Self-Organizing Map Pengenalan Kata Menggunakan Self-Organizing Map Sebagai Input Kamus Berbasis Android

Algoritma klasifikasi ialah algoritma yang digunakan untuk mengklasifikasikan data masukan. Contoh dari algoritma klasifikasi adalah jaringan saraf tiruan JST Schalkoff, 1992. Dengan JST, masukan bisa diklasifikasikan berdasarkan hasil pencarian beberapa ciri yang signifikan dan memproses serta menganalisis ciri tersebut.

2.5. Self-Organizing Map

Teknik Self-OrganizingMap atau disebut juga Kohonen Map sesuai dengan nama penemunya, Teuvo Kohonen adalah salah satu algoritma pembelajaran dalam jaringan saraf tiruan Heaton, 2005. Algoritma ini menganalogikan cara kerja otak manusia, dimana setiap sel otak manusia memiliki tugas yang berbeda-beda. Sel-sel saraf tersebut mengkelompokkan diri mereka sendiri sesuai dengan informasi yang diterima. Pengelompokan seperti ini disebut unsupervised learning Kusumadewi, 2003. Unsupervised learning adalah metode pembejalaran yang tidak terawasi, dimana tidak diperlukan adanya target output. Metode ini tidak menentukan hasil seperti apa yang diharapkan selagi proses pembelajaran. Tujuan dari metode ini yaitu agar dapat mengelompokkan semua unit dengan pola yang mirip atau sama ke dalam sebuah pengelompokan klasifikasi tertentu. Sesuai dengan ciri unsupervised learning , self-organizing map merupakan jaringan saraf yang mempelajari distribusi pola-pola himpunan tanpa dibimbing oleh pemberian bobot dan target. Oleh karena itulah, algoritma ini disebut self-organizing atau mengatur diri sendiri. Ilustrasi jaringan sarafnya dapat dilihat pada gambar 2.9. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9. Contoh jaringan kohonen dengan ukuran node 4x4 dan 2 unit masukan Heaton, 2005 Tahapan proses pembelajaran dari jaringan saraf tiruan self-organizing map adalah sebagai berikut Zamasari, 2005: 1. Diinisialisasikan seluruh bobot dengan nilai random W ij , radius tetangga dan ХКУЮ ЩОЦЛОХКУКЫКЧ α. 2. Mengerjakan tahap a-f sampai kondisi berhenti dipenuhi a. mengevaluasi kesalahan untuk setiap vektor masukan x b. menyimpan bobot dengan kesalahan paling minimal c. mengecek neuron keluaran yang telah aktif, jika terdapat neuron keluaran yang tidak pernah firing , maka forcewin dan kembali ke a. Jika tidak, lanjut ke langkah e d. Forcewin : i. Menghitung aktivasi setiap vektor masukan dan ambil indeks vektor masukan dengan aktivasi yang paling kecil Universitas Sumatera Utara ii. Setiap neuron keluaran dengan vektor masukan yang didapat pada a dan pilih indeks neuron keluaran dengan nilai terbesar yang tidak pernah aktif selama pelatihan iii. Memodifikasi bobot dari neuron keluaran pada b e. MenyesЮКТФКЧ ЛШЛШЭ НОЧРКЧ ЩОЫЬКЦККЧ а’ = а + Кб-w f. Memperbaiki learning rate g. Mengecek kondisi berhenti 3. Mengambil bobot terbaik 4. Normalisasi bobot

2.6. Penelitian Terkait