapat setelah lapis rapat air pertama. Pengambilan air tanah dalam tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini hams digunakan bor dan memasukkan pipa ke dalamnya sehingga dalam suatu kedalaman


(12)

Menurut Sutrisno (1994), mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam bampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitaslkuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan air keluar (munculnya ke permukaan tanah) terbagi atas: Rembesan, di mana air ke luar dari lereng-Iereng.

Umbul, di mana air keluar ke permukaan bumi pada suatu daratan.

2.3 Air Ketel Uap

Ketel uap merupakan salah satu alat konversi energi, yang merubah molekul air menjadi molekul uap dengan cara pemanasan di dalam sebuah bejana bertekanan dengan temperatur yang tinggi. Uap atau gas-gas yang dihasilkan tersebut menyebabkan karatan dan masalah-masalah lain. Ketel uapnya sendiri dapat berkarat dat1 rapuh, sehingga mengalami pengurangan kekuatan dalam menahan tekanan tinggi. Adanya kotoran-kotoran yang terdapat dalam air

menyebabkan terjadinya kerak, sehingga terjadi perambatan panas dan akibatnya pipa-pipa akan mengalami kerusakan (Anonimb, 2008).

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, sebelum masuk ke ketel uap, air yang ada di ketel uap perlu mendapatkan perlakuan secukupnya seperti

penambahan bahan kimia pada air ketel uap.

Menurut Anonimc (2006), air untuk pengisian ketel uap, harus mempunyai kesadahan yang kecil, karena kesadahan mengakibatkan:

- Terjadinya kerak dalam ketel uap sehingga susah dibersihkan. - Kerak menyebabkan penyekat panas, sehingga panas dari luar


(13)

- Terjadi pemanasan memusat, sehingga plat ketel mudah rusak dan bocor.

Kondisi untuk ketel uap :

- Oksigen yang terlarut : 0 atau < 0,007 ppm - Nilai hydrogen : tidak boleh kurang dari 7 - Jumlah zat padat : maksimum 200 ppm - Minyak atau bahan organic : 0

Untuk mendapatkan kondisi arr pada ketel uap di atas diperlukan penarnbahan bahan kimia antara lain:

- Asarn sulfat ditambahkan pada tangki penyimpanan kondensat dan

pada air umpan ketel uap

- Natrium sulfit yang dipompakan ke dalarn pemanas untuk memisahkan sisa oksigen di dalarn kondesat yang tidak dapat dihilangkan dengan daerator. Daerator berfungsi untuk

memisahkan gas-gas yang terlarut seperti gas oksigen dan gas karbondioksida dan air yang masuk sarna-sarna uap sebagai pemanas awal, sebagai air pengisi ketel uap.

- Amina dipompakan ke dalarn sistem untuk melindungi plpa

kondesat terhadap korosi oksigen dan karbondioksida. Amina akan membentuk selaput amina pada permukaan logarn.

Natrium metafosfat dipompakan ke dalarn air umpan ketel uap untuk mencegah pengendapan atau gumpalan dalarn kalsium dalarn tabung ketel uap. Natrium metafosfat diubah menjadi tri kalsiu

m


(14)

fosfat yang dipisahkan sebagai lumpur. Soda kaustik dipompa ke dalam air umpan jika pH air boiler turun di bawah batas minumnya.

2.4 Proses air uotuk ketel uap

Air bersih dari tangki penampungan sebelum ditambah klor, dipompakan melalui sistem zeloit pelunak yaitu suatu proses pertukaran ion (zeolite ion exchange softener). Garam kalsium dan magnesium melalui sistem zeolit diubah menjadi garam natrium. Hasil pelunakan air ini mengandung garam silika,

dialirkan melalui penyerap silika dengan suatu resin. Anion garam natrium ditukar menjadi ion hidroksil resin. Anion silika jika terserap oleh resin, dipisahkan dari Iarutan dan diganti ion OH-. Begitu juga ion klorida dari natrium klorida ditukar dengan ion OH- (Anonimc , 2006).

Air yang keluar dari sistem pelunakan, bebas dari silika dan klor tetapi mengandung natrium hidroksida. Air yang sudah bebas dari anion, sangat bersifat basa karena semua anion sudah diganti dengan ion OH-. Untuk mengurangi sifat basa ini diperlukan penambahan asam sulfat untuk menurunkan pH air umpan ketel uap (Anonimc , 2006).

2.5 Fosfat

Dalam air, fosfat merupakan sutu komponen yang sangat penting

dan sering menimbulkan permasalahan lingkungan. Fosfat termasuk salah

s

atu dari beberapa unsur yang essensial untuk pertumbuhan ganggang dalam air.

Pertumbuhan ganggang yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran kualitas air.


(15)

Air biasanya mengandung fosfat anorganik terlarut. Fitoplankton dan oanaman lain akan mengabsorbsi fosfat ini dan membentuk senyawa misalnya andinosine trifosfat (A TP). Herbivora yang memakan tanaman itu akan memperoleh fosfat tersebut. Jika tanaman dan hewan itu mati maka bakteri pengurai mengembalikan fosfor itu kedalam air sebagai zat organik terlarut. Demikian pula dengan kotoran sisa metabolisme hidup. Akbirnya bakteri :nenguraikan senyawa organik itu menjadi fosfot daur kembali (Sutrisno, 1994).

Fosfat juga merupakan faktor pembatas. Perbandingan fosfat dengan unsur lain dalam ekosistem air lebih kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfat merupakan nutrien pembatas dalam eutroftkasi yang artinya air dapat mempunyai misalnya konsentrasi nitrat yang tinggi tanpa percepatan eutroftkasi asalkan konsentrasi fosfat sangat rendah. Ada juga yang berpendapat bahwa faktor pembatas merupakan perbandingan fosfor terhadap nitrogen. Fosfat teryata merupakan pendorong kegiatan pengikatan nitrogen bagi ganggang biru. Jadi jika air tidak mengandung senyawa nitrogen, asal ada fosfat dan ganggang biru maka senyawa nitrogen akan terbentuk, dan eutroftkasi pada suatu saat akan muncul pula (Sutrisno, 1994).

Seperti nitrogen, fosfor memasuki air melalui berbagai jalan seperti : kotoran, limbah, sisa pertanian, kotoran hewan, dan sisa tanaman dan hewan yang mati. Pencegahan populasi fosfor juga dilakukan dengan melarang deterjen mengandung fosfat. Demikian pula dengan mewajibkan pengelolahan limbah industri memberikan air kapur atau aluminium sulfat agar fosfatnya mengendap dan dibuang (Tresna, 2000).


(16)

Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat didalam sel organisme dalam air. Dalam air limbah senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Di daerah pertanian ortrofosfat berasal dari bahan pupuk, yang masuk kedalam sungai melalui dranaise dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan deterjen yang mengandung fosfat seperti industri pencucian, industri logam dan sebagairiya. Fosfat orgaills terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat orgaills dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi

pertumbuhannya. Bermacam-macam jenis fosfat juga dipakai untuk pengolahan anti-karat dan anti-kerak pada pemanas air (boiler) (Basset, 1994).

2.6 Beberapa Metode Penentuan Fosfat

2.6.1 Lovibond 2000

Selama lebih dari 60 tahun lovibond telah digunakan diseluruh dunia dalam penganalisaan air. Pada masa sekarang iill alat tersebut masih tetap popiler dan sangat diminati dalam penganalisaan air karena cara kerj a yang cukup sederhana namun menghasilkan data yang sangat akurat. Lovibond dilengkapi dengan satu alat yang dinamakan glass filter.


(17)

Cara menggunakan Lovibond 2000

1.Untuk persiapan dimasukkan blanko dan sampel ke dalam tabung komperator.

2. Dimasukkan lovibond test kit ke dalam tabung komperator.

3. Larutan sampel kemudian diletakkan disebelah kanan komperator dan di sebelah

kirinya dibuat blanko aquadest.

4. Dilihat perbandingan pada glass filter yaitu warna yang lebih dekat dengan sampel yaitu pada range 10mgIL - 90 mg/L.

5. Dicatat nilai yang ditunjukkan pada Lovibond test kit dengan cara memutar komperator.


(18)

2.6.2 Menggunakan Alat Spektrofotometer

Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian fosfat sedimen melayang dengan asam klorida menggunakan alat

spektrofotometer secara amonium molibdat serta untuk mendapatkan kadar fosfat dalam sedimen melayang dengan menggunakan spektrofotometer yang

bermanfaat bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi peneiitian dan pengukuran kualitas sedimen (Anonimc, 2006).

Persiapan contoh uji sedimen melayang diambil seSUaI dengan

pengambilan contoh sedimen melayang dengan cara integrasi kedalam berdasarkan pembagian debit SNI 03 - 3414 - 1994.

Peralatan yang digunakan adalah spektrometer smar tampak, neraca analitik, labu erlenmeyer, corong gelas, labu ukur, kertas saring whatman no. 40 dan gel as piala, pipet, tabung, pengendap, oven, desikator, dan lain-lain. Bahan yang digunakan berkualitas tinggi terdiri dari air suling, amonium molibdat, asam karbonat, asam klorida, karbon aktif dan asam sulfat. Persiapan uj i terdiri dari pembuatan reaksi dan pembuatan kurva kalibrasi. Cara pengujian dan perhitungan fosfat dalam sedimen melayang dengan asam klorida menggunakan alat

spektrofotometer dengan cara amonium moilibdat dilakukan dengan tahap pengujian (Anonimc, 2006).


(19)

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat

- Comperator lovibond 2000 - Wadah gelas untuk contoh air

3.2 Bahan

- Larutan Asam Ammonium Molibdat - Larutan Hidroquinon

- Larutan Karbon Sulfit

3.2 Prosedur

- Sampel air ketel uap didinginkan pada air mengalir dalam keadaan tertutup rapat

- Bilas tabung komperator dengan air contoh - lsi tabung dengan air ketel uap sampai tanda tera

- Tambahkan 2 mllarutan ammonium molibdat, 1 mllarutan hidroquinon dan 2 mllarutan karbon sulfit

- Aduk dan biarkan selama Iebih kurang 2 menit

- Diletakkan tabung yang berisi sampel air disebelah kanan dan disebelah kiri diletakkan tabung yang berisi aquadest (blanko)

- Geser-geser comperator hingga diperoleh wama larutan yang diperiksa sarna dengan blanko


(20)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1. Hasil analisa fosfat pada air ketel uap

No Tanggal Pengambilan Data Hasil Pengamatan Standar

1 9/3/2009 60 mg/L 30 -50 mg/L

2 10/3/2009 55 mg/L 30 -50 mg/L

3 11/3/2009 60 mg/L 30 -50 mg/L

4 12/3/2009 70 mg/L 30 -50 mg/L

5 13 -03 -2009 30 mg/L 30 -50 mg/L

6 14 -03 -2009 30 mg/L 30-50 mg/L

7 15 -03 -2009 20 mg/L 30-50 mg/L

8 16 -03 -2009 30 mg/L 30 -50 mg/L

9 17 -03 -2009 10 mg/L 30-50 mg/L

10 18 -03 -2009 20 mg/L 30-50 mg/L


(21)

4.2 Pembahasan

Kandungan fosfat yang merupakan salah satu parameter yang perlu dianalisa pada ketel uap yang terdapat pada PT.Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang Medan perlu diamati karena mempengaruhi kinerja dari ketel uap dalam

menghasilkan uap panas. U ntuk proses pengolahan air dalam pembotolan, hal ini perlu diteliti karena kehadiran fosfat dapat mencegah timbulnya kerak dalam ketel sedangkan bila penggunaan fosfat tinggi dapat menaikkan TDS (total dissolved

solid). Dengan demikian kandungan fosfat diharapkan pada ketel uap

berada pada range 30 - 50 mglL. Temyata berdasarkan analisis lapangan selama 11 hari dijumpai kandungan pada ketel uap rata-rata sebesar 38,5 mglL (Tabel 1)


(22)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

1. Setelah dilakukan analisa pada air ketel uap di PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang Medan selama 10 hari diperoleh kadar fosfat dari air ketel uap rata-rata adalah 38,5 mg/L.

2. Penambahan fosfat pada aIr ketel uap bertujuan untuk mencegah timbulnya kerak pada ketel uap .

4.2.Saran

1. Dalam melakukan analisa terhadap sampel hendaknya tidak menggunakan satu alat instrumen saja seperti lovibond tetapi harns

ada alat lain sebagai pembanding demi lebih akuratnya data yang diperoleh.

2. Sebaiknya penambahan fosfat pada ketel uap tidak berlebih sehingga ketel uap dapat beroperasi terus dengan baik.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Anomina . lovibond. htlp:llwww.lovibond.com.au. Tanggal akses.ll Mei 2009. Anominb. (2008). Ketel uap. http://www.youtomo.com/cgi-hin/cms/pm.cgi.

Tanggal akses. 11 mei 2009 .

Anominc . (2006). Standart Operating Produce. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang Medan.

Bassett, J., Denney R.C., Jeffery, G.H., dan Mehdham, J. (1994). Buku Ajar Vogel

Kimia AnaUs Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Hal. 231.

Sutrisno,T., dan Suciastuti, E. (1994). Teknologi Penyediaan Ai Bersih.. Cetakan kedua. Jakarta: Penerhit PT. Rineka Cipta. Hal. 12-20.

Tresna S. (2000), Pencemaran Lingkungan. Cetakan kedua, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Hal. 96.


(24)

PROSES PENGOLAHAN AIR

PT SINAR SOSRO PABRIK DELI SERDANG

Sumur

Resorvoar

Sand Filter

Anion

Buffer III

Buiffer II

Buffer IV Buffer I

Carbon Filter

Softener

NaOCl


(25)

PROSES PEMBUATAN TEH CAIR PAHIT (TCP)

PT. SINAR SOSRO P ABRIK DELI SERDANG

Sumur

Resorvoar

Sand Filter

Softener

Buffer III

Plate Heat Exchanger (PHT)

Teh Kering


(26)

PROSES PEMBUATAN TEH CAIR MANIS (TCM)

PT. SINAR SOSRO P ABRIK DELI SERDANG

Plate Heat Exchanger (PHT)

Air Buffer III Teh Kering

Ekstrak Tank

Filtrox Filter

Mixing Tank

Bag Filter

Buffer Syrup Softener Cosmos Filter Dissolving Tank


(1)

4.2 Pembahasan

Kandungan fosfat yang merupakan salah satu parameter yang perlu dianalisa pada ketel uap yang terdapat pada PT.Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang Medan perlu diamati karena mempengaruhi kinerja dari ketel uap dalam

menghasilkan uap panas. U ntuk proses pengolahan air dalam pembotolan, hal ini perlu diteliti karena kehadiran fosfat dapat mencegah timbulnya kerak dalam ketel sedangkan bila penggunaan fosfat tinggi dapat menaikkan TDS (total dissolved

solid). Dengan demikian kandungan fosfat diharapkan pada ketel uap

berada pada range 30 - 50 mglL. Temyata berdasarkan analisis lapangan selama 11 hari dijumpai kandungan pada ketel uap rata-rata sebesar 38,5 mglL (Tabel 1)


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

1. Setelah dilakukan analisa pada air ketel uap di PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang Medan selama 10 hari diperoleh kadar fosfat dari air ketel uap rata-rata adalah 38,5 mg/L.

2. Penambahan fosfat pada aIr ketel uap bertujuan untuk mencegah timbulnya kerak pada ketel uap .

4.2.Saran

1. Dalam melakukan analisa terhadap sampel hendaknya tidak menggunakan satu alat instrumen saja seperti lovibond tetapi harns

ada alat lain sebagai pembanding demi lebih akuratnya data yang diperoleh.

2. Sebaiknya penambahan fosfat pada ketel uap tidak berlebih sehingga ketel uap dapat beroperasi terus dengan baik.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anomina . lovibond. htlp:llwww.lovibond.com.au. Tanggal akses.ll Mei 2009. Anominb. (2008). Ketel uap. http://www.youtomo.com/cgi-hin/cms/pm.cgi.

Tanggal akses. 11 mei 2009 .

Anominc . (2006). Standart Operating Produce. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang Medan.

Bassett, J., Denney R.C., Jeffery, G.H., dan Mehdham, J. (1994). Buku Ajar Vogel

Kimia AnaUs Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Hal. 231.

Sutrisno,T., dan Suciastuti, E. (1994). Teknologi Penyediaan Ai Bersih.. Cetakan kedua. Jakarta: Penerhit PT. Rineka Cipta. Hal. 12-20.

Tresna S. (2000), Pencemaran Lingkungan. Cetakan kedua, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Hal. 96.


(4)

PROSES PENGOLAHAN AIR

PT SINAR SOSRO PABRIK DELI SERDANG

Sumur

Resorvoar

Sand Filter

Anion

Buffer III

Buiffer II

Buffer IV Buffer I

Carbon Filter

Softener

NaOCl


(5)

PROSES PEMBUATAN TEH CAIR PAHIT (TCP)

PT. SINAR SOSRO P ABRIK DELI SERDANG

Sumur

Resorvoar

Sand Filter

Softener

Buffer III

Plate Heat Exchanger (PHT)

Teh Kering

Ekstrak Tank

Filtrox Filter


(6)

PROSES PEMBUATAN TEH CAIR MANIS (TCM)

PT. SINAR SOSRO P ABRIK DELI SERDANG

Plate Heat Exchanger (PHT)

Air Buffer III Teh Kering

Ekstrak Tank

Filtrox Filter

Mixing Tank

Bag Filter

Buffer Syrup Softener Cosmos Filter Dissolving Tank