3.4.1. Bahan Yang digunakan dalam pembuatan spesimen 3.4.1.1 Polyurethane PU.
Polyurethane yang digunakan adalah polyol dan isocyanat yang merupakan hasil reaksi antara asam dan basah tak jenuh seperti anhidrid
fialat dengan alkohol dihidrat seperti etilen glikol. Bahan ini tergolong
bahan polimer termoset. Karena bahan ini dihasilkan oleh reaksi kimia yang melibatkan dua peringkat. Peringkat 1 pembentukan rantai molekul
yang sangat panjang prapolimer dan peringkat 2 rantai molekul yang panjang diikat melalui ikatan yang kuat agar bahan tidak menjadi lembut
kembali jika dikenakan panas berikutnya dan jika panas berlebihan akan menyebabkan hangus dan rusak. Sifat dari termoplastik ini lebih keras,
lebih kuat dan rapuh dibandingkan dengan termosetting. Polyester resin ini juga memiliki sifat dapat mengeras dengan capat pada suhu kamar
dengan bantuan katalis tanpa pemberian tekanan. Material ini memiliki struktur molekul yang lebih kompleks dari fungsi material logam ataupun
keramik. Pada umumnya polyester resin ini dapat membentuk rantai molekul raksasa dengan atom-atom karbon. Struktur bahan ini
digolongkan dalam bentuk struktur crosslink dengan keunggulan kemampuan penyebaran beban yang lebih merata terhadap suatu jenis
pembebanan tertentu.
3.4.1.2 Serat TKKS Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit.
Serat TKKS berfungsi sebagai bahan penguat matrik komposit polymericfoam yang dihasilkan. Serat TKKS diperoleh dari hasil
pengolahan tandan kosong kelapa sawit menjadi bagian-bagian kecil melalui beberapa tahapan proses. Tahapan tersebut antara lain: 1
perendaman TKKS pada larutan NaOH 1 terhadap volume air, 2 pencacahan menjadi bagian-bagian kecil 5 s.d. 10 cm, 3 pengeringan,
dan 4 penghalusan serat.
Bentuk serat TKKS yang telah dihaluskan dan menjadi serbuk diperlihatkan pada gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Bentuk TKKS yang telah dicacah.
3.4.1.3 Bahan Pembentuk Berongga Blowing Agent.
Blowing agent berfungsi untuk menghasilkan struktur bangunan sel-sel berongga. Bahan ini akan mempermudah terbentuknya busa dengan
munculnya gelembung-gelembung kecil.
Bahan blowing agent yang digunakan pada penelitian ini ialah polyurethane atau disingkat dengan PU. Bahan ini termasuk bahan polimer
yang mengandung rantai organik yang digabungkan dengan rantai urethane carbamate. Polimer polyurethane terbentuk selama langkah
pertumbuhan polimerisasi sebagai reaksi antara suatu monomer yang mengandung sedikitnya dua gugus isocyanate dengan monomer lainnya
yang mengandung sedikitnya dua gugus hydroxyl alkohol dengan bantuan katalis. Dan gambar struktur berongga atau blowing agent dapat
dilihat pada gambar 3.2a dan 3.2b
Universitas Sumatera Utara
a
b Gambar 3.2. a Cairan blowing agent b Struktur rongga dari blowing
agent
3.4.1.4 Katalis.
Katalis merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mempercepat reaksi polimerisasi struktur komposit pada kondisi suhu
kamar dan tekanan atmosfir. Selain itu pemberian katalis dapat digunakan untuk mengatur pembentukan gelembung blowing agent, sehingga tidak
mengembang secara berlebihan, atau terlalu cepat mengeras yang dapat mengakibatkan terhambatnya pembentukan gelembung. Jenis katalis yang
digunakan adalah metil etil keton peroksida MEKP. Gambar Katalis
dapat dilihat pada gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Katalis
3.4.1.5 Resin.