BAB IV PENGGUNAAN RESISTANCE PRESSURE TRANSMITTER PADA
PENGONTROLAN SUPLAI UDARA INSTRUMEN DALAM PROSES SQUEEZING
IV.1 UMUM
Dalam proses pengolahan Crude Palm Oil CPO menjadi minyak goreng Sania oleh PT. Multimas Nabati Asahan terbagi atas 2 jenis tahap proses produksi,
yaitu : 1.
Proses Pemurnian Refinery Pada proses pemurnian refinery mutu minyak ditentukan dengan
penambahan bahan tambahan atau perbandingan bahan tambahan yang ditambahkan; mutu minyak CPO itu sendiri dan juga kesempurnaan proses
produksi. Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan
minyak goreng adalah: a.
Asam fospat Phosporit Acid H
3
PO
4
yang digunakan untuk mengikat gums pada CPO.
b. Bleaching Earth, yang digunakan sebagai bahan pemutih.
c. Steam yang digunakan sebagai bahan pemanas tambahan.
Hasil dari proses refinery adalah RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil dimana selanjutnya akan masuk dan akan di proses pada proses
fraksinasi.
2. Proses Pemisahan Fraksinasi
Pada proses fraksinasi, mutu minyak ditentukan dari kesempurnaan proses kristalisasi minyak dan filter press. Proses fraksinasi terdiri dari dua jenis yaitu
fraksinasi tunggal dan fraksinasi ganda. Pada PT.Multimas Nabati Asahan ini yang digunakan adalah proses fraksinasi ganda. Dari buah sawit diperolah minyak
mentah yang berwarna jingga kemerahan karena mengandung beta karotein. Minyak mentah ini terdiri dari dua fraksi yaitu fraksi cair olein dan fraksi padat
stearin. Proses Fraksinasi merupakan pemisah fraksi padat stearin dari fraksi cair olein. Pada prinsipnya pemisahan fraksi kelapa sawit adalah berdasarkan
titik lelehnya. Fraksi padat stearin yang terkandung dalam fraksi cair disebut solid fat content SFC sebesar 80 yang berasal dari hasil proses fraksinasi
ganda. Kandungan asam lemak tak jenuh minyak goreng sawit fraksinasi ganda lebih tinggi ketimbang fraksinasi tunggal. Hal ini kerap dikaitkan dengan keadaan
minyak lemak dalam tubuh.
IV.2 Bagian – bagian Filter Press
Filter press adalah alat yang digunakan untuk memisahkan hasil dari proses kristalisasi minyak menjadi dua bagian yaitu fraksi padat stearin dan
fraksi cair olein sehingga didapat minyak goreng yang siap untuk dipasarkan. Filter press yang digunakan adalah jenis FL 211 C.
Tabel 4.1 Data Teknik Mesin Press FL 211 C Item
Ukuran Total kapasitas
6,05 m
3
Total area filtrasi 414,95 m
3
Panjang plate tanpa filter cloth 6328 mm
Minimum press closing force -
Filtrasi 900 kN
Squeezing 1750 kN
Max. admissible closing force pada temperature 23 °C
2600 kN
Sumber : Manual book Membrane Filter Press FL 211 C
Tabel 4.2 Kondisi Operasi No Item
Ukuran 1.
Temperatur filtrasi 23
°C 2.
Tekanan filtrasi 3 bar
3. Temperatur pencucian
75 °C
4. Tekanan pencucian cairan
1 bar 5.
Tekanan squeezing 7 bar
6. Media pengepresan
Udara
Sumber : Manual handbook Membrane Filter Press FL 211 C
Adapun bagian – bagian dari filter press seperti ditunjukkan dalam gambar yang terdapat pada lampiran 1 adalah :
1. Membrane Plate
Membrane plate berfungsi untuk melakukan squeezing, dimana di dalamnya terdapat rubber yang berfungsi untuk melakukan penekanan
terhadap slury, sehingga yang akan tersisa berupa cakestearin diantara chamber dan membrane plate. Pada rubber pada tahapan squeezing diisi
udara kompresi untuk mengembangkan rubber tersebut sehingga dari pengembangan itu akan menekan slury.
FILTRATE AIR COMPRESSOR IN
RUBBER MEMBRANE MEMBRANE PLATE
SLURY IN
Gambar 4.1 Membrane plate
2. Rubber Membrane
Rubber merupakan bagian dari membrane plate, dimana berfungsi sebagai media untuk mendorong atau menekan slury agar fraksi cair
olein dapat melewati filter cloth, dimana membran ini mengembang karena diisi oleh udara kompresi.
3. Combination Recessed Plate chamber
Chamber merupakan bagian dari plate yang berfungsi untuk menahan membrane plate atau sebagai penahan dalam proses squeezing dari
membrane plate.
4. Filter Cloth
Filter cloth befungsi sebagai penyaring kristal di slury sehingga kristal yang terbentuk diminyak dapat terpisah, dimana pemisahnya arus ada
penekanan dari tekanan udara kompresi dari membrane plate. 5.
Bagian Hidraulik Unit hidraulik merupakan salah satu inti dari mesin press, karena mesin
press bergerak diatur oleh sistem hidraulik. Bagian – bagian dari hidraulik antara lain :
a. Main Piston
Main piston di mesin press ini memiliki dua piston yang befungsi untuk menutup atau mendorong plate ke head dan membuka plate ke end,
dimana tekanan maksimum adalah 2600 kN. b.
Side Hidraulik Side hidraulik di mesin press ini terletak disamping mesin press,
dimana jumlahnya ada 8 buah dan berfungsi untuk membantu menarik plate sewaktu mesin plate melakukan open plate.
c. Pompa dan motor pompa hidraulik
Pompa dan motor pompa hidraulik berfungsi untuk mentransfer minyak hidraulik ke silinder hidraulik, dimana kecepatan motor adalah 1500
rpm. d.
Box hidraulik Box hidraulik berfungsi untuk menampung minyak hidraulik.
e. Valve hidraulik
Valve hidraulik berfungsi untuk mengatur jumlah minyak hidraulik yang masuk ke silinder piston.
6. Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung mesin press antara lain : a.
Sight glass Sight glass adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengontrol atau
mengetahui kondisi dari minyak olein secara visual, apakah ada kristal yang ikut beserta oleinnya.
b. Pneumatic valve
Pneumatic valve berfungsi untuk mengontrol slury yang masuk. c.
Pressure Transmitter Pressure transmitter berfungsi untuk mengetahui tekanan yang sedang
berlangsung di mesin filter press seperti pada proses squeezing. d.
Pressure Gauge Pressure gauge merupakan alat yang berfungsi untuk mengetahui
tekanan yang sedang berlangsung, apakah itu tekanan slury yang masuk atau tekanan dari hidraulik.
e. Temperatur Indikator
Temperatur indikator merupakan alat yang befungsi untuk mengetahui temperatur minyak di mesin filter press, baik itu temperatur slury
masuk filter press maupun temperatur minyak selama proses dan temperatur slury keluar filter press.
IV.3 Proses Yang Terjadi di Mesin Filter Press