Tabel 6. Distribusi kasus trauma gigi pada anak SMP berdasarkan usia kejadian trauma di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Karakteristik Frekuensi Kasus n
Persentase Kasus
Usia Kejadian Trauma 10
– 12 tahun 13
– 15 tahun 29
10 74,4
25,6
Total 39
100
4.4 Etiologi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak SMP di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Berdasarkan etiologi trauma gigi dari 39 orang anak yang mengalami trauma gigi permanen anterior disebabkan jatuh 46,2 18 kasus, kecelakaan olahraga
25,6 10 kasus, kecelakaan bermotor 10,3 4 kasus, kekerasan fisik 5,1 2 kasus dan lain-lain yaitu terkena lemparan 10,2 4 kasus dan menggigit pensil
2,6 1 kasus Tabel 7. Tabel 7. Distribusi etiologi trauma gigi permanen anterior pada anak SMP di
Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Etiologi Frekuensi Kasus n
Persentase
Jatuh Kecelakaan olahraga
Kecelakaan bermotor Kekerasan fisik
Terkena lemparan Menggigit pensil
18 10
4 2
4 1
46,2 25,6
10,3
5,1 10,2
2,6
Total 39
100
Distribusi etiologi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki paling banyak disebabkan karena jatuh 32 8 orang dan kecelakaan
olahraga 32 8 orang, selanjutnya disebabkan karena hal lain terkena lemparan 16 4 orang, kecelakaan bermotor 12 3 orang dan kekerasan fisik 8 2 orang.
Terjatuh penyebab paling banyak pada anak perempuan sebesar 71,5 10 orang, kecelakaan olahraga 14,3 2 orang, kecelakaan bermotor 7,1 1 orang,
Universitas Sumatera Utara
kekerasan fisik tidak dijumpai dan disebabkan hal lain mengigit pensil 7,1 1 orang Tabel 8.
Tabel 8. Distribusi frekuensi etiologi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jenis kelamin pada anak SMP di Kecamatan Medan baru dan Medan Johor
Etiologi Laki-laki
Perempuan
Jatuh 8 32
10 71,5 Kecelakaan olahraga
8 32 2 14,3
Kecelakaan bermotor 3 12
1 7,1 Kekerasan fisik
2 8 0 0
Dan lain-lain 4 16
1 7,1
Total 25 100
14 100
4.5 Lokasi Terjadi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak SMP di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Berdasarkan lokasi terjadinya trauma gigi permanen anterior dari 39 orang anak didapat, paling banyak terjadi di rumah 46,2 18 kasus, di sekolah 17,9 7
kasus, tempat olahraga 25,6 10 kasus, di jalan 10,3 4 kasus sedangkan terjadinya trauma ditempat lain tidak dijumpai karena sebagian besar aktivitas anak-
anak dirumah dan ditempat olahraga Tabel 9.
Tabel 9. Distribusi trauma gigi permanen anterior pada anak SMP berdasarkan lokasi terjadinya di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Lokasi Terjadinya Trauma Frekuensi Kasus n
Persentase
Rumah 18
46,2 Sekolah
7 17,9
Tempat Olahraga 10
25,6 Jalan
4 10,3
Total 39
100
Berdasarkan frekuensi lokasi trauma gigi permanen anterior pada anak laki- laki paling banyak terjadi ditempat olahraga 36,4 8 orang, dirumah 27,3 6
orang, disekolah 22,7 5 orang, dijalan 13,6 3 orang. Pada anak perempuan
Universitas Sumatera Utara
dirumah penyebab paling banyak terjadi sebesar 70,5 12 orang, disekolah 11,8 2 orang, tempat olahraga 11,8 2 orang, dijalan 5,9 1 orang Tabel 10.
Tabel 10. Distribusi frekuensi lokasi trauma gigi permanen anterior pada anak SMP di Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor
Lokasi Terjadinya Trauma Laki-laki
Perempuan
Rumah 6 27,3
12 70,5 Sekolah
5 22,7 2 11,8
Tempat olahraga 8 36,4
2 11,8 Jalan
3 13,6 1 5,9
Total 22 100
17 100
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN