dihasilkan kedudukan dimana perubahan jarak antara kedua ferrite akan sebanding dengan perubahan variabel proses yang dirasakan detektor.
II.5 Katup Kendali Control valve
Katup kendali adalah jenis final control element yang paling umum digunakan untuk pengendalian proses, sehingga orang cenderung mengartikan
final control element sebagai katup kendali. Katup kendali berfungsi untuk mengatur aliran fluida sehingga dapat ditentukan sesuai dengan yang dikehendaki
oleh kontroler. Sebuah katup kendali terdiri atas dua bagian yaitu actuator dan valve,
seperti terlihat pada gambar 2.20 dibawah ini.
Gambar 2.20 Konstruksi Katup Kendali
Bagian aktuator adalah bagian yang bergerak untuk membuka atau menutup valve. Jenis yang banyak digunakan adalah pneumatic operated
actuator. “Spring and diaphragm” pneumatic actuator yang banyak digunakan
oleh karena kemampuan dan bentuknya yang sederhana.
Bagian valve adalah komponen mekanis yang menentukan besarnya aliran yang masuk ke proses. Dalam kesatuannya sebagai unit control valve, actuator
dan valve harus melakukan tugas koreksi berdasarkan sinyal manipulated variabel yang keluar dari kontroler.
BAB III RESISTANCE PRESSURE TRANSMITTER
Resistance Pressurre transmitter adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu tekanan. Resistance Pressure Transmitter
disini menggunakan strain-gage sebagai elemen untuk mengukur tekanan dengan metoda tahanan listrik dan mengubah tekanan tersebut menjadi tahanan. Dengan
menggunakan elemen sensitif dari perpaduan tembaga-nikel, nikel-chrome, nikel- besi, platina tungsten, selain itu dapat juga terbuat dari bahan semikonduktor yang
berfungsi sebagai tahanan yang memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing tekanan yang diberikan didalam batas suhunya yang berbeda-beda
terhadap masing-masing bahan. Misalnya perpaduan tembaga nikel yang dapat digunakan untuk perubahan level tekananregangan tidak melebihi ±1500µcm
dalam batas suhu 10 °C sampai 200°C. Resistance Pressure Transmitter
merupakan sensor pasif, karena sensor ini membutuhkan energi dari luar. Resistance Pressure Transmitter yang digunakan adalah Cerabar M PMP 41
yang merupakan produk dari Endress and Hauser dan merupakan tipe yang paling populer yang digunakan di industri. Pada Resistance Pressure Transmitter
Cerabar M PMP 41 elemen perasa yang digunakan adalah strain-gage jenis metal diafragma yang terbuat dari bahan Constantan, yang mempunyai batas temperatur
kerja antara 10 °C sampai 200°C.
III.1 Bentuk dan Konstruksi Resistance Pressure Transmitter
Pada gambar 3.1 dan 3.2 dibawah dapat dilihat bentuk fisik dan konstruksi dari Resistance Pressure Transmitter tipe Cerabar M PMP 41. Dari konstruksi
Resistance Pressure Transmittter tersebut dapat dilihat pada bagian perasasensor metal diafragma diisolasi oleh lapisan silikon.
Gambar 3.1 Resistance Pressure Transmitter Cerabar M PMP 41
Gambar 3.2 Konstruksi Resistance Pressure Transmitter Cerabar M PMP 41
Keuntungan dari penggunaan Resistance Pressure Transmitter tipe Cerabar M PMP 41 adalah
1. Dapat digunakan untuk mengukur tekanan sampai 400 bar 6000 psi.
2. Mempunyai kestabilan yang bagus dalam penggunaan untuk jangka waktu
yang lama. 3.
Mempunyai ketahanan yang bagus jika diberikan beban yang berlebihan dari maksimal 4 kali nilai tekanan nominal maksimal 600 bar 9000 psi.
4. Mempunyai kemampuan pengukuran yang komplek termasuk untuk
pengukuran dengan tekanan yang sangat kecil.
III.2 Prinsip Kerja Resistance Pressure transmitter
Prinsip kerja dari Resistance Pressure Transmitter ini didasarkan atas perubahan tahanan yang kemudian akan menghasilkan keluaran berupa tegangan
yang menggunakan prinsip dasar dari rangkaian jembatan wheatstone. Disini elemen perasa yang digunakan adalah strain-gage jenis metal diafragma yang
terbuat bahan Constantan berbentuk kawat tahanan berdiameter tipis dan mempunyai empat lengan yang berfungsi sebagai jembatan wheatstone yang akan
mengeluarkan tegangan sebesar 1 – 5 mV jika strain-gage mengalami regangan atau tekanan pada elemen perasanya. Tetapi tegangan keluaran tersebut
dikonversikan menjadi standard sinyal yang diperlukan untuk pembacaan alat yaitu berupa arus sebesar 4 – 20 mA.
Sebuah jembatan wheatstone yang seimbang adalah rangkaian listrik dengan empat cabang masing-masing dengan satu resistor. Resistor atau strain-
gage diikatkan dengan elemen perasa polysilikon. Resisitor pada empat cabang
dari rangkaian ditunjukkan dalam gambar 3.3.a dibawah ini yang disertakan dan berfungsi seperti sebagai resistor variabel dalam rangkaian listrik. Dalam keadaan
nol belum diberikan tekanan, jembatan wheatstone berada dalam keadaan seimbang, dan output tegangannya adalah nol. Bila tekanan diberikan pada
elemen perasa, maka jembatan menjadi tidak seimbang, ini berarti akan mengubah nilai tahanan dari nol positif menjadi negatif dan jembatan menjadi tidak
seimbang dan menghasilkan tegangan keluaran seperti ditunjukkan pada gambar 3.3.b dibawah.
a. b.
c.
Gambar 3.3 Elemen Pengukuran Tahanan a Konstruksi Resistance Pressure Transmitter b Rangkaian Konstruksi Resistance Pressure Transmitter
c Bagan Prinsip Kerja Reistance Pressure Transmitter
Secara tipikal, instrumen tekanan menggunakan logam diafragma dalam kontak dengan cairan yang diukur. Cairan yang digunakan pada umumnya adalah
silikon yang digunakan sebagai media untuk mentransfer defleksi dari diafragma ke rangkaian resistif polysilikon. Bila perubahan tekanan terjadi, diafragma akan
mendefleksi ke arah dalam dan gaya diberikan kesubstrat silikon. Makin besar tekanan yang diberikan ke diafragma, maka akan makin besar defleksi yang
terjadi dan gaya yang diberikan ke silikon yang akan mengenai elemen perasa dari jembatan wheatstone juga akan semakin besar. Jumlah regangan dari rangkaian
resistor ini dan perubahan-perubahan dalam tahanan listriknya mengakibatkan jembatan wheatstone menjadi tidak seimbang. Tegangan yang dihasilkan
sebanding dengan defleksi dari diafragma dan besarnya tekanan akan diaplikasikan ke alat instrumen. Oleh rangkaian elektronik yang terdapat dalam
transmiter, tegangan yang sangat kecil ini dikonversikan menjadi sinyal arus yang sebanding yang mengindikasikan tekanan proses yang diberikan.
Strain-gage tahanan juga dapat digunakan untuk mengukur tekanan yang sangat besar, dan juga dapat digunakan untuk perubahan suhu pada temperatur
yang tinggi
III.3 Trouble Shooting
Pada table 3.1 dibawah ini adalah kerusakan yang mungkin terjadi pada Resistance Pressure Transmitter tipe Cerabar M PMP 41 dan cara
penanggulangannya.
Tabel 3.1 Kerusakan dan Penanggulangan untuk Resistance Pressure Transmitter
Gangguan
Waktu Kejadian
Penyebab Kerusakan Penanggulangan
Start-up Beroperasi
Indikasi tekananan
positif yang berlebihan
- +
• Hubungan terbuka pada
rangkaian elemen tahanan
• Pengatur mati dari
penerima ketika batas terendah, dan elemen
tahanan atau sambungan konduktor penghantar
terbuka, atau blok terminal tidak berlanjut
• Periksa hubungan terbuka
dengan ohm meter, dan gantikan atau sambung
kembali teminalnya
Indikasi tekanan tidak
berubah ketika terjadinya
perubahan tekanan
- +
• Kerusakan pada receiver
• Periksa, dan perbaiki atau
diganti
Indikasi sensor error
- +
• Tekanan terlalu rendah
atau terlalu tinggi sehingga tidak dapat
dibaca di ruang kontrol •
Kabel elektronik yang terhubung ke sensor
terbakar •
Kabel diganti •
Sensor di non aktifkan dan diganti
Indikasi nilai tidak stabil
- +
• Terjadi hubung singkat
pada pada terminal input atau simpangan
pergantian dari receiver •
Periksa hubungan terbuka dengan ohm meter, dan
gantikan atau sambung kembali teminalnya
• Periksa, dan perbaiki atau
diganti
- •
Terjadi hubung singkat di dalam rangkaian
utama •
Terjadi kerusakan pada receiver
• Setelah di periksa, ubah
metode grounding atau pelindung
Indikasi nilai tidak normal
- •
Kesalahan tahanan pada rangkaian elemen
tahanan •
Kesalahan instalasi dari Pressure Transmitter
• Tipe dari receiver atau
pengaturan batasan suhu salah
• Diganti
• Periksa posisi instalasi,
metode instalasi, dan dipasang ulang
Indikasi rangkaian
elektronik error pada saat
tampilan maksimum
+ +
• Terjadi hubung singkat
didalam rangkaian •
Tampilan di reset dan sensor di kalibrasi ulang
• Peralatan elektronik dinon
aktifkan dan peralatan elektronik diganti
III.4 Pemeliharaan Maintenance
Pemeliharaan sangatlah penting untuk keselamatan dan menjaga keakurasian pengukuran temperatur dan juga pengontrolanpengaturan. Walaupun
metode pemeliharaan berbeda-beda tergantung pada pengoperasian, maka disarankan untuk mengikuti cara berikut ini :
a. Cara pengaturan pemeliharaan dalam bekerja.
b. Pemberian tambahan pengetahuan dan training kepada para pekerja.
c. Keamanan dari para pekerja.
d. Standarisasi dari pemeliharaan.
e. Ketelitian pengontrol dari pemeriksaan peralatan.
f. Persiapan dan manajemen dari data pemeliharaan.
Pemeliharaan dan inspeksi dari pemakaian sensor tekanan sangat bergantung pada cara penginstalasian dan maksud penggunaannya, mereka tidak
bisa ditanggani secara sama. Metode umum berikut dapat dijadikan masukan :
a. Pemeriksaan dan pemeliharaan harian