Filter Press Ready Proses Pengisian Feeding Proses Squeezing

masuk filter press maupun temperatur minyak selama proses dan temperatur slury keluar filter press.

IV.3 Proses Yang Terjadi di Mesin Filter Press

Seperti yang dijelaskan diatas, Filter press adalah alat yang digunakan untuk memisahkan hasil dari proses kristalisasi minyak menjadi dua bagian yaitu fraksi padat stearin dan fraksi cair olein sehingga di dapat minyak goreng yang siap untuk dipasarkan, dapat dilihat pada lampiran 2 yaitu gambar Piping and Instrument Diagram PID. Dan juga urutan proses Flow Chart Process pada Lampiran 3.

IV.3.1 Filter Press Ready

Pada keadaan ini, mesin filter press siap untuk memulai proses filtrasi, dan filter press mulai menutup untuk memulai proses filtrasi.

IV.3.2 Proses Pengisian Feeding

Pada proses feeding pengisiian, minyak yang akan masuk kedalam mesin filter press berasal dari proses kristalisasi dari crystallizer. V1 dibuka sehingga terbukalah jalur pengisiian, kemudian diaktifkan pompa P1 sebanyak 20 ton dengan tekanan sebesar 2 bar dibaca oleh pressure transmitter PT1. Setelah pengisian sudah mencapai 20 ton, dengan otomatis V1 akan ditutup dan P1 akan tidak aktif.

IV.3.3 Proses Squeezing

Setelah selesainya proses feeding, selanjutnya dilakukanlah proses squeezing, yaitu proses pemisahanpenyaringan minyak kristalisasi dengan menggunakan udara dari kompresor, sehingga didapat dua fraksi yaitu fraksi cair olein dan fraksi padat stearin, caranya dilakukan dengan menurunkan suhu minyak menjadi 20 °C. Setelah minyak dipompakan masuk ke dalam mesin filter press, maka proses squeezing akan dimulai. Minyak RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil akan dipress atau disaring dengan memberikan tekanan udara sebesar 5 bar dan tekanan dari lengan hidrolik sebesar 120 bar yang akan naik secara bertahap sesuai dengan settingan dari mesin filter press. Minyak yang disaring akan terpisah menjadi dua fraksi yaitu fraksi padat stearin dan fraksi cair olein. Fraksi cair olein yang tersaring akan mengalir melalui selang yang ada di mesin filter press untuk selanjutnya akan dialirkan ke tanki olein olein tank yang ada diunit pengemasan minyak, dan fraksi padat stearin akan ditampung di melting tank dan dipompakan ke tanki stearin stearin tank. Fraksi cair yang didapat adalah minyak goreng Sania yang siap untuk dipasarkan. Fraksi padat yang terkandung dalam fraksi cair itu dikenal sebagai solid fat content SFC sebesar 80. Pada proses squeezing tekanan udara yang diberikan adalah sebesar 5 bar yang diukur oleh pressure transmitter yang dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini. Compressor PLC PT PMP 41 Control Valve Automatic Valve Gambar 4.2 Blok Diagram Pressure transmitter PMP 41 untuk Pengaturan Tekanan Udara Resistance Pressure Transmitter memegang peranan penting dalam proses squeezing. Karena alat inilah yang membaca berapa besarnya tekanan yang diberikan oleh kompresor diruang kontrol. Jika tekanan yang diberikan tidak sesuai maka akan berpengaruh terhadap kualitas minyak yang dihasilkan. Pada proses squeezing, compressor air yang menghasilkan udara dengan tekanan 7 bar, digunakan untuk memberikan suplai udara ke dalam mesin filter press, yang tekanan udaranya diatur oleh air regulator sebesar 5 bar. Tekanan udara ini berfungsi untuk menekan masuknya minyak kedalam filter cloth, sehingga selanjutnya minyak dapat di press disaring oleh mesin filter press. V3 dan V4 ditutup, V2 dibuka sehingga terbukalah jalur masuk udara instrumen kedalam filter cloth. Selanjutnya kompresor diaktifkan, dan dilakukanlah pengawasan dan pengaturan besar kecilnyanya tekanan udara yang mengalir dengan melihat pada informasi yang dikirimkan ke ruang kontrol dari pembacaan Pressure transmitter PT2. Besar kecilnya tekanan yang dikeluarkan dihasilkan dari hubungan antara Pressure transmitter PT2 dengan Control valve. PLC CV PT PMP 41 + - I mA I mA bar Input Output Gambar 4.3 Blok Diagram Pengontrolan Tekanan Suplai Udara Control valve digunakan untuk mengatur bukaan besar kecilnya jumlah tekanan udara yang mengalir. Besarnya tekanan udara yang dibutuhkan pada proses squeezing ini berkisar antara 1-5 bar. Prinsip kerja Control Valve Gambar 4.4. adalah sebagai berikut : 1. Suplai udara yang dihasilkan oleh air regulator dan akan dikirimkan ke konverter yang terdapat pada CV adalah 1-5 bar. Konverter belum bekerja selama belum mendapat perintah dari PLC berupa arus yang diberi antara 4 – 20 mA. 2. Apabila PLC memberi sinyal sebesar 12 mA maka konverter akan bekerja, dan memberikan suplai angin kepada control valve sebesar 2,5 bar yakni setengah dari 5 bar maka control valve akan membuka 50 . 3. Jadi besar bukaan control valve tergantung besar arus yang diberikan oleh PLC Programmable Logic Controller. Gambar 4.4. Prinsip Kerja Control Valve Tahap-tahap pengaturan besar kecilnya tekanan udara instrumen harus disesuaikan dengan pengaturan yang ada, dan dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Pengaturan Filter Press FL 211 C Langkah-langkah pengaturan Waktu pengaturan det Pengaturan tekanan bar Filtrasi - 1,0 Squeezing 1 90 2,4 Squeezing 2 100 3,0 Squeezing 3 100 3,8 Squeezing 4 120 4,0 Squeezing 5 400 5,0 Filtrate blowing 250 4,0 Core blow 150 4,0 Sumber : Manual book Membrane Filter Press FL 211C Dari tabel diatas dapat dilihat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyaringan adalah ±15 menit, semakin lama waktunya tekanan udara instrumen yang dibutuhkan semakin besar. Pada proses penyaringan ini filter press yang terdiri dari beberapa filter cloth di tekan oleh lengan-lengan hidrolik sampai titik jaraktekanan maksimal penekanan yaitu 300 bar. Proses squeezing hasilnya sangat bergantung dari bentuk diafragma, jenis filter press yang digunakan dan hasil dari proses fraksinasi sehingga didapat minyak goreng dengan kualitas yang tinggikadar lemak tak jenuh rendah menurut standar kesehatan.

IV.3.4 Proses Filtrate Blowing