Tabel 2.1 Faktor Gage untuk Bahan yang Berbeda
Bahan Komposisi
Faktor gage K Koefisien tahanan-
temperatur C Mangan
Cu 84, Mn 12, Ni 4 0,3 sampai 0,47 ± 0,01
× 10
-3
Constantan Cu 60, Ni 40 2,0 sampai 2,1
± 0,03 × 10
-3
Nichrome Ni 80, Cr 20
2,1 sampai 2,3 1
× 10
-3
Nikel Murni
-12,1 6,7
× 10
-3
Alloy 479 Pt 92, Wo 8
4 sampai 6 0,24
× 10
-3
Silikon -100 sampai + 200
Sumber : Element of Electrical and Electronic Instrumentation, Kurt S. Lion, hal 48
II.3 Sistem Kontrol
Sistem kontrol telah memegang peranan peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem kontrol telah
menjadi bagian yang penting dan terpadu dari proses – proses dalam pabrik dan industri modern. Misalnya, kontrol otomatis dalam kontrol numerik dari mesin
alat-alat bantu di industri manufaktur. Selain itu sistem kontrol juga merupakan bagian yang penting dalam operasi industri seperti pengontrolan tekanan, suhu,
kelembaban, viskositas, dan arus dalam industri proses.
II.3.1 Pengertian Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen pendukung yang digunakan untuk mengukur nilai dari variabel sistem
yang dikontrol dan menerapkan variabel tersebut kedalam sistem untuk mengoreksi atau membatasi penyimpangan nilai yang diukur dari nilai yang
dikehendaki.
II.3.2 Pengertian Sistem Kontrol Otomatis
Sistem kontrol otomatis adalah sistem kontrol umpan balik dengan acuan masukan atau keluaran yang dikehendaki dapat konstan atau berubah secara
perlahan dengan berjalannya waktu dan tugas utamanya adalah menjaga keluaran sebenarnya berada pada nilai yang dikehendaki dengan adanya gangguan. Banyak
contoh sistem kontrol otomatis, beberapa diantaranya adalah pengaturan otomatis tegangan pada “plant” daya listrik ditengah – tengah adanya variasi beban daya
listrik dan kntrol otomatis tekanan, kekentalan dan suhu dari proses kimiawi.
II.3.3 Sistem Kontrol Rangkaian terbuka dan Rangkaian Tertutup
Sistem kontrol rangkaian terbuka open-loop control system merupakan sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol.
Dengan kata lain, sistem kontrol rangkaian terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Suatu contoh
sederhana adalah mesin cuci. Perendaman, pencucian dan pembilasan dalam mesin cuci dilakukan atas basis waktu. Mesin ini tidak mengukur sinyal keluaran
yaitu tingkat kebersihan kain. Setiap gangguan yang terjadi akan menimbulkan pengaruh yang tidak diinginkan pada outputnya, seperti terlihat pada gambar 2.16
dibawah ini. Input
Output Proses
Gambar 2.16 Diagram Blok Sistem Kontrol Rangkaian Terbuka Sistem kontrol rangkaian tertutup closed-loop control system merupakan
sistem pengendalian dimana besaran keluaran memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga besaran yang dikendalikan dapat dibandingkan terhadap harga
yang diinginkan melalui alat pencatat indikator atau rekorder. Perbedaan yang terjadi antara besaran yang dikendalikan dan penunjukkan pada alat pencatat
digunakan sebagai koreksi, seperti terlihat pada gambar 2.17 dibawah ini.
PROSES
UMPAN BALIK INPUT
OUTPUT
+ -
Gambar 2.17 Diagram Blok Sistem Kontrol Rangkaian Tertutup
Masing-masing dari sistem Kontrol baik itu loop terbuka maupun loop tertutup mempunyai kelebihan dan kelemahan yaitu :
Kelebihan sistem loop terbuka adalah : 1.
Konstruksinya sederhana dan perawatannya mudah. 2.
Lebih murah daripada sistem kontrol loop tertutup. 3.
Tidak ada persoalan kestabilan. 4.
Cocok digunakan jika keluaran sulit diukur atau secara ekonomi tidak layak. sebagai contoh, mengusahakan suatu peralatan untuk mengukur
kualitas keluaran pemanggang roti adalah cukup mahal. Kelemahan sistem kontrol loop terbuka adalah :
1. Gangguan dan perubahan kalibrasi akan menimbulkan kesalahan, sehingga
keluaran mungkin berbeda dengan yang diinginkan.
2. Untuk menjaga kualitas yang diperlukan pada keluaran diperlukan
kalibrasi ulang dari waktu ke waktu. 3.
Dapat digunakan pada sistem jika terdapat gangguan yang tidak dapat diramalkan dan atau perubahan yang tidak dapat diramal pada komponen
sistem. Sedangkan kelebihan sistem kontrol loop tertutup adalah :
1. Tidak memerlukan kalibrasi ulang dari waktu ke waktu.
2. Dapat digunakan untuk komponen-komponen yang relatif kurang teliti dan
murah untuk mendapatkan pengontrolan “plant” yang teliti. 3.
Dapat digunakan pada sistem jika terdapat gangguan yang tidak dapat diramalkan dan atau perubahan yang tidak dapat diramal pada komponen
sistem. Kelemahan sistem kontrol loop tertutup adalah :
1. Kestabilan selalu merupakan persoalan utama karena cenderung terjadi
kesalahan akibat koreksi berlebih yang dapat menimbulkan osilasi pada amplitudo konstan maupun berubah.
2. Harga lebih mahal daripada sistem kontrol loop terbuka.
II.4 Transmiter