Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
6. Membakar jerami dari pertanaman – pertanaman yang sakit untuk
mengurangi sumber infeksi. 7.
Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat untuk mengurangi kelembaban.
Semangun, 1993 .
Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Epidemi Penyakit Tumbuhan
a. Inang harus dalam fase rentan
Epidemi terutama terjadi karena jamur yang sporanya dapat dipencarkan
oleh angin pada jarak yang cukup jauh. b.
Populasi patogen harus dalam tingkat tertentu dan patogen harus virulen
Epidemi hanya akan dapat terjadi jika terdapat tumbuhan yang rentan yang terjadi secara meluas. Ini dapat terjadi karena perubahan cara bertanam atau
karena dikembangkannya kultivar yang baru
c. Kondisi lingkungan harus sesuai untuk reproduksi, penyebaran dan infeksi
patogen, terutama faktor lingkungan berupa temperatur, kelembaban, pH, angin Sinaga, 2004.
P. oryzae juga dikenal dengan nama penyakit Blas, dianggap penyakit padi yang terpenting, sebab daerah pancarannya sangat luas dan kerusakan yang dapat
ditimbulkan juga sangat hebat. Di indonesia penyakit tersebut terutama menjadi masalah pada padi gogo. Namun akhir – akhir ini penyakit itu jaga telah menyerang
padi sawah. Serangan blas leher dapat mencapai 90 dan berakibat kehampaan. Suhu optimum untuk infeksi sekitar 25 – 28
O
C yang disertai dengan titik – titik
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
embun. Kelembaban diatas 90 akan sangat membantu perkembangan patogen ini. Pemencaran konidia terjadi dengan perantaraan hembusan angin, air hujan,
jerami dan gabah yang terinfeksi. Pupuk N kimia yang berlebihan meningkatkan intensitas serangan Oka, 1993 .
Laju infeksi perkembangan penyakit dapat dihitung dengan menggunakan rumus Van der Plank 1968 :
Xo Xt
t r
log 3
, 2
=
Dimana; r = Laju infeksi
2,3 = Bilangan hasil konversi logaritma alami ke logaritma biasa Ln X = 2,3 Log X
t = Waktu selang pengamatan
Xt = Proporsi daun sakit pada waktu t Xo = Proporsi daun sakit pada awal pengamatan
Susanto dkk, 1995
Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Perkembangan Epidemi
Kelembaban
Kelembaban diatas 84 , yang terjadi baik dalam bentuk hujan, embun atau kelembaban relatif yang tinggi, merupakan faktor yang sangat membantu
perkembangan penyakit yang disebabkan oleh jamur Agrios, 1993 .
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
Suhu
Epidemi sering terjadi pada suhu 32 C atau suhu 17
C dibandingkan dengan suhu yang optimum untuk pertumbuhan tanaman karena pada suhu
optimum ini tingkat ketahanan horizontal pada tanaman akan berkurang. Pada tingkat tertentu, suhu mungkin mengurangi atau menghilangkan ketahanan vertikal
tanaman inang. Tanaman yang tumbuh pada suhu semacam ini menjadi stress dan mudah terserang patogen. Akan tetapi, pengaruh yang paling umum suhu terhadap
epidemi yaitu pengaruhnya terhadap patogen selama stadia patogenesis yang berbeda, seperti pada perkecambahan spora atau penetasan telur, penetrasi inang,
pertumbuhan atau
reproduksi patogen,
invasi inang
dan sporulasi.
Abadi, 2002 .
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di lahan persawahan masyarakat Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan dengan ketinggian
± 28 m diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2007 samapai Februari 2008.
Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah benih varietas IR 64, Ciherang, Cisanggarung, pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCL, Gliserin
Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, garu, meteran, kalkulator dan alat tulis, Deck glass, tiang, haemocytometer, mikroskop,
timbangan, sabit, Hygrometer, tali plastik, papan nama..
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan RAK faktorial dengan 2 faktor yaitu:
Faktor I Varietas Padi. V1
: IR 64
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
V2 : Ciherang
V3 : Cisanggarung
Factor II Jarak Tanam A1
: 15 cm x 15 cm A2
: 25 x 25 cm A3
: 35 x 35 cm Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan
Jumlah ulang : t-1 r-115
9 – 1 r-1 15 8 r-8 15
8 r 23 r 2,87
Jumlah ulangan = 3 Jumlah unit percobaan = 27 Plot
Adapun kombinasi perlakukan sbb : A1V1 A2V1 A3V1
A1V2 A2V2 A3V2 A1V3 A2V3 A3V3
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus Area Under Diseases Progress Curva
AUDPC =
i i
n i
i i
t t
Y Y
−
+
+ −
+
∑
1 1
1
2
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
n = Pengamatan akhir Yi = Intensitas penyakit pada pengamatan ke-i
t = Waktu pengamatan
Sinaga, 2004 Dan juga dengan sidik ragam berdasarkan model linier, sebagai berikut :
Y ijk = µ + ρI + βk +αβjk + ∑ijk
Y
ij : hasil pengamatan pada perlakuan pada taraf ke-j dengan beberapa varietas ke-i
µ : nilai tengah sebenarnya
ρ1 : pengaruh blok ke-I
βk : pengaruh beberapa varietas pada taraf ke-k
αβ
jk :
pengaruh interaksi pada taraf ke-j dan taraf ke-k ∑
ijk :
pengaruh galat pada unit percobaan.
Pelaksanaan Penelitian
Penyemaian benih
Tanah untuk media semai dibersihkan,diratakan dan dibuat bedengan dengan ketinggian 10 cm dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m sebanyak 3 bedengan
untuk penyemaian 3 varietas padi. Ditaburkan pupuk urea sebanyak 2 kg dan TSP 200 gram untuk seluruh bedengan tersebut. Sebelum penyemaian benih, benih
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
dimasukkkan kedalam goni dan direndam selama 48 jam , setelah 2 hari benih ditaburkan secara merata diatas bedengan.
Pengolahan Tanah
Pembersihan Sebelum tanah sawah dibajak harus dibersihkan lebih dahulu dari jerami
atau rumput yang ada. Dikumpulkan disuatu tempat dan dibakar atau dijadikan kompos.
Pembajakan Pembajakan dengan jetor sebanyak 2 kali , yang pertama pembajakan kasar
dan setelah seminggu kemudian dilakukan pembajakan halus dengan kedalaman 12 – 20 cm.
Penggaruan Penggaruan dilakukan berulang – ulang sehingga lahan benar – benar
bersih dari sisa jerami.
Penanaman
Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25 – 30 hari, berdaun 5 – 7 helai. Bibit yang digunakan adalah bibit yang sehat, tingginya
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
± 25 cm, batangnya besar dan kuat, bebas dari serangan hama dan penyakit dan tingginya seragam. Pencabutan bibit dilakukan pada pagi hari. Bibit diikat untuk
mempermudah pengangkutan. Penanaman dilakukan dengan berjalan mundur, tangan kiri memegang bibit dan tangan kanan menanam, tiap lubang ditanam 2
atau 3 batang bibit dengan kedalaman ± 3 cm atau 4 cm. Penanaman tegak lurus.
Pemupukan
Pemupukan tanaman
dilakukan pada
saat tanaman
berumur 2 , 5 dan 7 minggu setelah masa tanam mst dengan kebutuhan untuk seluruh
tanaman adalah : 1.
Urea 2 kg 200 m
2
TSP 2 Kg200 m
2
KCL 1 kg200 m
2
2. Urea 2 kg 200 m
2
TSP 1 kg200 m
2
KCL ½ kg 200 m
2
3. Urea 2 kg 200 m
2
Pemupukan dengan cara menebarkan keseluruh tanaman secara merata.
Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan pada pagisore hari bila ada tanaman yang mati atau rusak. Penyulaman dilakukan hingga tanaman berumur 10 hari setelah tanam
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
dilapangan. Tanaman disiangi dari gulma setiap minggunya dan sebelum dilakukan pemupukan.
Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan setelah 100 hari pada tingkat pemasakan 95 bulir sudah menguning, bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah
hijau, kadar air gabah 21-26 . Seluruh bagian tanaman sudah berwarna kuning. Batang mulai mengering. Gabah yang diambil sudah sulit pecah apabila dipecah
dengan kuku. Dikeringkan sawah seminggu sebelum panen, dipotong dengan sabit dan dipanen dengan mesin. Setelah itu padi dikeringkan dibawah terik
matahari.
Parameter Pengamatan
Pengamatan Jumlah Spora.
Pengamatan jumlah spora dilakukan dengan menggunakan objec glass yang telah dilapisi vaselin dan diletakkan diatas tiang yang telah dibuat setinggi
1,2 m dari tanah. Objec glass diletakkan diatas tiang pada sore hari dan diambil pada pagi hari, kemudian diamati jumlah spora yang ada pada objec glass dengan
menggunakan haemocytometer dan dihitung laju infeksi menggunakan rumus :
Xo Xt
t r
log 3
, 2
=
Dimana;
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
r = Laju infeksi 2,3 = Bilangan hasil konversi logaritma alami ke logaritma biasa
Ln X = 2,3 Log X t
= Waktu selang pengamatan Xt = Proporsi daun sakit pada waktu t
Xo = Proporsi daun sakit pada awal pengamatan Susanto dkk, 1995
Pengamatan jumlah spora dilakukan sebanyak 4 kali, 2 kali selama masa vegetatif Umur 7 dan 21 hari setelah tanam dan 2 kali selama masa generatif
Umur 65 dan 90 hari setelah tanam. Dengan jumlah objec glass yang digunakan pada setiap pengamatan jumlah spora sebanyak 2 objec glass yang dilakukan
dilahan persawahan.
Intensitas Serangan Penyakit P. oryzae
Pengamatan intensitas serangan dilakukan pada saat tanaman terinfeksi pertama kali dilapangan dan diamati setiap 1 minggu sekali. Pengamatan
dilakukan sebanyak 12 kali pengamatan. Intensitas serangan penyakit dapat dilakukan dengan rumus :
Rumus: I =
100 x
NxZ nxv
∑
Keterangan : I
: Intensitas serangan penyakit
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
n : Jumlah daun tanaman yang terserang
V : Nilai skala yang terserang
N : Jumlah seluruh daun yang diamati
Z : Skala tertinggi dari kategori skala serangan
Katagori skala serangan pada daun : Skala
Katagori serangan keterangan
1 1 – 5 Serangan dari luas daun
Tahan 3
5 – 11 Serangan dari luas daun Ringan
5 11 -
≤ 25 Serangan dari luas daun Sedang
7 25 -
≤ 75 Serangan dari luas daun Berat
9 75 – 100 Serangan dari luas daun
Puso
Katagori skala serangan pada Malai: Skala
Katagori serangan 1
5 Serangan dari leher malai
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
3 5 -10 Serangan dari leher malai
5 11 -
≤ 25 Serangan dari leher malai 7
25 - ≤ 75 Serangan dari leher malai
9 75 – 100 Serangan mengenai seluruh
malai Anonim, 2005
Produksi
Pengamatan produksi tanaman dilakukan pada saat panen. Hal ini dilakukan dengan menghitung produksi masing – masing plot perlakuan kgplot lalu
hasilnya dikonversikan kedalam satuan tonha dengan menggunakan persamaan :
Y =
Kg Kg
X X
m L
m 1000
000 .
10
2 2
Keterangan : Y : Produksi tonha
X : Produksi dalam satu plot kg L : Luas Plot m
2
Anonim, 2005 Data kelembababan diperoleh dari stasiun metereologi setempat berupa
curah hujan rata – rata perhari, curah hujan rata – rata perhari, suhu rata – rata, minimum dan maksimum, RH rata – rata perhari, minimum 07.00 WIB dan
maksimum jam 12.00 WIB Sudjadi, 1983
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian Epidemi penyakit P. oryzae Cav. pada beberapa varietas padi sawah O. sativa L. dengan jarak tanam berbeda dilapangan
sebagai berikut : 1. Pengamatan Jumlah Spora
Pengamatan jumlah spora yang dilakukan selama penelitian menggunakan object glass yang diolesi gliserin maupun vaselin yang diletakkan diatas tiang
setinggi 1,2 m dari tanah yang diamati dengan menggunakan haemocytometer
Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas pyricularia oryzae cav. Pada Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza Sativa L Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.
USU Repository © 2009
tidak ditemukan kemungkinan karena pengaruh cuaca selama penelitian yang sering hujan.
Laju perkembangan penyakit yang diamati dari minggu 6 minggu setelah tanam sampai 13 minggu setelah tanam pengambilan data dapat dilihat pada
lampiran 6
2. Intensitas Serangan P. oryzae Pada Daun Padi