BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 245 orang. Sampel berasal dari SMPN 10 dan SMP swasta Nurul Hasanah di kecamatan Medan Baru dan SMPN 28 dan
MTs Al-Wasliyah di kecamatan Medan Johor. Berdasarkan jenis kelamin, subjek penelitian ini terdiri atas 109 anak laki-laki 44,5 dan 136 anak perempuan
55,5. Berdasarkan usia subjek penelitian, pada kelompok usia 11 tahun terdapat sebanyak 2 anak 0,8, usia 12 tahun sebanyak 36 anak 14,7, usia 13 tahun
sebanyak 68 anak 27,8, usia 14 tahun sebanyak 86 anak 35,1, usia 15 tahun sebanyak 50 anak 20,4, serta usia 16 tahun sebanyak 3 anak 1,2 Tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Karakteristik responden di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Karakteristik Responden
Jumlah n Persentase
Jenis kelamin Laki-laki
Perempuan 109
136 44,5
55,5 Usia
11 tahun 12 tahun
13 tahun 14 tahun
15 tahun 16 tahun
2 36
68 86
50
3 0,8
14,7 27,8
35,1 20,4
1,2
Total 245
100
Universitas Sumatera Utara
Prevalensi anak yang mengalami trauma gigi permanen anterior di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor adalah 15,9 39 orang. Laki-laki 53,84 21 orang
dari 39 anak yang terkena trauma dan perempuan 46,16 18 orang dari 39 anak yang terkena trauma.
Tabel 3. Distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior pada anak SMP berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Jenis Kelamin
Jumlah Sampel
Persentase Terkena
Trauma Persentase
Laki-laki 109
44,5 21
53,84 Perempuan
136 55,5
18 46,16
Total 245
100 39
100
4.2 Klasifikasi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Kecamatan Medan baru dan Medan Johor
Berdasarkan klasifikasi trauma gigi yang dialami dari 39 orang anak di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor didapat, fraktur enamel 61,9 26 kasus,
fraktur enamel-dentin 21,4 9 kasus, fraktur mahkota kompleks 7,1 3 kasus, konkusi 4,8 2 kasus, subluksasi 2,4 1 kasus, dan avulsi 2,4 1 kasus Tabel
4.
Tabel 4. Distribusi trauma gigi permanen anterior pada anak SMP berdasarkan klasifikasi trauma di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Klasifikasi Trauma Frekuensi Kasus n
Persentase
Fraktur enamel Fraktur enamel-dentin
Fraktur mahkota kompleks Konkusi
Subluksasi Avulsi
26 9
3 2
1 1
61,9 21,4
7,1 4,8
2,4 2,4
42 100
Universitas Sumatera Utara
4.3 Elemen Gigi yang Terkena Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak SMP di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Berdasarkan elemen gigi yang terkena trauma gigi dari 39 orang anak didapat, gigi insisivus sentralis kanan atas 47,6 20 kasus, gigi insisivus lateralis kanan atas
sebanyak 4,7 2 kasus, kaninus kanan atas sebanyak 2,4 1 kasus, insisivus sentralis kiri atas 26,2 11 kasus, insisivus lateralis kiri atas 2,4 1 kasus,
kaninus kiri atas sebanyak 2,4 1 kasus, gigi insisivus sentralis kanan bawah 2,4 1 kasus, gigi kaninus kanan bawah 2,4 1 kasus, insisivus sentralis kiri bawah
4,7 2 kasus, insisivus lateralis kiri bawah 2,4 1 kasus, kaninus kiri bawah 2,4 1 kasus Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi trauma gigi permanen anterior pada anak SMP berdasarkan elemen gigi di Kecamatan Medan baru dan Medan Johor
Elemen gigi Frekuensi Kasus n
Persentase
Insisivus sentralis kanan atas Insisivus lateralis kanan atas
kaninus kanan atas Insisivus sentralis kiri atas
Insisivus lateralis kiri atas Kaninus kiri atas
Insisivus sentralis kiri bawah Insisivus lateralis kiri bawah
Kaninus kiri bawah Insisivus sentralis kanan bawah
Kaninus kanan bawah 20
2 1
11 1
1 2
1 1
1 1
47,6 4,7
2,4 26,2
2,4 2,4
4,7 2,4
2,4 2,4
2,4
42 100
Trauma gigi permanen anterior berdasarkan usia trauma yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 39 orang anak yang mengalami trauma gigi
permanen anterior, didapat anak usia 10-12 tahun 74,4 29 orang dan usia 13-15 tahun 25,6 10 orang Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi kasus trauma gigi pada anak SMP berdasarkan usia kejadian trauma di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Karakteristik Frekuensi Kasus n
Persentase Kasus
Usia Kejadian Trauma 10
– 12 tahun 13
– 15 tahun 29
10 74,4
25,6
Total 39
100
4.4 Etiologi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak SMP di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor