2.2. Defek Warna yang diturunkan
Defek warna kongenital herediter hampir selalu merah-hijau red-green deficiency, defek ini mengenai 2 mata dengan tingkat keparahan yang sama.
Sebagian besar defek warna congenital bersifat resesif terkait X, serta tipe keparahannya konstan seumur hidup. Ada 3 tipe buta warna yang diturunkan,
yakni : monokromat, dikromat, dan anomali trikromat.
2.2.1. Monokromat
Biasa disebut buta warna total yang disebabkan oleh kerusakan atau kehilangan sel kerucut tipe S, L, M, dua dari tiga pigmen warna hilang.
Terdapat dua bentuk monokromatisme, walaupun penderitanya tidak memiliki diskriminasi warna sama sekali dengan kata lain hanya mampu membedakan
tingkat kecerahan, akantetapi adalah dua entitas yang berbeda. Rod monochromacy Monokromatisme Batang, yakni biasa disebut achromatopsia
retina tidak mengandung sel kerucut sama sekali. Tidak adanya sel kerucut menyebabkan gejala-gejala seperti penurunan ketajaman penglihatan, tidak
adanya penglihatan warna, dan nistagmus. Kelainan ini diperlihatkan secara jelas oleh elektroretinogram fotopik. Cone Monochromacy, pada keadaan ini
penderita memiliki fotoreseptor kerucut, tetapi semua sel kerucut mengandung pigmen penglihatan yang sama. Penderita tidak memiliki diskriminasi corak
warna tetapi ketajaman penglihatan yang normal dan tidak terdapat fotophobia atau nistagmus.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Dikromat
Dikromat adalah orang-orang yang fotoreseptor kerucutnya hanya mengandung dua dari tiga fotopigmen kerucut.
Dikromat juga merupakan
kelainan buta warna tingkat moderate. Kelainan ini meliputi Protanopia,
penderita kehilangan sensitivitas sel kerucut terhadap gelombang panjang long wavelengthL-cones, mereka tidak bisa membedakan warna merah, oranye, dan
kuning. Nuetral point berada pada panjang gelombang 492 nm titik dimana penderita tidak bisa membedakan warna ini dengan warna putih. Penderita
hanya melihat satu warna yang mendekati warna kuning. Oranye yang merupakan gabungan warna primer merah dan kuning hanya terlihat kuning oleh
penderita. Warna merah dibingungkan dengan warna hitam atau abu-abu tua. Bunga warna merah muda yang merupakan kombinasi warna merah dan biru,
terlihat hanya berwarna biru oleh penderita, demikian halnya dengan warna sekunder lain seperti ungu yang merupakan gabungan warna primer merah dan
biru, hanya terlihat biru oleh penderita dan lampu lalu lintas yang berwarna merah dilihat padam oleh penderita,
[10]
dan warna biru-hijau terlihat abu-abu oleh penderita.
Seorang protanopia belajar membedakan warna merah dari hijau dan kuning dari tigkat keterangan dan kecerahannya, bukan dari persepsi
perbedaan warnanya. Hal ini dialami 1 dari 100 laki-laki. Deuteranopia 1 dari laki-laki, kekurangan sensitivitas sel kerucut terhadap gelombang medium
medium wavelengthM-cones, juga dikenal sebagi Daltonism. Kelainannya
menyerupai pada protanope. Neutal point berada pada 498 nm, sehingga warna
yang memiliki panjang gelombang besar, lebih sulit dibedakan dengan warna
Universitas Sumatera Utara
putih. Warna hijau, kuning dan merah sulit dinilai karena dilihat sama menyerupai warna merah, warna hijau gelap dilihat hitam, sedangkan warna
violet, ungu dan biru terlihat sama oleh penderita. Warna hijau terlihat abu-abu oleh penderita.
Pada defek penglihatan warna ini, intensitas cahayanya tidak mengalami perubahan. Tritanopia kurang dari 1 laki-laki. Berkurangnya sel
kerucut yang sensitive terhadap panjang gelombang pendek Short wavelengthS- cones, sehingga penderita tidak bisa membedakan antara warna biru dan kuning.
2.2.3. Anomali Trikromat