Lingkungan Pengendalian b. Penaksiran Resiko

sistem pengawasan yang dilakukan dalam organisasi untuk memperoleh keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, tercapainya efektifitas dan efisiensi usaha, dan juga adanya perlindungan terhadap harta kekayaan perusahaan. Ada lima unsur-unsur pokok pengendalian internal menurut Mulyadi 2002 ;183 yaitu :

a. Lingkungan Pengendalian b. Penaksiran Resiko

c. Informasi dan Komunikasi d. Aktivitas Pengendalian e. Pemantauan Berdasarkan kutipan diatas dapat dijelaskan: a. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan-tindakan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur yang mencerminkan sikap pemimpin perusahaan mengenai pentingnya pengendalian dalam perusahaan. Pemahaman dan penilaian terhadap lingkungan pengendalian harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut: 1 Nilai integritas dan etika Manajemen harus memasukan pesan bahwa integritas dan nilai-nilai etika tidak dapat dikompromi, dan para pekerja harus menerima dan mengerti pesan tersebut. Manajemen harus menjelaskannya secara terus-menerus, melalui kata-kata dan tindakan, komitmen untuk standar etika yang tinggi. 2 Komitmen terhadap kompetisi Manajemen harus merinci tingkat kompetensi yang diinginkan untuk pekerjaan utama dan menerjemahkan keinginan tingkat kompetensi dalam pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 3 Filosofi manajemen dan gaya operasi Manajemen melalui aktivitasnya memberikan tanda yang jelas kepada pegawai tentang pentingnya pengendalian. Filosofi manajemen dan gaya operasi menjangkau rentang karakteristik yang luas. Karakteristik dapat meliputi antara lain, pendekatan pimpinan perusahaan direktur dalam mengambil dan memantau risiko usaha, sikap dan tindakan pimpinan perusahaan direktur untuk mencapai anggaran, laba dan sasaran operasi lainnya, serta pelaporan keuangan. 4 Struktur organisasi Struktur organisasi organisasi perusahaan berfungsi untuk: a Menetapkan wewenang b Menetapkan prosedur dan kebijakan yang dapat dilaksanakan dalam perusahaan. 5 Dewan komisaris dan komite audit Dewan aktif dan efektif, atau komite akan memberikan fungsi pengawasan dan karena kemampuan manajemen untuk mengesampingkan sistem pengendalian, dewan memainkan peranan penting dalam menjamin keefektifan pengendalian internal. 6 Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab Metode komunikasi mengenai wewenang dan tangung jawab yang bersifat formal dapat dituangkan kedalam bentuk kebijakan dan prosedur secara tertulis. 7 Kebijakan dan praktik sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara Aspek yang paling penting dalam pengendalian internal adalah para pekerja. Jika para pekerja tersebut kompeten, maka pengendalian yang lain dapat diterapkan serta hasil laporan keuangan dapat disajikan dengan baik, sebenarnya efisiensi pekerja dapat diselengarakan pada tingkat yang tinggi, dimana didukung oleh beberapa pengendalian yang mendukung pekerja tersebut. b. Penaksiran risiko Perusahaan harus dapat menyadari dan menghadapi apabila terjadi risiko dalam perusahaan. Termasuk perbaikan tujuan, penggabungan aktivitas penjualan, produksi, pemasaran, keuangan dan aktivitas lain dalam organisasi adalah operasi yang harus diperhatikan. Termasuk penetapan peralatan untuk mengidentifikasikan, menganalisa, dan mengelola risiko-risiko yang berhubungan. c. Informasi dan komunikasi Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah mengidentifikasi, mengumpulkan mengklasifikasi, menganalisa, mencatat dan melaporkan transaksi perusahaan dan untuk memelihara pertanggungjawaban yang berhubungan dengan aktiva. Sedangkan komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik yang berada didalam maupun di luar organisasi. Pedoman kebijakan, pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan, daftar akun, dan memo juga merupakan bagian dari komponen informasi dan komunikasi dalam pengendalian intern. Universitas Sumatera Utara d. Aktivitas pengendalian Pengendalian kebijakan dan prosedur harus diterapkan dan dijalankan oleh manajemen sesuai dengan keperluan untuk menetapkan risiko pencapaian tujuan perusahaan. Pada umumnya aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai kebijakan dan prosedur yang menyangkut: 1 Tinjauan ulang kriteria Kinerja pengendalian dilaksanakan dengan melakukan perbandingan kinerja aktual dengan anggaran, permalan dan periode kinerja sebelumnya, serta analisis-analisis yang telah dilakukan dan tindakan koreksi yang dilaksanakan. 2 Proses informasi Kegiatan pengendalian ini meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. 3 Pengendalian fisik Kegiatan pengendalian ini dilakukan terhadap pengendalian fisik atas aktiva, untuk menjaga aktiva dari perbedaan perhitungan antara pencatatan pengendalian dengan hasil perhitungan fisik, dan menghindari pencurian aktiva, sehingga dapat mendukung persiapan pelaporan keuangan, dan pelaksanaan audit. 4 Pemisahan tugas Tujuan utama pemisahan tugas adalah untuk menghindari kesalahan- kesalahan yang disengaja atau tidak dalam pengotorisasian transaksi, pencatatan transaksi, dan pemeliharaan aktiva. Universitas Sumatera Utara e. Pemantauan Pemantauan adalah aktifitas penilaian keefektifan tentang rancangan dan operasi pengendalian internal secara terus menerus atau secara periodik oleh manajemen untuk menentukan apakah operasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Suatu pengendalian intern yang baik dalam perusahaan akan memberikan keuntungan sangat berarti bagi perusahaan itu sendiri, karena: a. Dapat memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi, sehingga akan menghasilkan laporan yang benar. b. Melindungi atau memnatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan pengelapan- pengelapan. c. Kegiatan organisasi akan dapat dilaksanakan dengan efisiensi. d. Mendorong dipatuhinya kebijakkan pimpinan. e. Tidak memerlukan detail audit dalam bentuk pengujian subtantif atas bahan buktidata perusahaan yang cukup besar oleh akuntan publik. Jika sistem pengendalian intern suatu perusahaan cukup baik dan auditor cukup puas dalam melakukan test of controls, maka pengujian subtantif dapat dilakukan dengan sekecil mungkin jumlah bukti data dari suatu sampling technique. Dengan demikian kegiatan audit tidak memerlukan biaya yang terlalu besar. Hal-hal tersebut diatas akan dapat tercapai, karena sistem pengendalian intern dirancang untuk tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan pengendalian intern menurut Mulyadi 2002;180 adalah Universitas Sumatera Utara Untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan yaitu: a. Keadalan informasi keuangan

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku c. Efektivitas dan efisiensi operasi.