Rongga-rongga pada polimer terbentuk akibat adanya pencampuran fase padat dan gas. Dua fase tersebut terjadi dengan cepat
dan membentuk permukaan material yang berongga. Foam yang dihasilkan dari polimer merupakan gelembung udara atau rongga udara
yang bergabung di dalam polimer tersebut . Gas yang digunakan untuk membentuk foam disebut blowing agent. Pemberian blowing agent
dilakukan secara kimia dan fisika. Blowing agent secara kimia menimbulkan dekomposisi unsur-unsur material dalam suatu reaksi kimia.
Blowing agent secara fisika terjadi akibat adanya gas yang diberikan pada material. Polymeric foam yang bersifat fleksibel dihasilkan oleh reaksi
polyurethane. Polyurethane dalam pembentukan polymeric foam juga berfungsi sebagai blowing agent. Proses pembentukan rongga dari hasil
reaksi polyurethane fleksibel berlangsung relatif cepat. Pada saat reaksi pembentukan polyurethane terjadi pengeluaran panas eksoterm dengan
kenaikan temperatur mencapai 75 s.d. 160
o
C. Peningkatan volume yang dihasilkan oleh polyurethane sekitar 20 s.d. 50 kali volume mula-mula.
Menurut Sivertsen 2007, reaksi kimia pembentukan polymeric foam adalah reaksi polyisocyanante OCN – R – NCO dengan polyol HO – R’
– OH menghasilkan polyurethane O – OC – HN – R – NH – CO – O – R’.
2.2.2 Karakteristik Serat TKKS
Dalam penelitian ini digunakan bahan polymericfoam yang diperkuat serat TKKS. Kebanyakan serat TKKS setelah siap dipakai
khususnya di perkebunan sering dibuang sebagai limbah dan hanya sedikit yang dapat digunakan untuk diproduksi atau didaur ulang. Dan peneliti
ingin coba mengamati sifat atau karakterisitik dari serat ini karena sifatnya yang kuat dan juga ringan jika dicampur dengan bahan yang lain. Ukuran
panjang TKKS yang digunakan adalah berkisar antara 13 cm sd 18 cm. Dan panjang serat yang telah dihaluskan sebanyak dua kali sebesar 0.1
mm s.d 0.8 mm. Di indonesia merupakan negara dengan perkebunan kelapa sawit terluas didunia sebesar 6,6 juta ha Deptan. Tiap harinya,
Universitas Sumatera Utara
berton – ton kelapa sawit diolah. TKKS adalah salah satu produk samping kelapa sawit. Setiap ton kelapa sawit yang diolah diperoleh TKKS yang
mencapai 250 kg Isroi, 2008. Sayangnya, saat ini pemanfaatan TKKS belum maksimal.
Penggunaan TKKS, contohnya di PTPN VII unit usaha rejosari adalah sebagai pupuk diperkebunan sawit. Padahal penggunaan TKKS tidak
hanya sebatas sebagai pupuk perkebunan. Contohnya saja dari TKKS dapat dihasilkan marka kerucut, papan partikel dan sebagainya. Subyanto,
2003. Penelitian mengenai penggunaan komposit serat TKKS diharapkan dapat menjadi acuan dan alternatif baru dalam pembuatan suatu produk
yang dapat diperbarui dan didaur ulang.
2.2.3 Teori Uji Tekan Statik.
Tegangan tekan berlawanan dengan tegangan tarik. Jika pada tegangan tarik, arah kedua gaya menjahui ujung benda kedua gaya saling
berjauhan, maka pada tegangan tekan, arah kedua gaya saling mendekati. Dengan kata lain benda tidak ditarik tetapi ditekan gaya-gaya bekerja di
dalam benda. Kekuatan tekan material adalah nilai tegangan tekan uniaksial yang mempunyai modus kegagalan ketika saat pengujian.
Perubahan bentuk benda yang disebabkan oleh tegangan tekan dinamakan mampatan. Misalnya pada tiang-tiang yang menopang beban, seperti tiang
bangunan mengalami tegangan tekan. Kekuatan tekan biasanya diperoleh dari percobaan dengan alat pengujian tekan. Ketika dalam pengujian
nantinya, spesimen biasanya silinder akan menjadi lebih mengecil seperti menyebar lateral. Ismoyo,1999. Perubahan benda yang disebabkan
tegangan tekan dapat dilihat pada gambar 2.4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Perubahan benda yang disebabkan oleh tegangan tekan aksial
Keterangan : A = Luas Penampang
F = Gaya yang bekerja sebagai penekanan L
= Panjang Awal ΔL = Perubahan panjang, dimana : ΔL = L
– L
1
Dalam perancangan teknik yang sebenarnya sebagian besar kita bertumpu pada tegangan teknik. Pada kenyataannya, tegangan sebenarnya berbeda
dengan tegangan teknik. Oleh sebab itu, material akibat beban tekan dapat dihitung dari penjelasan persamaan yang diberikan. Hal ini tentu saja
karena perubahan luas penampang A dan fungsi dari luas penampang A
= φ F. Callister:2003 1.
Perbedaan nilai deviasi tegangan dapat disimpulkan sebagai berikut: Pada kompresi spesimen akan mengecil atau memendek. Material akan
cenderung menyebar kearah lateral dan meningkatnya luas penampang 2.
Pada uji tekan, spesimen dijepit pada ujung – ujungnya. Untuk alasan ini, timbul gaya gesekan yang akan menentang penyebaran lateral ini.
Berarti yang harus dilakukan untuk menghindari gaya gesekan ini harus dengan meningkatnya energi selama proses penekanan.
Ismoyo,1999.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Respon Material Akibat Beban Tekan Statik.